Mengenal Udang Vannamei Yang Tahan Penyakit
Mengenal Udang Vannamei jenis ikan air tawar. Salah satu komoditas yang dibudidayakan dengan pertumbuhan yang paling cepat.
Kelebihan udang vannamei ini mempunyai prosper harga jual yang tinggi, lantaran masih sedikitnya petani yang memperkembangbiakkannya. Udang yang alami berasal dari Indonesia ini gampang kita jumpai di sungai-sungai. Namun, untuk undangan pasar masih sedikit kekurangan. Baik untuk ekspor maupun pasar lokal. Berikut kita akan mengenal udang vannamei yang tahan penyakit.
Di Indonesia, udang vannamei gres di introduksi dan dibudidayakan mulai awal tahun 2000 dengan mengatakan hasil yang menggembirakan.
Masuknya udang vannamei telah menggairahkan kembali perjuangan pertambakan Indonesia yang mengalami kegagalan akhir serangan penyakit, terutama penyakit bintik putih (White Spot).
White spot telah menyerang tambak-tambak udang windu baik yang dikelola secara tradisional maupun intensif meskipun telah menerapkan teknologi tinggi dengan kemudahan yang lengkap.
Udang vannamei mempunyai beberapa keunggulan disbanding spesies udang lainnya. Berdasarkan penelitian BoyD dan Clay (Buka 2002), produktifitasnya lebih dari 13,600 kg/h.
Produktifitasya yang tinggi ininkarena udang putih mempunyai beberapa keunggulan disbanding spesies jenis lainnya, antara lain tingkat kelulus kehidupan tinggi, ketersediaan benur yang berkualitas, kepadatan tebar tinggi, tahan penyakit, dan konversi pakan rendah.
1. Morfologi Udang Vannamei
Mengenal udang vannamei selanjutnya yaitu morfologi. Litopenaeus vannamei biasa juga di sebut sebagai udang putih masuk ke dalam family penaidae. Anggota family ini menetaskan telurnya di luar tubuh sehabis telur di keluarkan oleh udang betina.
Udang penaeid sanggup di bedakan dengan jenis lainnya dari bentuk dan jumlah gigi pada rostumnya. Penaeid vannamei mempunyai 2 gigi pada tepi rostrum kepingan ventral dan 8-9 gigi pada tepi rostrum kepingan dorsal. Secara lengkap penjabaran udang vennamei secara taksonomi ialah sebagai berikut:
Kingdom :Animalia
Filum :arthropoda
Kelas :malacostraca
Ordo : deiancapoda
Family: penaeidae
Genus :litopenaeus
Spesies :litopenaeus vennamei
Umumnya, tubuh udang sanggup di bagi menjadi dua bagian, yaitu kepingan kapala dan kepingan badan. Bagian kepala menyatu dengan kepingan dada disebut cephalotho rax yang terdiri dari 3 ruas, yaitu 5 ruas di kepingan kepala dan 8 ruas di kepingan dada.
Di kepingan tubuh dan abdomen terdiri dari 6 ruas, tiap-tiap ruas (segmen) mempunyai anggota tubuh (kaki renang) yang beruas-ruas pula. Pada ujung ruas keenam terdapat ekor kipas 4 lembar dan 1 telson yang berbentuk runcing.
Bagian kepala dilindungi oleh cangkang kepala atau carapace. Bagian depan meruncing dan melengkung membentuk abjad S yang disebut cucuk kepala atau rostrum. U Pada kepingan atas rostrum terdapat 7 gerigi dan kepingan bawahnya 3 gerigi untuk P. monodon. Bagian kepala adalah;
Tubuh udang vennamei di bentuk oleh dua cabang (biramous), yaitu exopodite dan endopodite. Udang vannamei mempunyai tubuh berbuku-buku dan acara berganti kulit luar atau eksoskeleton secara periodic (moulting). Kepala (thotax ) udang vannamei terdiri dar antenula, antenna, mandibular dan 2 pasang maxillae .
kepala udang vennamei juga di lengkapi 3 pasang maxilliped dan 5 pasang kaki berjalan (peripoda) atau kaki sepuluh (decapoda). Maxilliped sudah mengalami modifikasi dan berfungsi sebagai untuk makan. Endopodite kaki berjalan menempel pada cepalothorax yang di hubungkan oleh coxa.
