Budidaya Ikan Jelawat Dengan Pakan Alami Tambah Penghasilan
Budidaya Ikan Jelawat Sudah tahu makanan ikan jelawat? Atau ingin tahu harga ikan jelawat mulai dari bibit?
Siapa sih yang tak kenal jelawat, salah satu jenis ikan konsumsi yang habitatnya banyak ditemukan di danau dan sungai, nama lain ikan jelawat (Leptobarbus hoevenii)
Selain itu sekarang sudah tersebar luas di setiap kota, bahkan penyebaran ikan ini ditandai harga jual bibit ikan jelawat yang ekonomis.
Untuk itu, kesempatan bagi teman nih sanggup ikut andil dengan membuka perjuangan beternak jenis ikan yang mempunyai potensial dikembangbiakkan.
Ikan jelawat banyak tersebar di tempat kalimantan. Meski masih belum begitu dikenal sebagai ikan budidaya, budidaya ikan jelawat sekarang sudah mulai dilakukan.
Pembenihan
Ikan jelawat gres sanggup dipijahkan secara buatan, sedangkan pemijahan secara alami masih belum banyak dilakukan.
Adapun rangkaian proses pembenihan ikan jelawat dijelaskan sebagai berikut.
Pemilihan induk
Induk yang ideal untuk dipakai dalam pemijahan mempunyai berat 2 - 4 kg dan berumur lebih dari 2 tahun. Fekunditas ikan ini berkisar 160.000 - 235.000 butir/kg induk.
Induk yang dipakai tidak cacat fisik, baik bentuk tubuh maupun sisiknya. Perlu di perhatikan, penanganan ikan berukuran lebih dari 4 kg akan lebih sulit dilakukan.
Ciri Induk Ikan Jelawat Matang Gonad
Pemilihan induk matang gonad sanggup dilakukan dengan cara menangkap induk dan melaksanakan pengamatan secara seksama terhadap genital papila dan ciri sekunder lainnya.
Pakan ikan jelawat betina, genital papilanya berwarna merah dan sirip dadanya terasa halus jikalau diraba.
Sementara pada ikan jantan, genital papilanya berwarna merah dan berbentuk kerucut, sirip dada terasa bergairah jikalau diraba, dan jikalau perutnya di urut akan mengeluarkan semen berwarna putih keruh.
Selanjutnya, induk yang terpilih ditempatkan dalam wadah yang terbuat dari waring, bak, atau fiber berukuran 1m x1 m x 1 m.
Induk jantan dan betina sebaiknya dipisahkan. Jumlah induk yang ditempatkan yaitu 5 - 10 ekor/wadah.
Induk yang terpilih ditimbang satu per satu, kemudian disuntik dengan hormon.
Penyuntikan sanggup dilakukan pada tempat punggung. Jika memakai kalenjer hipofisa, takaran yang dipakai sebanyak 3 dosis.
Satu bab takaran diberikan pada penyuntikan awal, sedangkan 2 takaran sisanya pada penyuntikan akhir. Jika memakai ovaprim, berikan dengan takaran 0,9 ml/kg.
Pada penyuntikan awal, takaran yang diberikan sebesar 0,3 ml/kg dan 0,6 ml/kg sisanya diberikan pada penyuntikan akhir.
Selang waktu antara penyuntikan pertama dan kedua yaitu 10 - 12 jam dan waktu pemijahan akan terjadi 8 - 10 jam sesudah penyuntikan kedua.
Induk jantan di suntik dengan takaran 1/2 dari takaran yang diberikan pada induk betina dan diberikan bersamaan dengan penyuntikan kedua pada induk betina.
Proses budidaya ikan jelawat pertama kali harus mengeluarkan sperma dari induk jantan, berikut langkahnya.
Sebagai catatan, induk jantan dibius terlebih dahulu dibandingkan induk betina.
1) sebelum dilakukan pengurutan, dibius induk jantan dengan phenoxy etanol, MS222, atau minyak cangkih. takaran untuk pembiusan sanggup diberikan sebanyak 3 ppm.
2) angkat dan keringkan tubuh induk dengan kain, handuk, atau tisu, terutama pada bab genital papilanya.
3) posisikan kepala induk di sebelah kanan, sedangkan ekor digenggam dengan tangan kiri.
