Teknik Budidaya Sidat Secara Tradisional Ekonomis Biaya Untung Besar
Budidaya Sidat Tahapan pemeliharaan sidat yakni mencari glass eel serta memelihara hingga optimal dan siap jual.
Teknis pemeliharaan yang perlu diperhatikan yakni persiapan kolam, penebaran glass eel, proteksi pakan, dan sirkulasi air kolam.
Karena itu, penyediaan glass eel untuk budidaya masih mengandalkan tangkapan dari alam.
Pada ekspresi dominan – ekspresi dominan tertentu, glass eel banyak bermigrasi ke kawasan hilir sungai.
Untuk kawasan jawa barat, glass eel biasanya bermigrasi teknik menangkap glass eel yang biasa dilakukan.
Baca juga:
Habitat Belut dan Sidat
Perbedaan Belut dan Sidat Berdasarkan Siklus Hidupnya
Peluang Usaha Budidaya Sidat Air Tawar di Rumah dalam Drum dan Terpal
Teknik ini biasanya di lakukan pada malam hari. Alat yang dipakai berupa jaring sorong berukuran 0,7 mm – 1 cm.
Adapun cara penangkapan sama menyerupai teknik penangkapan ikan – ikan sungai, yakni dengan cara di jala.
Perlengkapan lain yang di butuhkan yakni penerangan berupa lampu untuk menarik perhatian glass eel.
Ukuran mata jaring yang dipakai sama menyerupai teknik pertama, yaitu 0,7 mm – 1 cm.
Pasang jaring secara melintang menutup dari kedua sisi sungai sehingga glass eel akan terperangkap ke jaring tersebut.
Setelah masuk ke dalam penampungan sementara, lakukan beberapa langkah sebagai berikut.
1. Pada ketika penangkapan, pastika glass eel di tampung di dalam wadah atau plastik yang memakai air yang sama dan tempatnya di ambil.
2. Hal ini untuk mencegah glass eel mengalami stres alasannya perubahan lingkungan. Jika jarak menuju lokasi budidaya jauh, beri oksigen dari tabung ke dalam wadah atau plastik.
3. Pastikan tempat penampungan glass eel disterilkan terlebih dahulu. Teknik sterilkan cukup memakai garam dapur yang di campur dengan air, kemudian di bilas ke tempat penampungan untuk menghilangkan basil atau hama yang mungkin terdapat di dalamnya.
Kedua langkah tersebut dilakukan untuk mengurangi tingkat kematian glass eel pada tahap awal.
Jika anda tidak ingin repot dengan menangkap sendiri glass eel di alam, anda sanggup membelinya dari pengepul glass eel.
Sebagai patokan, harga satu kilogram glass eel anguilla bicolor yang berisi 5000-6000 ekor harganya 1.900.000 – 2.200.000/kg.
Kualitas glass eel yang baik di tentukan bedasarkan bobotnya. Bobot glass eel yang baik sebesar 5.000 – 6.000 ekor/kg.
Untuk pembudidaya pemula di sarankan biar sebaiknya membeli glass eel dari pengepul atau penyedia benih biar tidak merepotkan.
Selain faktor keahlian dan distribusi, menangkap glass eel di alam bukan perkara gampang bagi sebagian orang yang belum terbatas.
Tahap pendederan yakni tahapan ketika glass eel yang telah ditangkap dari alam akan dipelihara menjadi elver.
Perlu di perhatikan bahwa glass eel yang bisa masuk pada tahap ini setidaknya berukuran di atas 5 – 7 cm. Namun, idealnya berukuran 9 – 11 cm.
Jika ukuran glass eel lebih kecil dari ukuran tersebut, bahkan masih berbentuk menyerupai larva, glass eel sebaiknya tidak di budidayakan terlebih dahulu.
Hal tersebut dikarenakan risiko mortalitas sangat besar. Karena itu, penyortiran ketika penangkapan glass eel juga wajib dilakukan.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kolam budidaya sanggup memakai kolam terpal, kolam tanah, atau kolam tembok.