Bentuk periode beruas-ruas yang berujung di kepingan dactylus. Dactylus ada yang berbentuk capit (kaki ke 1,kaki 2, kaki 3 ) dan tanpa capit (kaki ke 4 dan ke 5). Di antara coxa dan dactylus terdapat ruang berturut-turut disebut basis,ischium,merus,carpus dan cropus.
Bagian ischium terdapat duri yang bisa di gunakan untuk mengidentifikasi beberapa spesies pennaeid dalam taksonomi. Perut (abdomen) udang terdiri dari ruas. Bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan spasang uropods (mirip ekor) yang membentuk kipas bahu-membahu telson.
2. Mengenal Udang Vannamei - Habitat Hidupnya
Udang vannamei ialah udang bahari yang habitat aslinya di tempat dasar dengan kedalaman 72 meter. Udang vannamei sanggup di temukan di perairan/lautan pasifik mulai dari mexico,amerika tengah dan selatan. Udang vannamei relatif gampang di budidayakan.
Sedangkan untuk pejantan pada udang vannamei telah menjadi sampaumur mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:petasma menjadi simetris, agak terbuka,tak mempunyai penutup, kurangnya proyeksi distomedian, mempunyai sirip costae yang pendek sehingga tidak sanggup menjangkau hingga tepi distal dan terbuka dengan jelas.
Habitat udang penaeid usia muda ialah air payau, ibarat muara sungai dan pantai. Semakin sampaumur udang jenis ini semakin suka hidup di laut. Ukuran udang mengatakan tingkatan usia. Dalam habitatnya, udang sampaumur mencapai umur 1,5 tahun. Pada trend kawin tiba, udang sampaumur yang sudah matang telur/ calon spawner berbondong-bondong ke tengah bahari yang dlamnya sekitar 50 meter untuk melaksanakan perkawinan udang sampaumur biasanya berkelompok melaksanakan perkawinan, sehabis udang betinaberganti cakang.
Di dalam kondisi budidaya, udang vannamei hidup mendiami seluruh seluruh kolom air, dari dasar hingga lapisan permukaan. Sifat tersebut memungkinkan udang tersebut di pelihara di tambak dalam keadaan padat.
3.Makanan Udang Vannamei
SEbelum memelihara alangkah teman sanggup mengenal udang vannamei mulai dari makanannya. Semula di golongkan kedalam binatang pe makan segala macam bangkai (omnivorous scavenger)atau pemakan detritus. Dari hasil penelitian terhadap usus udang mengambarkan bahwa udang ini ialah karnivora yang memakan crustacea kecil, amphipoda dan polychaeta.
Secara alami L. vannamei merupakan binatang nocturnal yang aktif pada malam hari untuk mencari makan, sedangkan pada siang hari sebagian dari mereka bersembunyi di dalam substrata tau lumpur. Namun budidaya di tambak sanggup dilakukan feeding dengan frekuensi yang lebih banyak untuk memacu pertumbuhannya.
L. vannamei membutuhkan masakan dengan kandungan protein sekitar 35%, lebih kecil dibandingkan dengan udang-udang asia ibarat penaeus monodon dan penaeus japonicas yang membutuhkan pakan dengan kandungan protein hingga 45%. Dan ini akan kuat terhadap harga pakan dan harga produksi.
4. Daur Hidup Udang vannamei
Hidup udang vannamei semenjak telur mengalami fertilisasi dan lepas dari tubuh induk betina berdasarkan Martosudarmo dan Ranoemihardjo (1983), akan mengalami banyak sekali macam tahap, yaitu:
A. Nauplius
Stadia Nauplius terbagi atas enam tahapan yang lamanya berkisar 46-50 jam untuk Litopenaeus vannamei, belum memerlukan pakan lantaran masih mempunyai kandungan telur.
