Mengenal Jenis-Jenis Teknik Dalam Memancing
- Mancing yaitu sebuah hobi yang sanggup dilakukan dan diaplikasikan oleh semua kalangan. Melalui hobi mancing kita sanggup mendapat sesuatu yang sanggup meringankan beban pikiran. Namun tahukah anda ternyata dalam dunia mancing terdapat beberapa teknik mancing yang mungkin akan menjadi sesuatu yang gres terutama bagi pemancing pemula. Pada dasarnya memang tidak ada hukum baku yang mengharuskan kita untuk melaksanakan ataupun menerapkan setiap teknik mancing yang ada, lantaran memang acara mancing sangat fleksibel. Namun bila suatu dikala mancing menjadi hobi yang semakin menarik, tentu anda ingin yang namanya improvisasi mengenai teknik-teknik gres dalam memancing.
Dengan mengetahui teknik-teknik yang sering diaplikasikan dalam dunia mancing, tentu akan menggugah minat kita untuk mencoba teknik baru. Misalnya, sesorang sanggup saja memancing dengan teknik dasaran sudah sering sehingga ingin mencoba tekinik lainnya mirip casting. Tentu saja teknik casting yang gres perlu untuk dipelajari baik itu dari segi tekniknya sendiri hingga peralatan yang sesuai dengan teknik tersebut. Memang intinya mencoba sesuatu yang gres namun belum pernah mengetahuinya, sah-sah saja. Namun tentu hal tersebut akan menjadi sia-sia bahkan justru hanya membuang waktu dan biaya. Oleh lantaran itu dalam artikel ini kami ingin menjelaskan beberapa teknik mancing yang sering diaplikasikan oleh pemancing di seluruh dunia.
Dengan mengetahui teknik-teknik yang sering diaplikasikan dalam dunia mancing, tentu akan menggugah minat kita untuk mencoba teknik baru. Misalnya, sesorang sanggup saja memancing dengan teknik dasaran sudah sering sehingga ingin mencoba tekinik lainnya mirip casting. Tentu saja teknik casting yang gres perlu untuk dipelajari baik itu dari segi tekniknya sendiri hingga peralatan yang sesuai dengan teknik tersebut. Memang intinya mencoba sesuatu yang gres namun belum pernah mengetahuinya, sah-sah saja. Namun tentu hal tersebut akan menjadi sia-sia bahkan justru hanya membuang waktu dan biaya. Oleh lantaran itu dalam artikel ini kami ingin menjelaskan beberapa teknik mancing yang sering diaplikasikan oleh pemancing di seluruh dunia.
Berikut beberapa teknik mancing pada umumnya :
1. MANCING DASARAN
Mancing dasaran merupakan teknik konvensional (umum) yang digunakan para pemancing. Teknik ini biasa digunakan untuk memancing ikan yang sering bermain didasar baik itu laut, sungai, danau, empang, DLL. Mancing dasaran sanggup dilakukan tanpa joran dengan kata lain sanggup hanya dengan bermodalkan senar, kail, dan umpan-pun sanggup dilakukan. Teknik yang hanya bermodalkan senar ini sanggup dilihat dari nelayan yang memancing dilaut dengan perahu. Bisa juga dengan menggunakan reel dan joran.
Semuanya sesuai dari impian si pemancing. Inti dari teknik mancing dasaran yaitu menenggelamkan umpan ke dasar air dengan menggunakan pemberat/timah, stopper dan pelampung. Banyak macam-macam rangkaian yang sanggup digunakan dalam menggunakan teknik ini, mulai dari rangkaian pelampung paling atas sebagai penanda bahwa umpan dimakan oleh ikan, kemudian timah di tengah sebagai pemberat dan kail dibawah. Bisa juga dengan merangkai timah dibagian paling bawah dan kail ditengah.Mancing dasar sanggup dilakukan disegala tempat, mulai dari peraiaran air tawar seperti, danau, rawa, emapang hingga perairan air asin mirip lautan. Dari perairan dangkal hingga perairan dalam sekalipun.