Terdapat keunggulan dan kelemahan dari masing-masing jenis kolam tersebut.
Dari segi ketahanan fisik, kolam tembok benih lebih unggul alasannya lebih berpengaruh dan tahan lama.
Selain itu, kolam tembok juga sanggup mencegah hama dan penyakit dari tanah. Namun, biaya pembuatannya relatif mahal.
Kolam tanah sesungguhnya gampang di buat, tetapi risiko terjangkit hama dan penyakit cukup besar.
Karena itu, untuk petani pemula sebaiknya menentukan kolam terpal. Selain biaya pengadaannya tidak mahal, daya tahan kolam bisa hingga beberapa tahun.
Perawatan maupun penggantiannya jga sanggup dilakukan dengan lebih mudah.
Berikut persiapan kolam budidaya sidat yang harus dilakukan.
1, Sebelum menebar glass eel, persiapkan kolam terlebih dahulu dan pastikan bebas dari kotoran maupun penyakit.
Pembersihan kolam dilakukan dengan memakai kaporit yang di campur dengan air.
Dosis kaporit yang di gunakan sebanyak 1 liter untuk adonan 20 liter air. Siramkan larutan ke seluruh dinding dan dasar kolam. Setelah itu, diamkan selama satu hari.
2, Langkah selanjutnya, bilas seluruh permukaan kolam dengan air. Khusus untuk kolam semen, pembilasan dilakukan sembari membersihkan kolam memakai sikat biar sisa-sisa kotoran menghilang. Pastikan kolam benar-benar bersih.
3, Masukkan air ke dalam kolam hingga ketinggian 50 cm. Agar proses budidaya efektif, lengkapi kolam dengan sistem aerasi berkekuatan sedang dan sirkulasi air.
4, Suhu kolam juga tetap dijaga pada suhu 21-31 derajat c. selama pengisian air tersebut, bab atas kolam ditutup terpal dan aerasi di hidupkan.tujuannya untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut.
Jika tidak mempunyai aerasi, lakukan proses air mengalir sirkulasi melalui sistem inlet dan outlet pada kolam.
Proses penebaran eel dilakukan sesudah kolam siap.untuk menghindari terjadinya stres, plastik pembungkus glass eel tidak langsnung di buka, tetapi di apungkan atau di diamkan terlebih dahulu selama 1 – 2 jam di kolam.
Setelah itu, lakukan pembukaan plastik biar glass eel masuk ke kolam.
Perbedaan salinitas pada air kolam dengan air yang ada di tempat penampungan glass eel sebelumnya biasanya akan hilang dengan aerasi dari air kolam yang mengalir. Karena itu, salinitas menjadi normal.
Berdasarkan pengalaman, rasio padat tebar untuk tiap 1 m2 sebaiknya tidak lebih dari 10 kg dengan bobot 100 – 200 gram atau sebanyak 50 – 70 ekor per m2.
Faktor lain yang penting diperhatikan pada tahap ini yakni proteksi rumah atau tempat bernaung bagi glass eel.
Tempat bernaung sanggup berupa jerami,rapia, ijuk, atau potongan pipa. Sebelum digunakan, tempat naungan menyerupai jerami harus di basuh hingga higienis biar terbebas dari kontaminasi.
Pemasangan tempat naungan hanya dilakukan di titik-titik tertentu didasar kolam, sedangkan bab lainnya disisakan sebagai tempat glass eel begerak.
Selama masa awal pemeliharaan, glass eel akan mengalami stres yang menjadikan penurunan nafsu makan.
Pada periode ini, kondisi ini sangat wajar, asalkan persentase mortalitas tidak lebih dari 10 % dari populasi.
Pakan diberikan secara adlibitum hingga glass eel berhenti makan dengan teknik ini biasanya di tingkat stres akan menurun sesudah tiga hari.
Namun, ada beberapa kilat yang bisa di lakukan untuk pemenuhan nutrisi glass eel pada tahap awal ini.
Pakan alami berupa cacing sutra di berikan dengan porsi 10 - 20% berat keseluruhan glass eel di dalam kolam.