B.Zoea
Stadia zoea terbagi atas 3 tahapan, berlangsung selama kira-kira 4 hari. Stadia zoea sangat peka terhadap perubahan lingkungan terutama kadar garam dan suhu air. Zoea mulai membutuhkan masakan berupa fitoplankton (Skeletonema sp).
C. Stadia Mysis
Terbagi atas 3 tahapan, yang lamanya 4-5 hari. Bentuk udang stadia Mysis ibarat udang dewasa, bersifat planktonis dan bergerak mundur dengan cara membengkokkan badannya. Udang stadia Mysis mulai menggemari pakan berupa zooplankton, contohnya artemia salina.
D. Post Larva (PL)
Stadia larva ditandai dengan tumbuhnya pleopoda yang berambut (setae) untuk renang. Stadia larva bersifat bentik atau organisme penghuni dasar perairan, dengan pakan yang disenangi berupa zooplankton.
Oragan reproduksi udang vannamei betina terdiri dari sepasang ovarium, oviduk, lubang genital, dan thelycum. Oogania diproduksi secara mitosis dari epitelium germinal selama kehidupan reproduksi dari udang betina. Oogania mengalami meiosis, berdiferensiasi menjadi oosit, dan dikelilingi oleh sel-sel folikel. Oosit yang dihasilkan akan menyerap material kuning (yolk) dari darah induk melalui sel-sel folikel.
Organ reproduksi utama dari udang jantan ialah testes, vasa derefensia,, petasma, dan apendiks maskulina. Sperma udang mempunyai nucleus yang tidak terkondensasi dan bersifat nonmotil lantaran tidak mempunyai flagella.
Selama perjalanan melalui fas deferens, sperma yang berdifensiasi dikumpulkan dalam cairan fluid dan melingkupi dalam sebuah citinous spermatophore. Leung-Trujillo (1990) menemukan bahwa jumlah spermatozoa berafiliasi pribadi dengan ukuran tubuh jantan.
B. Proses Perkawinan (mating) Induk udang Vannamei
Udang vannamei melaksanakan mating (perkawinan) apabila udang betina telah matang telur yang ditandai dengan warna orange pada punggungnya, udang jantan segera memburu oleh rangsangan feromon yang dikeluarkan oleh betina dan terjadilah mating.
Dari hasil mating tersebut sperma akan ditempelkan pada telikum, 4-5 jam kemudian induk betina tersebut akan mengeluarkan telur (spawning) dan terjadilah pembuahan.
Perilaku kawin pada udang vannamei pada wadah pemijahan dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan ibarat temperatur air, kedalaman, intensif cahaya, foto periodisme, dan beberapa factor biologis ibarat densitas arial dan rasio kelamin.
Menurut Dunham (1978), adanya sikap kawin pada krustasea disebabkan adanya feromon. Udang jantan hanya akan kawin dengan udang betina yang mempunyai ovarium yang sudah matang. Kontak antenna yang dilakukan oleh kudang jantan pada udang betina dimaksudkan untuk pengenalan reseptor seksual pada udang.
Peoses kawin alami pada kebanyakan udang biasanya terjadi pada waktu malam hari. Tetapi, udang vannamei paling aktif kawin pada dikala matahari tenggelam. Spesies udang vannamei mempunyai tipe thelycum tertutup sehingga udang tersebut kawin dikala udang betina pada tahap intermolt atau sehabis maturasi ovarium selesai, dan udang akan bertelur daam satu atau dua jam sehabis kawin.
C. Peneluran dan Perkembangan Telur
Peneluran terjadi dikala udang betina mengeluarkan telurnya yang sudah matang. Proses tersebut sudah berlangsung kurang lebih selama 2 menit. Udang vannamei biasa bertelur di malam hari atau beberappa jam sehabis kawin.