2. NGONCER
Ngoncer yaitu mancing dengan menggunakan umpan hidup atau bahasa kerennya Live Bait sebagai umpan. Umpan tersebut kemudian dilemparkan keatas spot yang dituju sehingga melayang dan bergerak dengan sendirinya diatas air dengan bebas. Teknik ini dilakukan tanpa menggunakan timah/ pemberat. Terkadang juga dilakukan dengan menggunakan alat bantu yang ibarat balon untuk mengontrol umpan semoga tak menyelam ke dasar air. Senar utama dipasang snap dan swivel, kemudian disambungkan dengan mata kail dengan kawat neklin sepanjang 10 cm. Umpan yang digunakan mutlak umpan hidup mirip : Selar, Tembang, Layang, Como, Kembung, Sangir, hingga Barakuda berukuran kecil. Umpan hidup dibiarkan berenang menuju lokasi yang paling akurat.Target dari teknik ini biasanya ikan-ikan yang mencari mangsa dipermukaan mirip Barracuda dan Tenggiri. Teknik ini sangat efisien dan efektif digunakan pada spot yang banyak pemangsa umpan di permukaan.
3. TROLLING
Teknik ini diwajibakan menggunakan reel khusus yang cukup berpengaruh dan joran khusus yang hanya terdiri dari 1 penggalan (one piece) dan harus ditarik kapal dengan kecepatan 5-7 knot. Trolling biasanya menggunakan umpan buatan yang dibentuk dari fiber glass, kayu atau plastik. Saat ini anda sanggup menemukan Lure atau umpan buatan di aneka macam toko pancing, baik online maupun offline. Ada jenis umpan palsu lain yang disebut Konahead yang berbentuk mirip cumi besar dengan rambut berurai tapi berwarna menyolok untuk mancing ikan-ikan homogen Marlin, Layaran dan Lemadang. Jarak umpan dari kapal sekitar 20-100 M tergantung dari ukuran umpannya.Jika teknik trolling menggunakan lure berupa Minnow biasanya kapal akan melaju dengan kecepatan hingga dengan 8 knot.
Jika ikan Wahoo yg menjadi sasaran maka Minnow biasanya di trolling dg kecepatan setinggi-tingginya. Kalau ikan jenis lain sekitar 4-6 knot. Jika menggunakan Konahead, semoga tepat efeknya biasanya ditarik dg speed sekitar 11 knot keatas. Makara umumnya penggunaan Minnow berbeda dengan konahead. Pada umumnya bila menggunakan sinking minnow, kecepatan nya tidak lebih dari 6 knot, namun bila menggunakan konahead atau sejenisnya, kecepatannya berkisar antara 8-12 knot. Dengan kata lain cara ini sangat ampuh bila berada di spot dengan banyaknya Ikan Marlin dan ikan-ikan predator perenang cepat lainnya.
4. CASTING
Teknik casting yaitu teknik mancing dengan teknik melempar umpan buatan (Lure) menuju sasaran kita dengan menggunakan alat joran dan reel. Inti dari casting yaitu mobilitas dalam duduk kasus melempar dan menggulung lure. Casting biasanya dilakukan dengan peralatan lengkap mulai dari joran, reel, senar, hingga lure, namun pada kenyataannya ada yang menerapkan teknik casting hanya dengan tangan kosong tanpa joran, alias handline.Teknik casting memang menuntut tangan untuk terus-menerus melempar dan menggulung senar hingga ikan berhasil menanngkap lure. Itulah yang membedakan casting dengan teknik mancing dasaran.
Casting biasanya sanggup dilakukan di air tawar maupun air asin baik itu danau, rawa,sungai hingga di laut. Idealnya Joran yang digunakan yaitu joran khusus yang bersifat elastis dan tidak terlalu kaku. Material utamanya biasa berbahan carbon dan panjangnya sanggup antara 150 hingga 210 cm dengan lemparan pada umumnya sejauh 20 hingga 30 M. Bisa juga menggunakan joran berbahan fiber namun tidak disarankan lantaran joran yang berbahan ini sangat berat dan kaku sehingga mempengaruhi action atau gerak dari lure. Reel yang digunakan sanggup spinning sanggup juga reel khusus atau biasa disebut reel baitcasting.