4) urut abdomen ke arah genital papila dengan memakai jari tangan kanan. pada awal pengurutan, singkirkan urin yang keluar.
5) tampung sperma yang keluar ke dalam syringe atau suntikan berukuran 10 ml yang telah di tambah larutan fisiologis.
Proses pengeluaran telur dari induk betina dilakukan dengan langkah berikut.
1) sebelum dilakukan pengurutan, bius induk betina dengan phenoxy etanol, MS222, atau minyak cangkih. takaran untuk pembiusan sanggup diberikan sebanyak 3 ppm.
2) angkat dan keringkan tubuh induk dengan kain, handuk, atau tisu, terutama pada bab genital papilanya.
3) posisikan kepala induk disebelah kanan, sedangkan ekor di genggam dengan tangan kiri.
4) urut abdomen ke arah genital papila dengan memakai jari tangan kanan. pada awal pengurutan, keluar cairan ketuban berwarna bening, kemudian diikuti oleh telur. Telur yang baik berwarna kuning kehijauan dan berukuran seragam.
5) tampung telur dalam wadah kering yang terbuat dari plastik berbentuk bundar atau persegi.
Setelah sperma dan telur dikeluarkan dari masing-masing induk, langkah selanjutnya yaitu melaksanakan pembuahan.
Adapun langkah pembuahan ikan jelawat dilakukan dengan langah berikut.
1) campurkan telur dengan sperma, kemudian aduk dengan bulu ayam atau materi lembut lainnya. Lakukan pengadukan hingga semua telur tercampur merata dengan sperma, sekira 1 menit.
2) aktifasi sperma dengan cara menambahkan air hingga telur dan sperma terendam. diamkan selama 1 menit, kemudian buang airnya.
3) untuk menghilangkan kelebihan sperma, tambahkan air ke dalam adonan telur dan sperma hingga 2 - 3 kali.
Baca juga: Nama-Nama Ikan Laut Terlengkap Beserta Gambarnya
Budidaya Ikan Jelawat - Pemeliharaan larva
Keberhasilan penetasan telur sanggup dilakukan melalui pendekatan sifat telur sesudah dibuahi.
Telur ikan jelawat bersifat bouyant (mengapung) sehingga penetasannya Menggunakan corong penetas yang dilengkapi selang yang terbuat dari pralon.
Dengan begitu, telur sanggup bergerak secara turbulensi alasannya yaitu efek perputaran air yang keluar dan memantul dari dasar corong penetas.
Kondisi ini sanggup diciptakan dengan menempatkan telur pada wadah akuarium yang dilengkapi dengan aerasi.
Kepadatan telur per corong berkisar 10.000 - 30.000 butir. Telur akan menetasdalam waktu 15 - 18 jam pada suhu 27 derajat c dengan kandungan oksigen 8 - 10 ppm.
Dengan perlakuan tersebut, jumlah rata-rata telur yang menetas sebanyak 76-85%.
Baca: Jenis Ikan Hias Air Tawar Aquarium Terindah
Cara pemanenan telur ikan jelawat:
1) matikan aerasi, kemudian diamkan selama 1 - 3 menit.
2) sipon telur dengan selang plastik berdiameter 1 - 2 cm, kemudian tampung larva pada wadah yang terbuat dari plastik, kaca, atau fiber.
Perawatan larva sanggup dilakukan dalam wadah akuarium dengan kepadatan berkisar 50 - 100 ekor/liter. Selama pemeliharaan, larva diberi pakan artemia.
Pemberian pakan artemia dilakukan pada hari ke-2, yaitu ketika kuning telur telah habis dan diberikan selama 4 hari. induk dengan berat 2,5 kg/ekor sanggup menghasilkan 50.000 ekor benih.
Baca ini: Cara Budidaya Ikan Lele dari Awal untuk Pemula
Budidaya Ikan Jelawat - Pendederan
Pendederan benih ikan jelawat sanggup dilakukan dikolam sesudah larva berumur 5-6 hari.
Sebelum melaksanakan pendederan, kolam harus diberi pupuk terlebih dahulu, baik organik maupun anorganik. kolam dibersihkan dan diberi kapur dengan takaran 25 g/m2 serta diberi pupuk organik dengan takaran 200 g/m2.
Selanjutnya, kolam diberi naungan berupa plastik tranparan berupa plastik tranparan berlapis plastik warna coklat.
