Cara Budidaya Ikan Tawes Secara Alami Dan Buatan Bak Terpal
Budidaya Ikan Tawes Ikan tawes mempunyai nama lain ialah wader atau putihan. Pemilik nama latin puntius javanicus ini mempunyai tubuh memanjang dan pipih ke samping.
Bentuk punggung menyerupai busur dengan moncong runcing, lisan terletak di ujung terminal, tengah, kecil dan mempunyai dua pasang sungut kecil.
Permulaan sirip punggung berhadapan dengan sisik rusuk ke 10. Sirip ekor bercagak dalam dengan lobus membulat.
Sisik garis rusuk berjumlah 29 - 31. Sisik berwarna putih keperakan. Di bab punggungnya berwarna lebih gelap, sedangkan di bab perut berwarna lebih putih. Dasar sisik kelabu hingga gelap.
Sebelum melaksanakan budidaya ikan tawes, kenali dulu macam –macam ikan tawes yang menyebar di Dunia mulai ukuran terkecil hingga terbesar.
Ada empat jenis ikan tawes yang pernah di temukan di perairan. Ada juga jenis yang sudah sangat umum dan banyak ditemukan di perairan alasannya biasa di budidayakan dan banyak di anggap sebagai bentuk umum dari ikan tawes.
1. Jenis Tawes biasa
Ikan ini mempunyai sisik berwarna kelabu. Jenis ini sudah menjadi bentuk umum dari tawes yang sering di budidayakan masyarakat.
Tawes ini dengan gampang ditemukan di seluruh indonesia, contohnya jakarta, jawa barat, dan jawa tengah.
2. Jenis Tawes bule
Ikan ini mempunyai sisik albino. Tawes ini jarang terlihat di perairan umum. Ikan ini di duga mulai ada semenjak tahun 1936.
3. Jenis Tawes silap
Tawes silap mempunyai sisik berwarna putih kelabu, sama menyerupai tawes biasa.
Namun, sisik yang berwarna putih kelabu ini bercampur dengan sisik yang berwarna keperakan sehingga sulit membedakan ikan tawes silap dengan ikan tawes biasa.
Seperti halnya tawes bule, tawes silap jarang di temukan.
4. Jenis Tawes kumpay
Sepertii halnya ikan kumpay, ikan tawes kumpay mempunyai sirip dada dan sirip ekor yang relatif panjang. Ikan ini berwarna putih kelabu dan jarang terlihat dikolam maupun perairan umum.
Di habitat aslinya, tawes merupakan penghuni sungai berarus deras. Ikan ini mempunyai ketahanan hidup di payau hingga 7 per mil.
Buktinya, ikan ini berkembang pesat cengkareng yang dikenal basah asin sehingga sangat cocok dipelihara di waduk, bak dengan agak asin, dan sawah.
Pada tebar benih ikan di tempat jawa tengah, contohnya waduk gajah mungkur, tawes di pilih sebagai ikan yang di harapkan sanggup tumbuh dan berkembang biak dengan baik.
Banyak yang menduga tawes merupakan pemakan segala. Hal itu alasannya tawes ini sanggup mendapatkan pakan pelengkap dalam bentuk apapun.
Namun, jikalau di telusuri jauh, ikan sungai ini lebih banyak memakan tumbuh-tumbuhan air menyerupai hydrilla verticilla presl.
Dan ceratophyllum demersum L. Ikan tawes cukup umur juga sering ditemukan memakan daun tumbuhan darat menyerupai singkong dan rumput lunak.
Larva tawes memakan alga dan zooplankton yang halus. Sementara itu, benih dan ikan cukup umur memakan flora menyerupai chlorophyceae, characeae, ceratophyllaceae, dan polygonaceae.
Dengan demikian, tawes sanggup di katakan tergolong herbivora.
Tawes di kenal sebagai ikan yang gampang berkembang biak di alam. Oleh alasannya itu, tidak sulit untuk mengembangkannya di kolam.
Di alam, umumnya ikan memijah pada awal animo hujan, ketika permukaan air naik. Namun, ikan ini gampang di kawinkan setiap ketika tanpa mengenal animo dengan terlebih dahulu memanipulasi lingkungan.
