Budidaya Ikan Titang Atau Kiper Dengan Pakan Umpan Jitu
Budidaya Ikan Titang Sudah tahu klasifikasi ikan ketang-ketang? Atau ingin tahu ikan ketang ketang air tawar?
Di indonesia ikan titang dikenal dengan nama yang cukup banyak, menyerupai keper, keper bidang, kiper, ketang - ketang dan masih banyak lagi, yakni bindang, titang, kitam, kipat, keper laut, ilik, ikan bintik-bintik, ikan tanda-tanda, dan sebagainya.
Bahkan secara keliru, ada menyebutnya beronang atau ilayak. Atau biasa juga disebut ikan kepe-kepe tikar atau gayam.
Mengenal Ikan Titang atau Kiper
ikan laut atau muara sungai yang ditemukan di daerah indo pasifik.
Umumnya berwarna keperakan, berbintik - bintik dan badanya berbentuk segi empat.
Bagian sirip punggung yang mengeras hampir terpisah dengan bab sirip yang lunak, sirip dadanya kecil dan bulat, dan sirip duburnya mempunyai empat duri yang tajam.
Titang jenis scatophagus argus atau spotted scat mempunyai tubuh yang di tutupi sisik - sisik kecil.
Warna tubuhnya keperak-perakan dengan banyak bintik hitam. Warna tubuh ini kadang – kadang sangat bervariasi, begitu juga warna latar belakangnya, mulai dari warna perak kehijauan hingga warna renta kehijau - hijauan.
Bintik-bintik pada tubuhnya berwarna hitam dan berderet tak teratur yang ukurannya kira - kira sebesar matanya.
Di atas garis samping. Bintik-bintik itu melebur hingga membentuk jalur - jalur vertikal. Nuansa kemerah – merahan sanggup berkembang membentuk jalur – jalur vertikal pada ikan – ikan tua.
Spotted scat mempunyai tubuh gemuk pendek, bertubuh lebar dan tergolong ikan kecil. Berikut langkah - langkah cara budidaya ikan titang yang sangat ringkas beserta jenis masakan umpan jitunya.
Bagian sirip punggung yang mengeras hampir terpisah dengan bab sirip yang lunak.
Sirip punggung terdapat tulang-tulang yang kokoh sebanyak 11 jari-jari dan 16-18 jari – jari lunak. Pada sirip anal terdapat 4 jari-jari keras dan 14 – 15 jari-jari lunak.
4 tulang keras pada sirip anal da pada tutup insang merupakan suatu ciri tak biasa di antara sebangsa kerapu dan membantu dalam pengenalan ikan ini.
Sedangkan titang silver scat mempunyai bentuk tubuh yang pipih menyerupai scat, namun silver scat mempunyai warna dasar perak menyala dengan 5 buah garis vertikal dan bintik – bintik warna hitam pada setengan tubuh bab atas serta hiasan bintik – bintik di bawah garis hitam pada setengah tubuh bab bawahnya.
Kepala dan mulutnya kecil. Mata berbentuk bundar dengan ukuran cukup besar. Silver scat mempunyai 12 jari – jari keras dan 16 jari – jari lunak pada sirip punggung, 4 jari-jari keras dan 16 jari – jari lunak pada sirip anal.
Ukuran silver scat lebih kecil dari spotted scat yakni hanya mencapai ukuran panjang sekitar 10 cm.
Makanannya berupa rumput - rumputan, potong-potongan daun, algae, dan detritus. Makanan yang di sukai berupa lumut sutera dan rumput bahari jenis gracillaria sp.
Tetapi titang spotted scatt juga memakan cacing, udang, remis bercampur dengan pasir dan lumpur.
Makanan yang disukainya berupa pakan hidup menyerupai ikan – ikan kecil, udang-udangan, dan cacing. Namun, ikan ini juga memakan tanaman air menyerupai algae dan rumput laut.