Umpan yang digunakan biasanya umpan buatan (lure) yang berbentuk ikan-ikanan, serangga atau hewan maritim lain dengan berat sekitar 7 hingga 20 gram. Inti dari teknik ini yaitu melempar umpan dilempar sejauh mungkin, kemudian reel digulung dengan sedikit dihentak-hentakkan ujung jorannya supaya actionnya terlihat lebih nyata. Hal ini harus dilakukan terus menerus hingga ikan menyambar. Tidak ada patokan dan hukum khusus berapa kali harus melempar. Selama ikan belum diperoleh maka sanggup dilakukan terus-menerus.Oleh lantaran itu teknik mancing mirip ini dikategorikan sebagai Sportfishing yaitu mancing sambil berolah-raga. Teknik ini akan efisien bila di terapkan di spot yang terdapat spesies ikan-ikan predator mirip Gabus, Hampala,Tomman dll di spot air tawar. Ikan Kerapu, Kakap,GT dll di spot air asin.
5. POPPING
Pada dasarnya teknik ini juga termasuk dalam kelompok Casting. Tetapi perbedaannya teknik ini menggunakan joran yang cukup panjangnya berkisar antara 200 hingga 250 cm. Joran popping biasanya terdiri dari 2 penggalan yang tersambung pada butt blank Joran. Hal ini guna menghindari resiko patah bila sambungan dibentuk ditengah joran. Joran yang lebih panjang akan menghasilkan lemparan Lure yang lebih jauh. Reel yang digunakan biasanya reel-reel kelas besar dengan ukuran 5000 hingga 10.000 keatas. Senar yang digunakan yaitu senar PE Braided mulai dari PE 5 hingga PE 8.
Sesuai dengan namanya, teknik ini khusus menggunakan lure yang disebut dengan Popper biasanya berukuran besar dengan berat antara 80 hingga 100 gram untuk popping kelas berat dan sanggup 10-40 gr untuk popping untuk casting kelas ringan. Popper yang sering digunakan pada teknik Popping berbentuk ”Chugger” yang kepalanya rata dan mempunyai cekukan mirip mangkok. Popper berbentuk Chugger ini bila disentak sewaktu mengapung akan mengakibatkan suara ”pop, pop, pop” lantaran kepalanya menabrak air. Itulah sebabnya mengapa disebut ”popper”. Selain bentuk ini juga terdapat popper modern lainnya yang sudah banyak beredar denga variasi brand.
Teknik Popping hampir sama dengan Casting yaitu mengayunkan umpan tiruan ke spot yang dijadikan sasaran kemudian menggulung reel dengan cepat. Setiap sehabis beberapa putaran popper disentak kemudian menggulungnya lagi. Cara tersebut dilakukan semoga umpan tiruan tersebut bergerak mirip ikan umpan alami yang sedang mengalami kesakitan, sehingga ikan pemangsa akan menjadikan popper tersebut sebagai sasaran. Perbedaan utama antara Popping dengan Casting yaitu Popping biasanya dilakukan di lautan yang banyak terdapat ikan predator mirip GT. Jika casting menggunakan piranti mancing kelas ringan hingga sedang, maka popping menggunakan pianti kelas berat yang harganya sanggup dikatakan menengah keatas. Teknik Popping sangat terkenal dan banyak diterapkan pemancing di aneka macam negara. Popping di Indonesia sendiri juga sangat digandrungi oleh banyak pemancing terutama di spot yang banyak terdapat predator ganas sperti GT, Tuna, Marlin, dll.
6. SURF CASTING (MANCING PASIRAN)
Teknik ini dilakukan dari pantai dengan menggunakan joran yang panjangnya kira-kira 350 cm hingga 450 cm dan biasanya terdiri dari 3 sambungan yang harus disambung jadi satu. Jorannya hampir mirip joran spinning atau popping namun jauh lebih panjang. Pemancing juga harus menggunakan reel yang berukuran cukup besar, biasanya model spinning kelas 5000-8000 keatas. Walaupun teknik dasarnya hampir sama dengan casting yaitu melontarkan umpan sejauh jauhnya tetapi dalam Surf Casting, umpan yang di lontarkan justru dibiarkan mendarat layaknya mancing dasaran. Oleh lantaran itu pada rangkaian pancing dengan teknik ini harus menggunakan timah pemberat untuk menahan semoga umpan tidak bergerak kesana kemari dibawa ombak.