Waktu proteksi pakan dilakukan 4 - 5 kali, biasanya pada waktu 07.00, 11.00, 15.00,19.00, hingga 24.00.
Jadwal proteksi pakan ini sesungguhnya tidak mutlak dan sanggup di sesuaikan dengan kondisi.
Pemberian pakan sebaiknya dilakukan setiap dua jam sekali. Pasalnya, pada tahap awal, glass eel betul-betul membutuhkan asupan pakan yang berlebih biar kondisi cepat pulih sehingga lebih cepat tumbuh.
Pertumbuhan glass eel yang baik awal periode pemeliharaan akan menentukan kualitas sidat yang di hasilkan pada tahap berikutnya.
Pada ketika proteksi pakan juga harus tetap di perhatikan kadar oksigennya biar glass eel lebih aktif dalam bergerak atau berenang mencari makan.
Pemberian pakan juga jangan hingga kurang atau tidak sesuai dengan takaran. Jika pakan terlambat di sediakan, resiko kanibal sesama glass eel akan terjadi.
Penggantian air kolam dilakukan setiap hari dengan cara membuka jalan masuk inlet dan outlet sehingga ketinggian air kolam tidak berubah.
Tujuan dari penggantian terus menerus ini di antaranya untuk membuang kotoran, membuang sisa pakan, serta menjaga kadar oksigen terlarut di dalam kolam.
Kotoran yang mengapung di permukaan sanggup di bersihkan dengan serokan biasa. Namun, untuk kotoran yang mengendap di dasar kolam perlu dilakukan penyifonan.
Penyifonan ini dilakukan setidaknya 10 hari sekali dengan cara memakai selang yang di kaitakan pada kayu atau bambu.
Caranya dengan memasukkan selang ke dalam kolam hingga air tersedot. Letakkan wadah untuk menampung glass eel yang tersedot di ujung selang.
Nah,..itulah teknik cara budidaya sidat yang sudah dikerjakan oleh para petani jawa barat menurut pengalaman mereka terjun di lapangan. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Teknis pemeliharaan yang perlu diperhatikan yakni persiapan kolam, penebaran glass eel, proteksi pakan, dan sirkulasi air kolam.
Budidaya Sidat
Penangkapan Glass Eel
Glass eel sanggup dikatakan sebagai awal seluruh fase kehidupan sidat. Dengan teknologi maupun sumber daya yang ada ketika ini, untuk membudidayakan indukan sidat biar bisa menghasilkan glass eel di habitat buatan hampir dikatakan tidak mungkin dikarenakan indukan tersebut lebih menyukai habitat alaminya untuk bertelur.Karena itu, penyediaan glass eel untuk budidaya masih mengandalkan tangkapan dari alam.
Pada ekspresi dominan – ekspresi dominan tertentu, glass eel banyak bermigrasi ke kawasan hilir sungai.
Untuk kawasan jawa barat, glass eel biasanya bermigrasi teknik menangkap glass eel yang biasa dilakukan.
Baca juga:
Habitat Belut dan Sidat
Perbedaan Belut dan Sidat Berdasarkan Siklus Hidupnya
Peluang Usaha Budidaya Sidat Air Tawar di Rumah dalam Drum dan Terpal
Menggunakan jaring sorong
Adapun cara penangkapan sama menyerupai teknik penangkapan ikan – ikan sungai, yakni dengan cara di jala.
Perlengkapan lain yang di butuhkan yakni penerangan berupa lampu untuk menarik perhatian glass eel.
Memasang jaring secara melintag di sungai
Ukuran mata jaring yang dipakai sama menyerupai teknik pertama, yaitu 0,7 mm – 1 cm.
Pasang jaring secara melintang menutup dari kedua sisi sungai sehingga glass eel akan terperangkap ke jaring tersebut.
Setelah masuk ke dalam penampungan sementara, lakukan beberapa langkah sebagai berikut.
1. Pada ketika penangkapan, pastika glass eel di tampung di dalam wadah atau plastik yang memakai air yang sama dan tempatnya di ambil.