Benih titang untuk budidaya di tangkap di alam. Penangkapan benih titang dilakukan di muara sungai, estuaria, dan sekitar hutan mangrove.
Di indonesia, ikan ini belum dibenihkan secara terkontrol di hatchri.
Pemeliharaan ikan titang ditambak dilakukan monokultur dan polikultur. Ikan titang sanggup di pelihara secara ekstensif hingga intensif.
Benih ikan titang dari hasil penangkapan di alam yang berukuran 7 cm/ekor atau berat 10 gr/ekor ditebar dengan kepadatan 20.000 - 30.000 ekor/ha atau 2 – 3 ekor/m2 untuk tambak yang dikelola semi intensif.
Untuk tambak yang dikelola secara intensif, padat penebaran untuk benih yang sama sebanyak 4 – 5 ekor/m2 atau 40.000-50.000 ekor/he.
Bila ukuran benih lebih besar, sekitar 13 cm/ekor atau 20 gr/ekor, maka padat penebaran diturunkan menjadi 3 ekor/m2 atau 30.000 ekor/ha.
Pakan ikan titang terdiri dari pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami terdiri dari lumut sutra dan rumput bahari grasilaria.
Untuk pakan buatan berupa butiran yang diberikan dikala ikan titang masih berukuran kecil. Pakan butiran yang telah di hancurkan diberikan sebanyak 3 – 5% dari biomassa.
Pada budidaya semi intensif, santunan pakan 1 – 2 kali sehari, sedangkan budidaya intensif, santunan pakan dilakukan tiga kali sehari, yakni pukul 08.00 - 13.00 dan 16.00.
Pengontrolan pakan sangat penting dilakukan untuk melihat apakah pakan yang diberikan sudah cukup atau belum.
Untuk itu, pengontrolan dilakukan sesudah 1 – 2 jam santunan pakan. Kalau sebelum 1 – 2 jam pakan habis maka takaran pakan di tambah 5%.
kalau 1 – 2 jam pakan masih ada, maka takaran pakan di kurangi 5% dari total pemberian.
Kiranya cukup disini dulu sobat, sedikit ringkasan cara budidaya ikan titang atau kiper di akuarium dan tambak. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Di indonesia ikan titang dikenal dengan nama yang cukup banyak, menyerupai keper, keper bidang, kiper, ketang - ketang dan masih banyak lagi, yakni bindang, titang, kitam, kipat, keper laut, ilik, ikan bintik-bintik, ikan tanda-tanda, dan sebagainya.
Bahkan secara keliru, ada menyebutnya beronang atau ilayak. Atau biasa juga disebut ikan kepe-kepe tikar atau gayam.
Mengenal Ikan Titang atau Kiper
ikan laut atau muara sungai yang ditemukan di daerah indo pasifik.
Umumnya berwarna keperakan, berbintik - bintik dan badanya berbentuk segi empat.
Bagian sirip punggung yang mengeras hampir terpisah dengan bab sirip yang lunak, sirip dadanya kecil dan bulat, dan sirip duburnya mempunyai empat duri yang tajam.
Titang jenis scatophagus argus atau spotted scat mempunyai tubuh yang di tutupi sisik - sisik kecil.
Warna tubuhnya keperak-perakan dengan banyak bintik hitam. Warna tubuh ini kadang – kadang sangat bervariasi, begitu juga warna latar belakangnya, mulai dari warna perak kehijauan hingga warna renta kehijau - hijauan.
Bintik-bintik pada tubuhnya berwarna hitam dan berderet tak teratur yang ukurannya kira - kira sebesar matanya.
Di atas garis samping. Bintik-bintik itu melebur hingga membentuk jalur - jalur vertikal. Nuansa kemerah – merahan sanggup berkembang membentuk jalur – jalur vertikal pada ikan – ikan tua.
Spotted scat mempunyai tubuh gemuk pendek, bertubuh lebar dan tergolong ikan kecil. Berikut langkah - langkah cara budidaya ikan titang yang sangat ringkas beserta jenis masakan umpan jitunya.
