Perkembangan Pengolahan Ikan Di Indonesia
Perkembangan Pengolahan Ikan Mengingat produk perikanan air tawar sebagian besar harus di pasarkan dalam kondisi hidup, alternative lain yang dilakukan untuk menghindari turunnya harga komoditas yaitu melaksanakan pengolahan.
Pengolahan ikan sebagai materi pangan bentuk lain sanggup memperlihatkan nilai tambah yang lebih menguntungkan. Diperkirakan, bidang ini akan lebih berkembang pada masa mendatang.
Ada beberapa jenis pengolahan yang umum dilakukan pada ikan air tawar Antara lain pengapasan, filet, dan deep fry.
Disamping itu, ikan juga sanggup diolah menjadi materi makanan siap saji ibarat asam manis, bakso, pindang, dendeng, dan sup.
Pada bahasan kali ini bekerjasama dengan perkembangan pengolahan ikan, kami hanya akan membahas pengapasan dan filet.
Pengasapan
Pengapasan merupakan salah satu cara pengolahan supaya ikan sanggup bertahan usang sebelum dikonsumsi.
Dengan teknik ini, ikan bisa bertahan sampai 6 bulan kalau disimpan pada suhu ruang. Umumnya, ikan yang diolah yakni ikan yang tidak memiliki sisik, contohnya ikan patin, lele, dan ikan baung.
Teknik pengolahan ini menghasilkan rendaman sekitar 30 - 40%. Jadi, 3 kg ikan segar akan menghasilkan 1 kg ikan asap.
Jenis Kayu untuk Pengasapan
Kualitas ikan asap yang dihasilkan tergantung pada jenis kayu yang dipakai untuk pembakaran.
Umumnya, kayu yang dipakai untuk materi bakaran berasal dari tanaman keras, contohnya kayu nangka. Metode pengapasan ini sanggup dilakukan dengan cara sederhana.
Teknik Pengasapan Ikan yang Baik
Adapun langkah - langkah perkembangan pengolahan ikan dengan teknik pengasapan dilakukan sebagai berikut.
1. Belah dua ikan yang masih hidup, kemudian buang organ dalam dan insangnya sampai belahan ikan bersih. Tiriskan.
2. Susun ikan diatas alat pengasapan yang sudah dinyalakan apinya. Jaga besaran api supaya tetap kontinyu.
Balai besar pengolahan produk dan bioteknologi telah menyebarkan alat pengasapan yang portable dengan harga terjangkau.
Alat tersebut bisa mempercepat proses pengesapan menjadi hanya sekitar 6 jam. Sementara cara tradisional membutuhkan waktu sampai 24 jam. Selama pengasapan, jaga nyala api supaya tetap konstan.
Filet merupakan salah satu pengolahan yang menciptakan tampilan ikan menjadi lebih baik dan gampang untuk di manfaatkan.
Umumnya, ikan yang diolah dengan teknik ini memiliki bentuk badan agak pipih dan daging yang tebal, contohnya ikan nila, patin, dan ikan gurami.
Dewasa ini, filet yang berkembang dengan baik dan cepat diekspor keluar negeri yaitu filet patin dan nila.
Syarat utama dari ikan yang hendak difilet yaitu ukurannya harus besar, menimal 800 g/ekor. Teknik pengolahan ini memiliki rendaman sekitar 30-40%. Jadi, 3 kg ikan segar menghasilkan kg filet.
Tenaga dengan keahlian khusus sangat diperlukan dalam pembuatan filet alasannya yakni akan mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan.
Adapun cara pembuatan filet secara sederhana yakni sebagai berikut.
1. Bersihkan ikan dari organ dalam dan insangnya terlebih dahulu, kemudian basuh sampai bersih.
2. Siangi kulit dengan pisau atau alat khusus. Selanjutnya, sayat daging secara perlahan dari bab depan ke bab ekor secara eksklusif tanpa berhenti.