Di alam, ikan ini mulai matang kelamin pada umur sekitar 1 tahun. Pada ikan jantan, kematangan kelamin menjadi kelamin terjadi lebih cepat, sekitar 6-8 bulan.
Ikan ini sanggup di kembangbiakan pada ketinggian di bawah 1.100 m dpl. Namun, menurut penelitian, ikan ini akan sangat baik jikalau dipijahkan pada ketinggian di bawah 500 m dpl.
Telur ikan tawes bersifat demersial atau melayang erat dasar kolam. Bila air bak di gerakkan, telur ikan yang karam di dasar bak akan kembali melayang.
Jadi, sebaiknya penetasan telur dilakukan pada corong penetasan yang dilengkapi anutan air dari bawahnya. Jadi, telur tawes tetap mengapung dan tidak terkumpul didasar yang akan menyebabkan telur busuk.
Telur yang baru terbuahi biasanya bergaris tengah 1 mm. Bila sudah beberapa ketika dalam air, telur tersebut akan menjelma lebih besar dengan garis tengah 2 mm.
Untuk pemijahan ikan tawes, sanggup memakai kelenjar hipofisa/ovapim.
Ikan tawes sanggup dipijahkan pada umur 6 bulan untuk jantan dan 12 bulan untuk betina.
Namun, sebaiknya dipakai induk berumur lebih dari 10 bulan untuk jantan dan 14 bulan untuk betina.
Perbedaan induk jantan dan betina ikan tawes
Untuk membedakan induk jantan dan betina, selain membedakan bentuk perut, sanggup dengan meraba bab pipi ikan. Induk jantan mempunyai pipi yang kasar, sedangkan betina halus.
Ikan jantan yang telah matang kelamin akan mengeluarkan spermaberwarna putih, sementara itu, induk betina yang sudah matang gonad akan memperlihatkan perut yang mengembang ke samping.
Selain itu, pada lubang genital akan berwarna kemerahan. Bila diraba, perutnya akan terasa lembek.
Baca juga:
Panduan LengkapBudidaya Ikan Patin
Cara Budidaya Ikan Nila Cepat Besar
Teknik Budidaya Ikan Gurame di Kolam Tanah
Seperti kebanyakan ikan yang tergolong keluarga Cyprrinidae, ikan tawes pun memerlukan pemasukan air yang gres dan segar selama proses pemijahannya.
Selain ir baru, bak yang akan dipakai untuk memijah harus mendapatkan perlakuan khusus terlebih dahulu.
Hal ini bertujuan semoga pelaksanaan pemijahan sanggup berlangsung dengan baik.
Kontruksi Kolam Pemijahan Ikan Tawes
Selanjutnya proses budidaya ikan tawes selagi proses pemijahan, harus ada pergantian air sehingga bak harus dilengkapi pintu pemasukan air yang berafiliasi eksklusif dengan kanal air.
Dengan demikian, air yang masuk masih kaya oksigen dan belum terkontaminasi oleh gas – gas beracun.
Pintu pemasukan dan pengeluaran air juga dilengkapi dengan saringan berupa kain kasa.
Bentuk bak ikan tawesseharusnya persegi panjang dengan luas tidak kurang dari 200 m2.
Dasar bak tidak perlu berlumpur serta dilengkapi kemalir selebar 40 cm dan kedalaman 20 cm.
Kemalir menghubungkan pintu pengeluaran air dan sanggup mempermudah penangkapan benih.
Kemalir harus mengikuti kemiringan kolam, ialah bab terendah terletak di pintu pengeluaran air dan dasarnya harus sama dengan pintu pengeluaran sehingga air sanggup mengalir dengan lancar.
Berbeda dengan ikan mas, tawes membutuhkan bak yang relatif lebih luas ialah sekitar 200 – 300 m2.
Kolam pemijahan tawes juga dipakai sebagai bak penetasan dan pendederan.
Pertama – tama, dasar bak dikeringkan selama 2 – 3 hari, tetapi jangan hingga dasar bak retak – retak.