Telur-telur dikeluarkan dan difertilisasi secara eksternal di dalam air. Seekor udang betina bisa menghasilkan setengah hingga satu juta telur setiap bertelur. Dalam waktu 13-14 jam, telur kecil tersebut berkembang menjadi larva berukuran mikroskopik yang disebut naupili/nauplius. Tahap nauplii tersebut memakan kuning telur yang tersimpan dalam tubuhnya kemudian mengalami metamorphosis menjadi zoea.
Tahap kedua ini memakan alga dan sehabis beberapa hari menjelma lagi menjadi Mysis. Mysis mulai terlihat ibarat udang kecil dan memakan alga dan zooplankton.
Setelah 3-4 hari, Mysis mengalami metamorfosis menjadi postlarva. Tahap postlarva ialah tahap dikala udang sudah mulai mempunyai karakteristik udang dewasa. Keseluruhan dari tahap nauplii hingga postlarva membutuhkan waktu sekitar 12 hari.
Di habitat alaminya, postlarva akan migrasi menuju estuarine yang kaya nutrisi dan bersalinitas rendah. Mereka tumbuh disana dan akan kembali ke bahari terbuka dikala dewasa.
Demikian inilah sedikit kita mengenal udang vannamei secara detail yang tahan penyakit serta cepat tumbuh. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Sumber: Menjala Ripiah Budidaya Udang Vannamei
Kelebihan udang vannamei ini mempunyai prosper harga jual yang tinggi, lantaran masih sedikitnya petani yang memperkembangbiakkannya. Udang yang alami berasal dari Indonesia ini gampang kita jumpai di sungai-sungai. Namun, untuk undangan pasar masih sedikit kekurangan. Baik untuk ekspor maupun pasar lokal. Berikut kita akan mengenal udang vannamei yang tahan penyakit.
Mengenal Udang Vannamei secara Detail yang Tahan Penyakit serta Cepat Tumbuh Besar
Pengertian udang vannamei atau Udang putih (L. Vannamei) merupakan spesies introduksi yang dibudidayakan di Indonesia. Udang putih yang dikenal masyarakat dengan udang vannamei ini berasal dari perairan Amerika Tengah. Negara-negara di Amerika Tengah dan Selatan ibarat Equador, Venezuela, Vanama, Brazoil, dan Mexico sudah usang membudidayakan jenis udang yang dikenal juga dengan Fasifik Whit Shrimp ini.Di Indonesia, udang vannamei gres di introduksi dan dibudidayakan mulai awal tahun 2000 dengan mengatakan hasil yang menggembirakan.
Masuknya udang vannamei telah menggairahkan kembali perjuangan pertambakan Indonesia yang mengalami kegagalan akhir serangan penyakit, terutama penyakit bintik putih (White Spot).
White spot telah menyerang tambak-tambak udang windu baik yang dikelola secara tradisional maupun intensif meskipun telah menerapkan teknologi tinggi dengan kemudahan yang lengkap.
Udang vannamei mempunyai beberapa keunggulan disbanding spesies udang lainnya. Berdasarkan penelitian BoyD dan Clay (Buka 2002), produktifitasnya lebih dari 13,600 kg/h.
Produktifitasya yang tinggi ininkarena udang putih mempunyai beberapa keunggulan disbanding spesies jenis lainnya, antara lain tingkat kelulus kehidupan tinggi, ketersediaan benur yang berkualitas, kepadatan tebar tinggi, tahan penyakit, dan konversi pakan rendah.
udangvaname.com |
1. Morfologi Udang Vannamei
Mengenal udang vannamei selanjutnya yaitu morfologi. Litopenaeus vannamei biasa juga di sebut sebagai udang putih masuk ke dalam family penaidae. Anggota family ini menetaskan telurnya di luar tubuh sehabis telur di keluarkan oleh udang betina.