Budidaya Ikan Titang
Ikan ini tumbuh hanya hingga mencapai ukuran 30 cm, bab sirip punggung yang sering tertangkap dan dipasarkan antara 15-20 cm.Bagian sirip punggung yang mengeras hampir terpisah dengan bab sirip yang lunak.
Sirip punggung terdapat tulang-tulang yang kokoh sebanyak 11 jari-jari dan 16-18 jari – jari lunak. Pada sirip anal terdapat 4 jari-jari keras dan 14 – 15 jari-jari lunak.
4 tulang keras pada sirip anal da pada tutup insang merupakan suatu ciri tak biasa di antara sebangsa kerapu dan membantu dalam pengenalan ikan ini.
Sedangkan titang silver scat mempunyai bentuk tubuh yang pipih menyerupai scat, namun silver scat mempunyai warna dasar perak menyala dengan 5 buah garis vertikal dan bintik – bintik warna hitam pada setengan tubuh bab atas serta hiasan bintik – bintik di bawah garis hitam pada setengah tubuh bab bawahnya.
Kepala dan mulutnya kecil. Mata berbentuk bundar dengan ukuran cukup besar. Silver scat mempunyai 12 jari – jari keras dan 16 jari – jari lunak pada sirip punggung, 4 jari-jari keras dan 16 jari – jari lunak pada sirip anal.
Ukuran silver scat lebih kecil dari spotted scat yakni hanya mencapai ukuran panjang sekitar 10 cm.
Makanan Ikan Titang
Tetapi titang spotted scatt juga memakan cacing, udang, remis bercampur dengan pasir dan lumpur.
Makanan yang disukainya berupa pakan hidup menyerupai ikan – ikan kecil, udang-udangan, dan cacing. Namun, ikan ini juga memakan tanaman air menyerupai algae dan rumput laut.
Pembenihan Ikan Titang
Di indonesia, ikan ini belum dibenihkan secara terkontrol di hatchri.
Budidaya Ikan Titang di Tambak
Benih ikan titang dari hasil penangkapan di alam yang berukuran 7 cm/ekor atau berat 10 gr/ekor ditebar dengan kepadatan 20.000 - 30.000 ekor/ha atau 2 – 3 ekor/m2 untuk tambak yang dikelola semi intensif.
Untuk tambak yang dikelola secara intensif, padat penebaran untuk benih yang sama sebanyak 4 – 5 ekor/m2 atau 40.000-50.000 ekor/he.
Bila ukuran benih lebih besar, sekitar 13 cm/ekor atau 20 gr/ekor, maka padat penebaran diturunkan menjadi 3 ekor/m2 atau 30.000 ekor/ha.
Pakan ikan titang terdiri dari pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami terdiri dari lumut sutra dan rumput bahari grasilaria.
Untuk pakan buatan berupa butiran yang diberikan dikala ikan titang masih berukuran kecil. Pakan butiran yang telah di hancurkan diberikan sebanyak 3 – 5% dari biomassa.
Pada budidaya semi intensif, santunan pakan 1 – 2 kali sehari, sedangkan budidaya intensif, santunan pakan dilakukan tiga kali sehari, yakni pukul 08.00 - 13.00 dan 16.00.
Pengontrolan pakan sangat penting dilakukan untuk melihat apakah pakan yang diberikan sudah cukup atau belum.
Untuk itu, pengontrolan dilakukan sesudah 1 – 2 jam santunan pakan. Kalau sebelum 1 – 2 jam pakan habis maka takaran pakan di tambah 5%.
kalau 1 – 2 jam pakan masih ada, maka takaran pakan di kurangi 5% dari total pemberian.
Kiranya cukup disini dulu sobat, sedikit ringkasan cara budidaya ikan titang atau kiper di akuarium dan tambak. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
0 Response to "Budidaya Ikan Titang Atau Kiper Dengan Pakan Umpan Jitu"
Posting Komentar