Keretakan dasar bak akan menyebabkan sebagian bak jatuh ke dalamnya dan tertutup lumpur.
Setelah kering, air dimasukkan di pagi hari. Bila ketinggian air telah mencapai 20 cm, induk sanggup dimasukkan.
Setelah itu, lakukan pengisian air hingga ketinggian tetap berada pada kisaran 40 – 70 cm.
Pintu pemasukan ditempatkan agak ke tengah alasannya ikan tawes mempunyai kebiasaan unik mengejar arus sehingga sering melompat ke luar kolam.
Pada pukul 16.00 debit air ke dalam bak diperbesar untuk menawarkan rangsangan alami pada ikan tawes ini. Biasanya, induk mulai kejar – kejaran.
Banyaknya induk menurut perbandingan berat. Jumlah induk jantan lebih banyak alasannya ukurannya relatif masih kecil pada ketika matang kelamin.
Tawes akan mulai memijah sekitar pukul 19.00 – 22.00 yang ditandai dengan bunyi berdengung.
Pemijahan biasanya terjadi di bab tepi yang dangkal di depan pintu pemasukan air.
Ikan tawes akan memijah di erat bunyi air gemericik.
Oleh alasannya itu, untuk menghindari pemijahan di tempat yang tidak diinginkan, sanggup dilakukan pengaturan bunyi air.
Meskipun bunyi air sudah diatur sedemikian rupa, tetapi pemasangan saringan di pintu pembuangan harus tetap dilakukan semoga telur tidak hanyut.
Ikan tawes yang telah final memijah tetap dibiarkan di bak pemijahan bersama telur – telurnya.
Telur akan menetas sekitar 13 jam pada suhu 24 – 32 derajat C.
Pakan pelengkap induk sanggup berupa pelet, dedak, daun singkong, atau kangkung.
Benih – benih tawes juga diberi pakan pelengkap berupa bedak halus.
Setelah 25 hari, bak dikeringkan untuk pemanenan benih.
Sementara itu, induk dikembalikan ke bak pemeliharaan untuk mematangkan kembali telurnya.
Persiapan bak pendederan untuk ikan tawes ini sama halnya untuk ikan – ikan lainnya, ialah pemupukan dengan pupuk sangkar 1 kg/m2.
Kolam yang dipakai sebagai tempat pendederan biasanya berukuran antara 200 – 600 m2.
Kolam harus terbebas dari lumpur semoga tidak mabuk ketika panen yang biasanya akan mengaduk lumpur di dasar kolam.
Dengan demikian, pergantian air dihentikan terhambat.
Tinggi air dalam bak pendederan pada pintu pemasukannya 40 cm, sedangkan di pintu pengeluara 75 cm.
Padat tebar benih berukuran 2 cm atau berumur 3 – 4 ahad sebanyak 10 – 15 ekor/m2.
Dalam bak seluas 300 cm2 sanggup ditebar benih 4.500 ekor.
Lama pendederan ini biasanya 3 – 4 minggu. Benih sanggup dipanen sehabis mencapai ukuran 3 – 5 cm.
Pendederan selanjutnya sanggup dilakukan dengan mempersiapkan bak menyerupai sebelumnya.
Padat tebar pada pendederan sekitar 4 – 6 ekor/m2 untuk benih berukuran 5 cm.
Pembesaran bertujuan untuk mendapatkan ikan berukuran konsumsi dan mendapatkan induk – induk gres jikalau memungkinkan.
Pembesaran tawes sebaiknya dilakukan ketika benih sudah berukuran 8 cm dengan padat tebar 3 – 4 ekor/m2 atau sanggup juga eksklusif dari pendederan ikan yang berukuran 5 cm.
Ketinggian air bak pembesaran antar 40 – 60 cm dengan anutan air yang stabil dan debit tidak terlalu besar.
Pembesaran biasanya berlangsung cukup antara 4 – 6 bulan.
Pakan pelengkap harus diberikan setiap hari, ialah daun singkon, kangkung, dan dedak.
Pemberian pakan dedaunan cukup di beberapa tempat tanpa perlu disebar ke seluruh permukaan kolam.