Umpan yang digunakan juga bukanlah umpan buatan tetapi biasanya ikan-ikan kecil, cacing laut, udang atau kerang-kerang maritim yang didaptkan di pesisir pantai. Melempar umpan tidak hanya dilakukan sekedar saja tetapi harus ditujukan ke tempat-tempat yang berpotensi banyak ikannya. Selain dipantai, teknik surf casting juga sanggup dilakukan di muara sungai, juga pada dikala maritim pasang. Teknik ini akan bekerja efektif bila dilakukan pada waktu-waktu tertentu mirip pada dikala air pasang naik lantaran karena pada dikala itulah ikan-ikan mendekati pantai untuk mencari makanan.
7. JIGGING
Jigging bukanlah teknik mancing yang gres muncul. Diperkirakan nelayan dari beberapa negara semenjak ribuan tahun kemudian telah mencoba memancing ikan dengan umpan buatan yang dibentuk dari timah atau logam lain berbentuk ikan kecil yang diterjunkan ke dasar maritim kemudian kemudian ditarik dengan cepat keatas. Jigging biasanya dilakukan pada spot maritim yang terdiri dari terumbu karang dengan kedalaman antara 50 hingga 100 M. Umpan buatan yang digunakan yaitu Metal jig (lure yang terbuat dari materi metal) yang digunakan biasanya yaitu yang mempunyai berat minimal 100 gram semoga terjun dengan cepat menuju dasar laut.
Beberapa pemancing menggunakan metal jig yang beratnya mencapai 250 hingga 400 gram tergantung jenis ikan yang menjadi sasaran. Memancing dengan teknik Jigging memerlukan peralatan yang berbeda dari teknik Popping atau Casting. Joran yang digunakan cenderung lebih kaku dan pendek antara 150 hingga 200 cm. Joran untuk jigging biasanya merupakan joran khusus yang hampir ibarat dengan joran Trolling namun ukurannya lebih kecil dan terdiri dari 2 sambungan yang sambungannya berada diujung pangkal joran (butt). Reelnya juga harus lebih berpengaruh dibandingkan dengan reel untuk popping walaupun intinya sanggup ditukar-tukar.
Seperti telah disebutkan di awal sewaktu Jigging, jig tidak diayunkan ke spot yang dijadikan sasaran tetapi diterjunkan dan dibiarkan meluncur ke dasar maritim secepat mungkin kemudian segera menggulung reel dengan cepat sambil sesekali disentak sentak. Cara tersebut dilakukan semoga umpan tiruan tersebut bergerak mirip ikan umpan alami tetapi berenang menuju keatas sehingga ikan sasaran mau menyambarnya. Jigging biasanya dilakukan dari kapal/perahu yang berdiam ditempat. Pada dikala terjadinya strike, jig tiba-tiba akan terasa berat dan ada yang menarik sehingga harus segera dilakukan ”fight” semoga ikan tersebut tidak sanggup menyelam dan bersembunyi didalam karang. Seperti halnya Popping, tantangan utama dalam jigging yaitu justru mempertahankan semoga ikan yang menyambar jig tidak sanggup lari dan bersembunyi dibalik karang. Bila ini terjadi, maka jig yang telah masuk ke lisan ikan akan menjadikan senar putus tanggapan tabrakan karang. Teknik ini sangat efektif bila kapal berada tepat di atas spot yang banyak predator mirip Marlin, Tuna, hingga GT.
8. MANCING GARONG
Teknik ini lebih dikenal dengan sebutan “ngegarong” lantaran menggunakan kail yang bermata 6 (enam) berbentuk mirip matahari yang disebut pancing “GARONG”. Hal yang paling unik dari teknik ini adalah, seringkali ikan yang digarong tertangkap bukan lantaran pancing nyangkut di mulutnya namun lantaran mata kail yang tersangkut baik pada insang ikan maupun penggalan badan ikan lainnya. Mancing garong ini biasanya menggunakan joran tegek atau lebih dikenal dengan joran polos tanpa reel seat dan ring guide. Panjangnya sekitar 4 m hingga 6 m. Mancing menggunakan teknik ini harus menggunakan pelampung kecil yang dibentuk dari kayu ringan dan biasanya berbentuk mirip “piring terbang”. Jarak antara pelampung dengan pancing garongnya hanya berkisar sekitar 50 cm hingga 100 cm sedangkan panjang senar dari ujung joran hingga mata pancing hanya 2 hingga 3 m.