Udang penaeid sanggup di bedakan dengan jenis lainnya dari bentuk dan jumlah gigi pada rostumnya. Penaeid vannamei mempunyai 2 gigi pada tepi rostrum kepingan ventral dan 8-9 gigi pada tepi rostrum kepingan dorsal. Secara lengkap penjabaran udang vennamei secara taksonomi ialah sebagai berikut:
Kingdom :Animalia
Filum :arthropoda
Kelas :malacostraca
Ordo : deiancapoda
Family: penaeidae
Genus :litopenaeus
Spesies :litopenaeus vennamei
Umumnya, tubuh udang sanggup di bagi menjadi dua bagian, yaitu kepingan kapala dan kepingan badan. Bagian kepala menyatu dengan kepingan dada disebut cephalotho rax yang terdiri dari 3 ruas, yaitu 5 ruas di kepingan kepala dan 8 ruas di kepingan dada.
Di kepingan tubuh dan abdomen terdiri dari 6 ruas, tiap-tiap ruas (segmen) mempunyai anggota tubuh (kaki renang) yang beruas-ruas pula. Pada ujung ruas keenam terdapat ekor kipas 4 lembar dan 1 telson yang berbentuk runcing.
Bagian kepala dilindungi oleh cangkang kepala atau carapace. Bagian depan meruncing dan melengkung membentuk abjad S yang disebut cucuk kepala atau rostrum. U Pada kepingan atas rostrum terdapat 7 gerigi dan kepingan bawahnya 3 gerigi untuk P. monodon. Bagian kepala adalah;
- Sepasang mata beragam (mata facet) bertangkai dan sanggup di gerakan .
- Mulut terletak pada kepingan bawah kepala dengan rahang (mandibula) yang kuat.
- Sepasang sungut besar atau antena.
- Dua pasang sungut kecil atau antennule.
- Sepasang sirip kepala (scophocerit).
- Sepasang alat pembantu rahang (maxilliped).
- Lima pasang kaki jalan (pereopoda), kaki jalan pertama, kedua ketiga bercapit yang dinamakan chela.
- Pada kepingan dalam terdapat hepatopankreas, jantung dan insang.
- Bagian tubuh terutup oleh 6 ruas, yang satu sama lainya di hubungkan oleh selaput tipis.
Tubuh udang vennamei di bentuk oleh dua cabang (biramous), yaitu exopodite dan endopodite. Udang vannamei mempunyai tubuh berbuku-buku dan acara berganti kulit luar atau eksoskeleton secara periodic (moulting). Kepala (thotax ) udang vannamei terdiri dar antenula, antenna, mandibular dan 2 pasang maxillae .
kepala udang vennamei juga di lengkapi 3 pasang maxilliped dan 5 pasang kaki berjalan (peripoda) atau kaki sepuluh (decapoda). Maxilliped sudah mengalami modifikasi dan berfungsi sebagai untuk makan. Endopodite kaki berjalan menempel pada cepalothorax yang di hubungkan oleh coxa.
Bentuk periode beruas-ruas yang berujung di kepingan dactylus. Dactylus ada yang berbentuk capit (kaki ke 1,kaki 2, kaki 3 ) dan tanpa capit (kaki ke 4 dan ke 5). Di antara coxa dan dactylus terdapat ruang berturut-turut disebut basis,ischium,merus,carpus dan cropus.
Bagian ischium terdapat duri yang bisa di gunakan untuk mengidentifikasi beberapa spesies pennaeid dalam taksonomi. Perut (abdomen) udang terdiri dari ruas. Bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan spasang uropods (mirip ekor) yang membentuk kipas bahu-membahu telson.
djpb.kkp.go.id |
2. Mengenal Udang Vannamei - Habitat Hidupnya
Udang vannamei ialah udang bahari yang habitat aslinya di tempat dasar dengan kedalaman 72 meter. Udang vannamei sanggup di temukan di perairan/lautan pasifik mulai dari mexico,amerika tengah dan selatan. Udang vannamei relatif gampang di budidayakan.
Sedangkan untuk pejantan pada udang vannamei telah menjadi sampaumur mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:petasma menjadi simetris, agak terbuka,tak mempunyai penutup, kurangnya proyeksi distomedian, mempunyai sirip costae yang pendek sehingga tidak sanggup menjangkau hingga tepi distal dan terbuka dengan jelas.