Untuk sumbangan pakan dedak sanggup disebar merata ke seluruh kolam. Pemberian pakan dilakukan pada pagi dan sore hari.
Nah, final sudah ringkasan cara budidaya ikan tawes air tawar di bak beton maupun tanah juga terpal dengan pakan alami cepat besar serta sanggup dijadikan sebagai makalah. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Bentuk punggung menyerupai busur dengan moncong runcing, lisan terletak di ujung terminal, tengah, kecil dan mempunyai dua pasang sungut kecil.
Permulaan sirip punggung berhadapan dengan sisik rusuk ke 10. Sirip ekor bercagak dalam dengan lobus membulat.
Sisik garis rusuk berjumlah 29 - 31. Sisik berwarna putih keperakan. Di bab punggungnya berwarna lebih gelap, sedangkan di bab perut berwarna lebih putih. Dasar sisik kelabu hingga gelap.
Sebelum melaksanakan budidaya ikan tawes, kenali dulu macam –macam ikan tawes yang menyebar di Dunia mulai ukuran terkecil hingga terbesar.
Budidaya Ikan Tawes
1. Jenis Tawes biasa
Ikan ini mempunyai sisik berwarna kelabu. Jenis ini sudah menjadi bentuk umum dari tawes yang sering di budidayakan masyarakat.
Tawes ini dengan gampang ditemukan di seluruh indonesia, contohnya jakarta, jawa barat, dan jawa tengah.
2. Jenis Tawes bule
Ikan ini mempunyai sisik albino. Tawes ini jarang terlihat di perairan umum. Ikan ini di duga mulai ada semenjak tahun 1936.
3. Jenis Tawes silap
Tawes silap mempunyai sisik berwarna putih kelabu, sama menyerupai tawes biasa.
Namun, sisik yang berwarna putih kelabu ini bercampur dengan sisik yang berwarna keperakan sehingga sulit membedakan ikan tawes silap dengan ikan tawes biasa.
Seperti halnya tawes bule, tawes silap jarang di temukan.
4. Jenis Tawes kumpay
Sepertii halnya ikan kumpay, ikan tawes kumpay mempunyai sirip dada dan sirip ekor yang relatif panjang. Ikan ini berwarna putih kelabu dan jarang terlihat dikolam maupun perairan umum.
Budidaya Ikan Tawes – Habitat Ikan Tawes
Buktinya, ikan ini berkembang pesat cengkareng yang dikenal basah asin sehingga sangat cocok dipelihara di waduk, bak dengan agak asin, dan sawah.
Pada tebar benih ikan di tempat jawa tengah, contohnya waduk gajah mungkur, tawes di pilih sebagai ikan yang di harapkan sanggup tumbuh dan berkembang biak dengan baik.
Budidaya Ikan Tawes – Makanan Ikan Tawes
Namun, jikalau di telusuri jauh, ikan sungai ini lebih banyak memakan tumbuh-tumbuhan air menyerupai hydrilla verticilla presl.
Dan ceratophyllum demersum L. Ikan tawes cukup umur juga sering ditemukan memakan daun tumbuhan darat menyerupai singkong dan rumput lunak.
Larva tawes memakan alga dan zooplankton yang halus. Sementara itu, benih dan ikan cukup umur memakan flora menyerupai chlorophyceae, characeae, ceratophyllaceae, dan polygonaceae.
Dengan demikian, tawes sanggup di katakan tergolong herbivora.
Budidaya Ikan Tawes – Berkembang Biak
Di alam, umumnya ikan memijah pada awal animo hujan, ketika permukaan air naik. Namun, ikan ini gampang di kawinkan setiap ketika tanpa mengenal animo dengan terlebih dahulu memanipulasi lingkungan.
Di alam, ikan ini mulai matang kelamin pada umur sekitar 1 tahun. Pada ikan jantan, kematangan kelamin menjadi kelamin terjadi lebih cepat, sekitar 6-8 bulan.
Ikan ini sanggup di kembangbiakan pada ketinggian di bawah 1.100 m dpl. Namun, menurut penelitian, ikan ini akan sangat baik jikalau dipijahkan pada ketinggian di bawah 500 m dpl.