Lembar plastik coklat digulung pada siang hari semoga cahaya masuk sehingga pakan alami sanggup tumbuh dalam kolam.
Pakan yang dipakai berupa pakan komersial yang tersedia dipasaran. pendederan sanggup dilakukan di kolam selama 1 - 2 bulan hingga ikan berukuran 12 g/ekor.
Baca juga yuk,.
Budidaya Ikan Di Pekarangan Rumah Tambah Penghasilan
Sistem Budidaya Ikan Nila Banyak Untung
Usaha Budidaya Ikan untuk Pemula Hasil Melimpah
Pembesaran ikan jelawat sanggup dilakukan dikolam dan dilanjutkan dengan pemeliharaan di karamba.
Budidaya Ikan Jelawat di kolam
Saat dikolam, benih ikan jelawat berukuran 40 g dipelihara dengan kepadatan tebar 10 ekor/m2.
Ikan diberi pakan komersial atau pelet dengan kandungan protein 28% dan diberikan 3% bobot biomasa per hari dengan frekuensi sumbangan 3 kali sehari.
Pembesaran ini dilakukan selama 5 bulan pemeliharaan dan menghasilkan berat selesai sebesar 200 g/ekor.
Budidaya Ikan Jelawat di karamba
Selanjutnya, pemeliharaan ikan jelawat dilakukan dikaramba berukuran 1,2 m x 0,8 m x 1,1 m. Pada pembesaran ikan jelawat dikaramba, ikan dengan berat awal 200 g/ekor ditebar dengan kepadatan 75 ekor/karamba.
Ikan diberi pakan komersial atau pelet dengan kandungan protein 28% yang diberikan sebanyak 3% berat biomasa per hari dengan frekuensi sumbangan 3 kali dalam sehari.
Pembesaran ikan jelawat ini dilakukan selama 6 bulan pemeliharaan dan menghasilkan ikan konsumsi dengan berat rata-rata 1.000 g/ekor.
Itulah sedikit ringkasan akan makalah budidaya ikan jelawat yang gampang dikerjakan baik di kolam terpal maupun kolam tanah dengan pakan alami hemat biaya.
Siapa sih yang tak kenal jelawat, salah satu jenis ikan konsumsi yang habitatnya banyak ditemukan di danau dan sungai, nama lain ikan jelawat (Leptobarbus hoevenii)
Selain itu sekarang sudah tersebar luas di setiap kota, bahkan penyebaran ikan ini ditandai harga jual bibit ikan jelawat yang ekonomis.
Untuk itu, kesempatan bagi teman nih sanggup ikut andil dengan membuka perjuangan beternak jenis ikan yang mempunyai potensial dikembangbiakkan.
Ikan jelawat banyak tersebar di tempat kalimantan. Meski masih belum begitu dikenal sebagai ikan budidaya, budidaya ikan jelawat sekarang sudah mulai dilakukan.
Budidaya Ikan Jelawat
Pembenihan
Ikan jelawat gres sanggup dipijahkan secara buatan, sedangkan pemijahan secara alami masih belum banyak dilakukan.
Adapun rangkaian proses pembenihan ikan jelawat dijelaskan sebagai berikut.
Pemilihan induk
Induk yang ideal untuk dipakai dalam pemijahan mempunyai berat 2 - 4 kg dan berumur lebih dari 2 tahun. Fekunditas ikan ini berkisar 160.000 - 235.000 butir/kg induk.
Induk yang dipakai tidak cacat fisik, baik bentuk tubuh maupun sisiknya. Perlu di perhatikan, penanganan ikan berukuran lebih dari 4 kg akan lebih sulit dilakukan.
Ciri Induk Ikan Jelawat Matang Gonad
Pemilihan induk matang gonad sanggup dilakukan dengan cara menangkap induk dan melaksanakan pengamatan secara seksama terhadap genital papila dan ciri sekunder lainnya.
Pakan ikan jelawat betina, genital papilanya berwarna merah dan sirip dadanya terasa halus jikalau diraba.
Sementara pada ikan jantan, genital papilanya berwarna merah dan berbentuk kerucut, sirip dada terasa bergairah jikalau diraba, dan jikalau perutnya di urut akan mengeluarkan semen berwarna putih keruh.