Mancing ini umumnya menggunakan umpan lumut maritim yang banyak tersedia di bebatuan pantai. Terkadang pemancing menggunakan nasi atau kue. Umpan tersebut tidak ditempelkan di pancing tetapi dijepit oleh senar kira-kira 1 - 2 cm diatas pancing. Target yang utama yaitu ikan Baronang, Botana, dan terkadang juga ikan Kakak Tua. Teknik ini murah tetapi sangat unik, eksentrik dan sesungguhnya tak begitu simpel juga diterapkan. Mancing “garong” tidak memerlukan bahtera atau kapal lantaran dilakukan dari pinggiran mirip dermaga, batu-batu (beton) pemecah ombak, atau jembatan di sekitar pantai. Teknik mancing yang satu ini dianggap paling murah dan paling banyak pemancing yang sangat menikmatinya.
9. ROCK FISHING
Teknik ini dinamakan rock fishing lantaran dilakukan diatas watu karang (Rock) atau diatas bukit di pinggir maritim yang curam. Oleh lantaran itu teknik ini butuh stamina yang fit dan berpengaruh lantaran sebelum memancing biasanya pemancing berusaha untuk mendaki bukit curam untuk mendapat spot yang bagus. Biasa spotnya terletak diatas permukaan watu karang yang tingginya dari permukaan maritim antara 2 m hingga 20 m. Kurang-Lebih hanya 4 m dari permukaan maritim yang sewaktu-waktu sanggup dikelilingi oleh air maritim pasang dan terpisah dari daratan pada dikala pasang naik. Lokasi yang sangat tinggi juga sangat berbahaya lantaran beresiko terjatuh ke dalam laut.
Hampir sama dengan teknik Surf Casting teknik ini juga menggunakan peralatan yang hampir sama. Teknik dasarnya juga sama yaitu melontarkan umpan sejauh-jauhnya dan umpan yang di lontarkan dibiarkan mendarat dan tinggal di daerah beliau jatuh. Teknik ini juga harus menggunakan timah pemberat untuk menahan semoga umpan tidak bergerak bebas terbawa ombak. Umpan yang digunakan juga bukanlah umpan buatan tetapi biasanya ikan-ikan kecil, cacing laut,udang hingga kerang laut. Seperti dalam Surf Casting, pemancing biasanya tidak memegangi jorannya terus menerus tetapi menempatkannya disuatu daerah atau pada penyangga yang kokoh dan mengamati dari kejauhan hingga umpannya disambar ikan. Teknik ini sangat berbahaya, butuh pendamping yang telah berpengalaman. Jika ingin mencoba teknik ini maka anda wajib mengajak rekan anda untuk meminimalisir resiko yang tak terduga.
10. FLY FISHING
Teknik ini yaitu salah satu teknik yang unik dalam memancing. Dikembangkan oleh seorang aristokrat dari Inggris. Namun ada yg menyebutkan bahwa fly fishing itu sudah ada semenjak era ke 2 masehi. Pada jaman Romawi kuno Claudius Aelinus, yang menyatakan memancing dengan menggunakan artificial fly.
Secara umum fly fishing yaitu seni memancing dengan menggunakan Lure berbentuk fly (serangga). Lure flies ini sanggup terbuat dari lilitan benang khusus yang dibentuk ibarat serangga-serangga kecil. Teknik fly fishing menggunakan piranti khusus baik itu reel, joran, senar, hingga backing line. Fly fishing sanggup dimainkan di perairan tawar maupun perairan asin.
Demikianlah beberapa jenis teknik memancing pada umumnya yang sering digunakan para pemancing baik itu yang sudah berpengalaman maupun pemancing pemula. Tentu seiring perkembangannya teknik mancing pastinya akan mengalami pertumbuhan. Silahkan membuatkan pengalaman dan ulasan anda di
0 Response to "Mengenal Jenis-Jenis Teknik Dalam Memancing"
Posting Komentar