Telur ikan tawes bersifat demersial atau melayang erat dasar kolam. Bila air bak di gerakkan, telur ikan yang karam di dasar bak akan kembali melayang.
Jadi, sebaiknya penetasan telur dilakukan pada corong penetasan yang dilengkapi anutan air dari bawahnya. Jadi, telur tawes tetap mengapung dan tidak terkumpul didasar yang akan menyebabkan telur busuk.
Telur yang baru terbuahi biasanya bergaris tengah 1 mm. Bila sudah beberapa ketika dalam air, telur tersebut akan menjelma lebih besar dengan garis tengah 2 mm.
Untuk pemijahan ikan tawes, sanggup memakai kelenjar hipofisa/ovapim.
Budidaya Ikan Tawes – Memilih Induk
Namun, sebaiknya dipakai induk berumur lebih dari 10 bulan untuk jantan dan 14 bulan untuk betina.
Perbedaan induk jantan dan betina ikan tawes
Untuk membedakan induk jantan dan betina, selain membedakan bentuk perut, sanggup dengan meraba bab pipi ikan. Induk jantan mempunyai pipi yang kasar, sedangkan betina halus.
Ikan jantan yang telah matang kelamin akan mengeluarkan spermaberwarna putih, sementara itu, induk betina yang sudah matang gonad akan memperlihatkan perut yang mengembang ke samping.
Selain itu, pada lubang genital akan berwarna kemerahan. Bila diraba, perutnya akan terasa lembek.
Baca juga:
Panduan LengkapBudidaya Ikan Patin
Cara Budidaya Ikan Nila Cepat Besar
Teknik Budidaya Ikan Gurame di Kolam Tanah
Budidaya Ikan Tawes – Pemijahan di Kolam
Seperti kebanyakan ikan yang tergolong keluarga Cyprrinidae, ikan tawes pun memerlukan pemasukan air yang gres dan segar selama proses pemijahannya.
Selain ir baru, bak yang akan dipakai untuk memijah harus mendapatkan perlakuan khusus terlebih dahulu.
Hal ini bertujuan semoga pelaksanaan pemijahan sanggup berlangsung dengan baik.
Kontruksi Kolam Pemijahan Ikan Tawes
Selanjutnya proses budidaya ikan tawes selagi proses pemijahan, harus ada pergantian air sehingga bak harus dilengkapi pintu pemasukan air yang berafiliasi eksklusif dengan kanal air.
Dengan demikian, air yang masuk masih kaya oksigen dan belum terkontaminasi oleh gas – gas beracun.
Pintu pemasukan dan pengeluaran air juga dilengkapi dengan saringan berupa kain kasa.
Bentuk bak ikan tawesseharusnya persegi panjang dengan luas tidak kurang dari 200 m2.
Dasar bak tidak perlu berlumpur serta dilengkapi kemalir selebar 40 cm dan kedalaman 20 cm.
Kemalir menghubungkan pintu pengeluaran air dan sanggup mempermudah penangkapan benih.
Kemalir harus mengikuti kemiringan kolam, ialah bab terendah terletak di pintu pengeluaran air dan dasarnya harus sama dengan pintu pengeluaran sehingga air sanggup mengalir dengan lancar.
Budidaya Ikan Tawes – Persiapan Pemijahan
Berbeda dengan ikan mas, tawes membutuhkan bak yang relatif lebih luas ialah sekitar 200 – 300 m2.
Kolam pemijahan tawes juga dipakai sebagai bak penetasan dan pendederan.
Pertama – tama, dasar bak dikeringkan selama 2 – 3 hari, tetapi jangan hingga dasar bak retak – retak.
Keretakan dasar bak akan menyebabkan sebagian bak jatuh ke dalamnya dan tertutup lumpur.
Setelah kering, air dimasukkan di pagi hari. Bila ketinggian air telah mencapai 20 cm, induk sanggup dimasukkan.
Setelah itu, lakukan pengisian air hingga ketinggian tetap berada pada kisaran 40 – 70 cm.
Pintu pemasukan ditempatkan agak ke tengah alasannya ikan tawes mempunyai kebiasaan unik mengejar arus sehingga sering melompat ke luar kolam.