Selanjutnya, induk yang terpilih ditempatkan dalam wadah yang terbuat dari waring, bak, atau fiber berukuran 1m x1 m x 1 m.
Induk jantan dan betina sebaiknya dipisahkan. Jumlah induk yang ditempatkan yaitu 5 - 10 ekor/wadah.
Induk yang terpilih ditimbang satu per satu, kemudian disuntik dengan hormon.
Penyuntikan sanggup dilakukan pada tempat punggung. Jika memakai kalenjer hipofisa, takaran yang dipakai sebanyak 3 dosis.
Satu bab takaran diberikan pada penyuntikan awal, sedangkan 2 takaran sisanya pada penyuntikan akhir. Jika memakai ovaprim, berikan dengan takaran 0,9 ml/kg.
Pada penyuntikan awal, takaran yang diberikan sebesar 0,3 ml/kg dan 0,6 ml/kg sisanya diberikan pada penyuntikan akhir.
Selang waktu antara penyuntikan pertama dan kedua yaitu 10 - 12 jam dan waktu pemijahan akan terjadi 8 - 10 jam sesudah penyuntikan kedua.
Induk jantan di suntik dengan takaran 1/2 dari takaran yang diberikan pada induk betina dan diberikan bersamaan dengan penyuntikan kedua pada induk betina.
Proses budidaya ikan jelawat pertama kali harus mengeluarkan sperma dari induk jantan, berikut langkahnya.
Sebagai catatan, induk jantan dibius terlebih dahulu dibandingkan induk betina.
1) sebelum dilakukan pengurutan, dibius induk jantan dengan phenoxy etanol, MS222, atau minyak cangkih. takaran untuk pembiusan sanggup diberikan sebanyak 3 ppm.
2) angkat dan keringkan tubuh induk dengan kain, handuk, atau tisu, terutama pada bab genital papilanya.
3) posisikan kepala induk di sebelah kanan, sedangkan ekor digenggam dengan tangan kiri.
4) urut abdomen ke arah genital papila dengan memakai jari tangan kanan. pada awal pengurutan, singkirkan urin yang keluar.
5) tampung sperma yang keluar ke dalam syringe atau suntikan berukuran 10 ml yang telah di tambah larutan fisiologis.
Proses pengeluaran telur dari induk betina dilakukan dengan langkah berikut.
1) sebelum dilakukan pengurutan, bius induk betina dengan phenoxy etanol, MS222, atau minyak cangkih. takaran untuk pembiusan sanggup diberikan sebanyak 3 ppm.
2) angkat dan keringkan tubuh induk dengan kain, handuk, atau tisu, terutama pada bab genital papilanya.
3) posisikan kepala induk disebelah kanan, sedangkan ekor di genggam dengan tangan kiri.
4) urut abdomen ke arah genital papila dengan memakai jari tangan kanan. pada awal pengurutan, keluar cairan ketuban berwarna bening, kemudian diikuti oleh telur. Telur yang baik berwarna kuning kehijauan dan berukuran seragam.
5) tampung telur dalam wadah kering yang terbuat dari plastik berbentuk bundar atau persegi.
Setelah sperma dan telur dikeluarkan dari masing-masing induk, langkah selanjutnya yaitu melaksanakan pembuahan.
Adapun langkah pembuahan ikan jelawat dilakukan dengan langah berikut.
1) campurkan telur dengan sperma, kemudian aduk dengan bulu ayam atau materi lembut lainnya. Lakukan pengadukan hingga semua telur tercampur merata dengan sperma, sekira 1 menit.
2) aktifasi sperma dengan cara menambahkan air hingga telur dan sperma terendam. diamkan selama 1 menit, kemudian buang airnya.
3) untuk menghilangkan kelebihan sperma, tambahkan air ke dalam adonan telur dan sperma hingga 2 - 3 kali.
Baca juga: Nama-Nama Ikan Laut Terlengkap Beserta Gambarnya
Budidaya Ikan Jelawat - Pemeliharaan larva
Keberhasilan penetasan telur sanggup dilakukan melalui pendekatan sifat telur sesudah dibuahi.
Telur ikan jelawat bersifat bouyant (mengapung) sehingga penetasannya Menggunakan corong penetas yang dilengkapi selang yang terbuat dari pralon.