3. Bersihkan daging filet, kemudian kemas.
4. Simpan filet dalam pendingin atau eksklusif pasarkan ke konsumen.
Nah, itulah beberapa perkembangan pengolahan ikan yang masih bertahan serta terus dilakukan sampai kini ini. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Pengolahan ikan sebagai materi pangan bentuk lain sanggup memperlihatkan nilai tambah yang lebih menguntungkan. Diperkirakan, bidang ini akan lebih berkembang pada masa mendatang.
Ada beberapa jenis pengolahan yang umum dilakukan pada ikan air tawar Antara lain pengapasan, filet, dan deep fry.
Disamping itu, ikan juga sanggup diolah menjadi materi makanan siap saji ibarat asam manis, bakso, pindang, dendeng, dan sup.
Pada bahasan kali ini bekerjasama dengan perkembangan pengolahan ikan, kami hanya akan membahas pengapasan dan filet.
Perkembangan Pengolahan Ikan
Pengasapan
Pengapasan merupakan salah satu cara pengolahan supaya ikan sanggup bertahan usang sebelum dikonsumsi.
Dengan teknik ini, ikan bisa bertahan sampai 6 bulan kalau disimpan pada suhu ruang. Umumnya, ikan yang diolah yakni ikan yang tidak memiliki sisik, contohnya ikan patin, lele, dan ikan baung.
Teknik pengolahan ini menghasilkan rendaman sekitar 30 - 40%. Jadi, 3 kg ikan segar akan menghasilkan 1 kg ikan asap.
Jenis Kayu untuk Pengasapan
Kualitas ikan asap yang dihasilkan tergantung pada jenis kayu yang dipakai untuk pembakaran.
Umumnya, kayu yang dipakai untuk materi bakaran berasal dari tanaman keras, contohnya kayu nangka. Metode pengapasan ini sanggup dilakukan dengan cara sederhana.
Teknik Pengasapan Ikan yang Baik
Adapun langkah - langkah perkembangan pengolahan ikan dengan teknik pengasapan dilakukan sebagai berikut.
1. Belah dua ikan yang masih hidup, kemudian buang organ dalam dan insangnya sampai belahan ikan bersih. Tiriskan.
2. Susun ikan diatas alat pengasapan yang sudah dinyalakan apinya. Jaga besaran api supaya tetap kontinyu.
Balai besar pengolahan produk dan bioteknologi telah menyebarkan alat pengasapan yang portable dengan harga terjangkau.
Alat tersebut bisa mempercepat proses pengesapan menjadi hanya sekitar 6 jam. Sementara cara tradisional membutuhkan waktu sampai 24 jam. Selama pengasapan, jaga nyala api supaya tetap konstan.
Perkembangan Pengolahan Ikan - Fillet
Filet merupakan salah satu pengolahan yang menciptakan tampilan ikan menjadi lebih baik dan gampang untuk di manfaatkan.
Umumnya, ikan yang diolah dengan teknik ini memiliki bentuk badan agak pipih dan daging yang tebal, contohnya ikan nila, patin, dan ikan gurami.
Dewasa ini, filet yang berkembang dengan baik dan cepat diekspor keluar negeri yaitu filet patin dan nila.
Syarat utama dari ikan yang hendak difilet yaitu ukurannya harus besar, menimal 800 g/ekor. Teknik pengolahan ini memiliki rendaman sekitar 30-40%. Jadi, 3 kg ikan segar menghasilkan kg filet.
Tenaga dengan keahlian khusus sangat diperlukan dalam pembuatan filet alasannya yakni akan mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan.
Adapun cara pembuatan filet secara sederhana yakni sebagai berikut.
1. Bersihkan ikan dari organ dalam dan insangnya terlebih dahulu, kemudian basuh sampai bersih.
2. Siangi kulit dengan pisau atau alat khusus. Selanjutnya, sayat daging secara perlahan dari bab depan ke bab ekor secara eksklusif tanpa berhenti.
3. Bersihkan daging filet, kemudian kemas.
4. Simpan filet dalam pendingin atau eksklusif pasarkan ke konsumen.
Nah, itulah beberapa perkembangan pengolahan ikan yang masih bertahan serta terus dilakukan sampai kini ini. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
0 Response to "Perkembangan Pengolahan Ikan Di Indonesia"
Posting Komentar