Budidaya Ikan Tawes – Pemijahan
Pada pukul 16.00 debit air ke dalam bak diperbesar untuk menawarkan rangsangan alami pada ikan tawes ini. Biasanya, induk mulai kejar – kejaran.
Banyaknya induk menurut perbandingan berat. Jumlah induk jantan lebih banyak alasannya ukurannya relatif masih kecil pada ketika matang kelamin.
Tawes akan mulai memijah sekitar pukul 19.00 – 22.00 yang ditandai dengan bunyi berdengung.
Pemijahan biasanya terjadi di bab tepi yang dangkal di depan pintu pemasukan air.
Ikan tawes akan memijah di erat bunyi air gemericik.
Oleh alasannya itu, untuk menghindari pemijahan di tempat yang tidak diinginkan, sanggup dilakukan pengaturan bunyi air.
Meskipun bunyi air sudah diatur sedemikian rupa, tetapi pemasangan saringan di pintu pembuangan harus tetap dilakukan semoga telur tidak hanyut.
Ikan tawes yang telah final memijah tetap dibiarkan di bak pemijahan bersama telur – telurnya.
Telur akan menetas sekitar 13 jam pada suhu 24 – 32 derajat C.
Pakan pelengkap induk sanggup berupa pelet, dedak, daun singkong, atau kangkung.
Benih – benih tawes juga diberi pakan pelengkap berupa bedak halus.
Setelah 25 hari, bak dikeringkan untuk pemanenan benih.
Sementara itu, induk dikembalikan ke bak pemeliharaan untuk mematangkan kembali telurnya.
Budidaya Ikan Tawes – Pendederan
Kolam yang dipakai sebagai tempat pendederan biasanya berukuran antara 200 – 600 m2.
Kolam harus terbebas dari lumpur semoga tidak mabuk ketika panen yang biasanya akan mengaduk lumpur di dasar kolam.
Dengan demikian, pergantian air dihentikan terhambat.
Tinggi air dalam bak pendederan pada pintu pemasukannya 40 cm, sedangkan di pintu pengeluara 75 cm.
Padat tebar benih berukuran 2 cm atau berumur 3 – 4 ahad sebanyak 10 – 15 ekor/m2.
Dalam bak seluas 300 cm2 sanggup ditebar benih 4.500 ekor.
Lama pendederan ini biasanya 3 – 4 minggu. Benih sanggup dipanen sehabis mencapai ukuran 3 – 5 cm.
Pendederan selanjutnya sanggup dilakukan dengan mempersiapkan bak menyerupai sebelumnya.
Padat tebar pada pendederan sekitar 4 – 6 ekor/m2 untuk benih berukuran 5 cm.
Budidaya Ikan Tawes – Pembesaran
Pembesaran bertujuan untuk mendapatkan ikan berukuran konsumsi dan mendapatkan induk – induk gres jikalau memungkinkan.
Pembesaran tawes sebaiknya dilakukan ketika benih sudah berukuran 8 cm dengan padat tebar 3 – 4 ekor/m2 atau sanggup juga eksklusif dari pendederan ikan yang berukuran 5 cm.
Ketinggian air bak pembesaran antar 40 – 60 cm dengan anutan air yang stabil dan debit tidak terlalu besar.
Pembesaran biasanya berlangsung cukup antara 4 – 6 bulan.
Pakan pelengkap harus diberikan setiap hari, ialah daun singkon, kangkung, dan dedak.
Pemberian pakan dedaunan cukup di beberapa tempat tanpa perlu disebar ke seluruh permukaan kolam.
Untuk sumbangan pakan dedak sanggup disebar merata ke seluruh kolam. Pemberian pakan dilakukan pada pagi dan sore hari.
Nah, final sudah ringkasan cara budidaya ikan tawes air tawar di bak beton maupun tanah juga terpal dengan pakan alami cepat besar serta sanggup dijadikan sebagai makalah. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
0 Response to "Cara Budidaya Ikan Tawes Secara Alami Dan Buatan Bak Terpal"
Posting Komentar