Dengan begitu, telur sanggup bergerak secara turbulensi alasannya yaitu efek perputaran air yang keluar dan memantul dari dasar corong penetas.
Kondisi ini sanggup diciptakan dengan menempatkan telur pada wadah akuarium yang dilengkapi dengan aerasi.
Kepadatan telur per corong berkisar 10.000 - 30.000 butir. Telur akan menetasdalam waktu 15 - 18 jam pada suhu 27 derajat c dengan kandungan oksigen 8 - 10 ppm.
Dengan perlakuan tersebut, jumlah rata-rata telur yang menetas sebanyak 76-85%.
Baca: Jenis Ikan Hias Air Tawar Aquarium Terindah
Cara pemanenan telur ikan jelawat:
1) matikan aerasi, kemudian diamkan selama 1 - 3 menit.
2) sipon telur dengan selang plastik berdiameter 1 - 2 cm, kemudian tampung larva pada wadah yang terbuat dari plastik, kaca, atau fiber.
Perawatan larva sanggup dilakukan dalam wadah akuarium dengan kepadatan berkisar 50 - 100 ekor/liter. Selama pemeliharaan, larva diberi pakan artemia.
Pemberian pakan artemia dilakukan pada hari ke-2, yaitu ketika kuning telur telah habis dan diberikan selama 4 hari. induk dengan berat 2,5 kg/ekor sanggup menghasilkan 50.000 ekor benih.
Baca ini: Cara Budidaya Ikan Lele dari Awal untuk Pemula
Budidaya Ikan Jelawat - Pendederan
Pendederan benih ikan jelawat sanggup dilakukan dikolam sesudah larva berumur 5-6 hari.
Sebelum melaksanakan pendederan, kolam harus diberi pupuk terlebih dahulu, baik organik maupun anorganik. kolam dibersihkan dan diberi kapur dengan takaran 25 g/m2 serta diberi pupuk organik dengan takaran 200 g/m2.
Selanjutnya, kolam diberi naungan berupa plastik tranparan berupa plastik tranparan berlapis plastik warna coklat.
Lembar plastik coklat digulung pada siang hari semoga cahaya masuk sehingga pakan alami sanggup tumbuh dalam kolam.
Pakan yang dipakai berupa pakan komersial yang tersedia dipasaran. pendederan sanggup dilakukan di kolam selama 1 - 2 bulan hingga ikan berukuran 12 g/ekor.
Baca juga yuk,.
Budidaya Ikan Di Pekarangan Rumah Tambah Penghasilan
Sistem Budidaya Ikan Nila Banyak Untung
Usaha Budidaya Ikan untuk Pemula Hasil Melimpah
Pembesaran Ikan Jelawat
Pembesaran ikan jelawat sanggup dilakukan dikolam dan dilanjutkan dengan pemeliharaan di karamba.
Budidaya Ikan Jelawat di kolam
Saat dikolam, benih ikan jelawat berukuran 40 g dipelihara dengan kepadatan tebar 10 ekor/m2.
Ikan diberi pakan komersial atau pelet dengan kandungan protein 28% dan diberikan 3% bobot biomasa per hari dengan frekuensi sumbangan 3 kali sehari.
Pembesaran ini dilakukan selama 5 bulan pemeliharaan dan menghasilkan berat selesai sebesar 200 g/ekor.
Budidaya Ikan Jelawat di karamba
Selanjutnya, pemeliharaan ikan jelawat dilakukan dikaramba berukuran 1,2 m x 0,8 m x 1,1 m. Pada pembesaran ikan jelawat dikaramba, ikan dengan berat awal 200 g/ekor ditebar dengan kepadatan 75 ekor/karamba.
Ikan diberi pakan komersial atau pelet dengan kandungan protein 28% yang diberikan sebanyak 3% berat biomasa per hari dengan frekuensi sumbangan 3 kali dalam sehari.
Pembesaran ikan jelawat ini dilakukan selama 6 bulan pemeliharaan dan menghasilkan ikan konsumsi dengan berat rata-rata 1.000 g/ekor.
Itulah sedikit ringkasan akan makalah budidaya ikan jelawat yang gampang dikerjakan baik di kolam terpal maupun kolam tanah dengan pakan alami hemat biaya.
0 Response to "Budidaya Ikan Jelawat Dengan Pakan Alami Tambah Penghasilan"
Posting Komentar