2. Hal ini untuk mencegah glass eel mengalami stres alasannya perubahan lingkungan. Jika jarak menuju lokasi budidaya jauh, beri oksigen dari tabung ke dalam wadah atau plastik.
3. Pastikan tempat penampungan glass eel disterilkan terlebih dahulu. Teknik sterilkan cukup memakai garam dapur yang di campur dengan air, kemudian di bilas ke tempat penampungan untuk menghilangkan basil atau hama yang mungkin terdapat di dalamnya.
Kedua langkah tersebut dilakukan untuk mengurangi tingkat kematian glass eel pada tahap awal.
Jika anda tidak ingin repot dengan menangkap sendiri glass eel di alam, anda sanggup membelinya dari pengepul glass eel.
Sebagai patokan, harga satu kilogram glass eel anguilla bicolor yang berisi 5000-6000 ekor harganya 1.900.000 – 2.200.000/kg.
Kualitas glass eel yang baik di tentukan bedasarkan bobotnya. Bobot glass eel yang baik sebesar 5.000 – 6.000 ekor/kg.
Untuk pembudidaya pemula di sarankan biar sebaiknya membeli glass eel dari pengepul atau penyedia benih biar tidak merepotkan.
Selain faktor keahlian dan distribusi, menangkap glass eel di alam bukan perkara gampang bagi sebagian orang yang belum terbatas.
Budidaya Sidat - PERSIAPAN KOLAM
Perlu di perhatikan bahwa glass eel yang bisa masuk pada tahap ini setidaknya berukuran di atas 5 – 7 cm. Namun, idealnya berukuran 9 – 11 cm.
Jika ukuran glass eel lebih kecil dari ukuran tersebut, bahkan masih berbentuk menyerupai larva, glass eel sebaiknya tidak di budidayakan terlebih dahulu.
Hal tersebut dikarenakan risiko mortalitas sangat besar. Karena itu, penyortiran ketika penangkapan glass eel juga wajib dilakukan.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kolam budidaya sanggup memakai kolam terpal, kolam tanah, atau kolam tembok.
Terdapat keunggulan dan kelemahan dari masing-masing jenis kolam tersebut.
Dari segi ketahanan fisik, kolam tembok benih lebih unggul alasannya lebih berpengaruh dan tahan lama.
Selain itu, kolam tembok juga sanggup mencegah hama dan penyakit dari tanah. Namun, biaya pembuatannya relatif mahal.
Kolam tanah sesungguhnya gampang di buat, tetapi risiko terjangkit hama dan penyakit cukup besar.
Karena itu, untuk petani pemula sebaiknya menentukan kolam terpal. Selain biaya pengadaannya tidak mahal, daya tahan kolam bisa hingga beberapa tahun.
Perawatan maupun penggantiannya jga sanggup dilakukan dengan lebih mudah.
Berikut persiapan kolam budidaya sidat yang harus dilakukan.
1, Sebelum menebar glass eel, persiapkan kolam terlebih dahulu dan pastikan bebas dari kotoran maupun penyakit.
Pembersihan kolam dilakukan dengan memakai kaporit yang di campur dengan air.
Dosis kaporit yang di gunakan sebanyak 1 liter untuk adonan 20 liter air. Siramkan larutan ke seluruh dinding dan dasar kolam. Setelah itu, diamkan selama satu hari.
2, Langkah selanjutnya, bilas seluruh permukaan kolam dengan air. Khusus untuk kolam semen, pembilasan dilakukan sembari membersihkan kolam memakai sikat biar sisa-sisa kotoran menghilang. Pastikan kolam benar-benar bersih.
3, Masukkan air ke dalam kolam hingga ketinggian 50 cm. Agar proses budidaya efektif, lengkapi kolam dengan sistem aerasi berkekuatan sedang dan sirkulasi air.
4, Suhu kolam juga tetap dijaga pada suhu 21-31 derajat c. selama pengisian air tersebut, bab atas kolam ditutup terpal dan aerasi di hidupkan.tujuannya untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut.