Habitat udang penaeid usia muda ialah air payau, ibarat muara sungai dan pantai. Semakin sampaumur udang jenis ini semakin suka hidup di laut. Ukuran udang mengatakan tingkatan usia. Dalam habitatnya, udang sampaumur mencapai umur 1,5 tahun. Pada trend kawin tiba, udang sampaumur yang sudah matang telur/ calon spawner berbondong-bondong ke tengah bahari yang dlamnya sekitar 50 meter untuk melaksanakan perkawinan udang sampaumur biasanya berkelompok melaksanakan perkawinan, sehabis udang betinaberganti cakang.
Di dalam kondisi budidaya, udang vannamei hidup mendiami seluruh seluruh kolom air, dari dasar hingga lapisan permukaan. Sifat tersebut memungkinkan udang tersebut di pelihara di tambak dalam keadaan padat.
teropongbisnis.com |
3.Makanan Udang Vannamei
SEbelum memelihara alangkah teman sanggup mengenal udang vannamei mulai dari makanannya. Semula di golongkan kedalam binatang pe makan segala macam bangkai (omnivorous scavenger)atau pemakan detritus. Dari hasil penelitian terhadap usus udang mengambarkan bahwa udang ini ialah karnivora yang memakan crustacea kecil, amphipoda dan polychaeta.
Secara alami L. vannamei merupakan binatang nocturnal yang aktif pada malam hari untuk mencari makan, sedangkan pada siang hari sebagian dari mereka bersembunyi di dalam substrata tau lumpur. Namun budidaya di tambak sanggup dilakukan feeding dengan frekuensi yang lebih banyak untuk memacu pertumbuhannya.
L. vannamei membutuhkan masakan dengan kandungan protein sekitar 35%, lebih kecil dibandingkan dengan udang-udang asia ibarat penaeus monodon dan penaeus japonicas yang membutuhkan pakan dengan kandungan protein hingga 45%. Dan ini akan kuat terhadap harga pakan dan harga produksi.
teropongbisnis.com |
4. Daur Hidup Udang vannamei
Hidup udang vannamei semenjak telur mengalami fertilisasi dan lepas dari tubuh induk betina berdasarkan Martosudarmo dan Ranoemihardjo (1983), akan mengalami banyak sekali macam tahap, yaitu:
A. Nauplius
Stadia Nauplius terbagi atas enam tahapan yang lamanya berkisar 46-50 jam untuk Litopenaeus vannamei, belum memerlukan pakan lantaran masih mempunyai kandungan telur.
B.Zoea
Stadia zoea terbagi atas 3 tahapan, berlangsung selama kira-kira 4 hari. Stadia zoea sangat peka terhadap perubahan lingkungan terutama kadar garam dan suhu air. Zoea mulai membutuhkan masakan berupa fitoplankton (Skeletonema sp).
C. Stadia Mysis
Terbagi atas 3 tahapan, yang lamanya 4-5 hari. Bentuk udang stadia Mysis ibarat udang dewasa, bersifat planktonis dan bergerak mundur dengan cara membengkokkan badannya. Udang stadia Mysis mulai menggemari pakan berupa zooplankton, contohnya artemia salina.
D. Post Larva (PL)
Stadia larva ditandai dengan tumbuhnya pleopoda yang berambut (setae) untuk renang. Stadia larva bersifat bentik atau organisme penghuni dasar perairan, dengan pakan yang disenangi berupa zooplankton.
dhariyan.blogspot.com |
5. Mengenal Udang Vannamei - Sistem Reproduksi
A. Oragan Reproduksi Udang vannameiOragan reproduksi udang vannamei betina terdiri dari sepasang ovarium, oviduk, lubang genital, dan thelycum. Oogania diproduksi secara mitosis dari epitelium germinal selama kehidupan reproduksi dari udang betina. Oogania mengalami meiosis, berdiferensiasi menjadi oosit, dan dikelilingi oleh sel-sel folikel. Oosit yang dihasilkan akan menyerap material kuning (yolk) dari darah induk melalui sel-sel folikel.
Organ reproduksi utama dari udang jantan ialah testes, vasa derefensia,, petasma, dan apendiks maskulina. Sperma udang mempunyai nucleus yang tidak terkondensasi dan bersifat nonmotil lantaran tidak mempunyai flagella.
Selama perjalanan melalui fas deferens, sperma yang berdifensiasi dikumpulkan dalam cairan fluid dan melingkupi dalam sebuah citinous spermatophore. Leung-Trujillo (1990) menemukan bahwa jumlah spermatozoa berafiliasi pribadi dengan ukuran tubuh jantan.
youtube.com |
B. Proses Perkawinan (mating) Induk udang Vannamei
Udang vannamei melaksanakan mating (perkawinan) apabila udang betina telah matang telur yang ditandai dengan warna orange pada punggungnya, udang jantan segera memburu oleh rangsangan feromon yang dikeluarkan oleh betina dan terjadilah mating.
Dari hasil mating tersebut sperma akan ditempelkan pada telikum, 4-5 jam kemudian induk betina tersebut akan mengeluarkan telur (spawning) dan terjadilah pembuahan.
Perilaku kawin pada udang vannamei pada wadah pemijahan dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan ibarat temperatur air, kedalaman, intensif cahaya, foto periodisme, dan beberapa factor biologis ibarat densitas arial dan rasio kelamin.
Menurut Dunham (1978), adanya sikap kawin pada krustasea disebabkan adanya feromon. Udang jantan hanya akan kawin dengan udang betina yang mempunyai ovarium yang sudah matang. Kontak antenna yang dilakukan oleh kudang jantan pada udang betina dimaksudkan untuk pengenalan reseptor seksual pada udang.
Peoses kawin alami pada kebanyakan udang biasanya terjadi pada waktu malam hari. Tetapi, udang vannamei paling aktif kawin pada dikala matahari tenggelam. Spesies udang vannamei mempunyai tipe thelycum tertutup sehingga udang tersebut kawin dikala udang betina pada tahap intermolt atau sehabis maturasi ovarium selesai, dan udang akan bertelur daam satu atau dua jam sehabis kawin.
supermulsa.com |
C. Peneluran dan Perkembangan Telur
Peneluran terjadi dikala udang betina mengeluarkan telurnya yang sudah matang. Proses tersebut sudah berlangsung kurang lebih selama 2 menit. Udang vannamei biasa bertelur di malam hari atau beberappa jam sehabis kawin.
Telur-telur dikeluarkan dan difertilisasi secara eksternal di dalam air. Seekor udang betina bisa menghasilkan setengah hingga satu juta telur setiap bertelur. Dalam waktu 13-14 jam, telur kecil tersebut berkembang menjadi larva berukuran mikroskopik yang disebut naupili/nauplius. Tahap nauplii tersebut memakan kuning telur yang tersimpan dalam tubuhnya kemudian mengalami metamorphosis menjadi zoea.
Tahap kedua ini memakan alga dan sehabis beberapa hari menjelma lagi menjadi Mysis. Mysis mulai terlihat ibarat udang kecil dan memakan alga dan zooplankton.
Setelah 3-4 hari, Mysis mengalami metamorfosis menjadi postlarva. Tahap postlarva ialah tahap dikala udang sudah mulai mempunyai karakteristik udang dewasa. Keseluruhan dari tahap nauplii hingga postlarva membutuhkan waktu sekitar 12 hari.
Di habitat alaminya, postlarva akan migrasi menuju estuarine yang kaya nutrisi dan bersalinitas rendah. Mereka tumbuh disana dan akan kembali ke bahari terbuka dikala dewasa.
tips-ukm.com |
Demikian inilah sedikit kita mengenal udang vannamei secara detail yang tahan penyakit serta cepat tumbuh. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Sumber: Menjala Ripiah Budidaya Udang Vannamei
0 Response to "Mengenal Udang Vannamei Yang Tahan Penyakit"
Posting Komentar