Jika tidak mempunyai aerasi, lakukan proses air mengalir sirkulasi melalui sistem inlet dan outlet pada kolam.
Budidaya Sidat - PENEBARAN GLASS EEL
Setelah itu, lakukan pembukaan plastik biar glass eel masuk ke kolam.
Perbedaan salinitas pada air kolam dengan air yang ada di tempat penampungan glass eel sebelumnya biasanya akan hilang dengan aerasi dari air kolam yang mengalir. Karena itu, salinitas menjadi normal.
Berdasarkan pengalaman, rasio padat tebar untuk tiap 1 m2 sebaiknya tidak lebih dari 10 kg dengan bobot 100 – 200 gram atau sebanyak 50 – 70 ekor per m2.
Faktor lain yang penting diperhatikan pada tahap ini yakni proteksi rumah atau tempat bernaung bagi glass eel.
Tempat bernaung sanggup berupa jerami,rapia, ijuk, atau potongan pipa. Sebelum digunakan, tempat naungan menyerupai jerami harus di basuh hingga higienis biar terbebas dari kontaminasi.
Pemasangan tempat naungan hanya dilakukan di titik-titik tertentu didasar kolam, sedangkan bab lainnya disisakan sebagai tempat glass eel begerak.
Budidaya Sidat - PEMBERIAN PAKAN
Pada periode ini, kondisi ini sangat wajar, asalkan persentase mortalitas tidak lebih dari 10 % dari populasi.
Pakan diberikan secara adlibitum hingga glass eel berhenti makan dengan teknik ini biasanya di tingkat stres akan menurun sesudah tiga hari.
Namun, ada beberapa kilat yang bisa di lakukan untuk pemenuhan nutrisi glass eel pada tahap awal ini.
Budidaya Sidat - Makanan Alami
Salah satunya yakni proteksi pakan komplemen menyerupai fitoplankton atau serangga air.Pakan alami berupa cacing sutra di berikan dengan porsi 10 - 20% berat keseluruhan glass eel di dalam kolam.
Waktu proteksi pakan dilakukan 4 - 5 kali, biasanya pada waktu 07.00, 11.00, 15.00,19.00, hingga 24.00.
Jadwal proteksi pakan ini sesungguhnya tidak mutlak dan sanggup di sesuaikan dengan kondisi.
Pemberian pakan sebaiknya dilakukan setiap dua jam sekali. Pasalnya, pada tahap awal, glass eel betul-betul membutuhkan asupan pakan yang berlebih biar kondisi cepat pulih sehingga lebih cepat tumbuh.
Pertumbuhan glass eel yang baik awal periode pemeliharaan akan menentukan kualitas sidat yang di hasilkan pada tahap berikutnya.
Pada ketika proteksi pakan juga harus tetap di perhatikan kadar oksigennya biar glass eel lebih aktif dalam bergerak atau berenang mencari makan.
Pemberian pakan juga jangan hingga kurang atau tidak sesuai dengan takaran. Jika pakan terlambat di sediakan, resiko kanibal sesama glass eel akan terjadi.
Budidaya Sidat – Perawatan di Kolam
Tujuan dari penggantian terus menerus ini di antaranya untuk membuang kotoran, membuang sisa pakan, serta menjaga kadar oksigen terlarut di dalam kolam.
Kotoran yang mengapung di permukaan sanggup di bersihkan dengan serokan biasa. Namun, untuk kotoran yang mengendap di dasar kolam perlu dilakukan penyifonan.
Penyifonan ini dilakukan setidaknya 10 hari sekali dengan cara memakai selang yang di kaitakan pada kayu atau bambu.
Caranya dengan memasukkan selang ke dalam kolam hingga air tersedot. Letakkan wadah untuk menampung glass eel yang tersedot di ujung selang.
Nah,..itulah teknik cara budidaya sidat yang sudah dikerjakan oleh para petani jawa barat menurut pengalaman mereka terjun di lapangan. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
0 Response to "Teknik Budidaya Sidat Secara Tradisional Ekonomis Biaya Untung Besar"
Posting Komentar