Cara Budidaya Ikan Betutu Lengkap Teori Dan Praktek
Budidaya Ikan Betutu Sudah tahu cara budidaya ikan betutu teori dan praktek? Atau ingin tahu cara pemijahan ikan betutu?
Ikan betutu dikenal dengan sebutan ikan malas. ikan ini hanya bergerak jikalau akan menangkap makanan, itu pun jikalau mangsanya lewat didepan hidungnya, jikalau tidak lapar, ikan ini sanggup seharian tidak bergerak.
Akan tetapi harga ikan betutu tak kalah jauh dengan jenis ikan konsumsi lainnya.
Malah bagi teman yang ingin membuka perjuangan ternak ikan ini, tentunya sudah banyak yang menyediakan bibit yang berkualitas.
Berikut beberapa tahapan budidaya ikan betutu mulai teori sampai sanggup Anda lihat sendiri prakteknya.
Pembenihan
Pemijahan ikan betutu masih bersifat alami, sedangkan teknologi pemijahan secara buatan masih belum didapatkan.
Adapun rangkaian proses pembenihan ikan betutu dijelaskan sebagai berikut.
Pemilihan induk
Induk yang dipakai dalam pemijahan mempunyai berat 250 - 300 g/ekor dan berumur lebih dari 1,5 tahun.
Fekunditas ikan ini berkisar 1,250 - 1,750 butir/kg induk. Ciri - ciri induk betutu yang dipakai tidak cacat fisik, baik bentuk tubuh maupun sisiknya.
Perlu diingat, semakin besar ukuran ikan maka semakin sulit pula penanganannya.
Pemilihan induk matang gonad sanggup dilakukan dengan cara menangkap induk dan melaksanakan pengamatan secara seksama terhadap genital papila serta ciri sekunder lainnya.
Ikan betutu betina mempunyai kelamin berbentuk segitiga dengan potongan ujung agak membulat dan berwarna kemerahan.
Sementara ikan jantan mempunyai genital papila berwarna merah dan berbentuk segitiga meruncing. Induk jantan tidak mengeluarkan sperma bila dilirit.
Induk yang terpilih kemudian ditempatkan dalam wadah yang terbuat dari waring, kolam plastik, atau kolam fiber berukuran 1 m x 1 m x 1 m.
Selama pemeliharaan, induk jantan dan betina sebaiknya di pisahkan. Adapun jumlah induk yang ditempatkan (padat tebar) sebanyak 5 - 10 ekor per wadah.
Baca juga: Sistem Budidaya Ikan Nila Banyak Untung
Budidaya Ikan Betutu - Pemijahan
Pemijahan ikan betutu dilakukan secara alami, baik di kolam maupun di kolam fiberglass dengan menyediakan sarang/ substrat sebagai media untuk menempelkan telur sebab sifat telur betutu melekat pada substrat.
Substrat berupa potongan paralon yang telah di siapkan.
Induk jantan dan betina dipijahkan secara massal dengan perbandingan 1:1 setiap hari, potongan paralon harus diperiksa.
Jika ada telur yang melekat dan pemijahan dirasa sudah final maka pindahkan paralon berisi telur tersebut ke dalam akuarium atau kolam fiber yang sudah disiapkan untuk penetasan telur.
Selesainya proses pemijahan ditandai dengan adanya induk jantan dalam paralon untuk menjaga telur dan induk betina sudah tidak ada lagi dalam paralon.
Baca ini: Cara Budidaya Ikan Bandeng Air Tawar Secara Singkat
Pemeliharaan Larva Ikan Betutu
Keberhasilan penetasan telur sanggup di upayakan melalui pendekatan sifat telur sesudah di buahi.
Penetasan dilakukan dengan memakai bak-bak akuarium. Bak akuarium diisi air dan diberi aerasi.
Ukuran akuarium yang di gunakan sanggup bervariasi. Adapun ketinggian air dalam akuarium 20 - 30 cm.
Kepadatan tebar yang di sarankan yakni 2000 - 3000 butir per akuarium. Telur akan menetas dalam waktu 2 - 3 hari (48 - 72 jam) pada suhu 27 derajat c dengan kandungan oksigen 8 - 10 ppm.
Dengan kondisi tersebut, jumlah telur yang menetas rata - rata 76 - 85%.
Setelah semua telur menetas, larva sanggup dipanen dengan cara penyiponan memakai selang berdiameter 1 - 2 cm.
Larva di tampung pada wadah yang terbuat dari plastik atau akuarium kaca, atau kolam fiber.
Perawatan larva sanggup dilakukan dalam wadah akuarium. Pada wadah akuarium, kepadatan tebar larva berkisar 50 - 100 ekor/liter.
Selama pemeliharaan, larva di beri pakan artemia. Pemberian pakan artemia dilakukan pada hari ke-2, yakni ketika kuning telur telah habis dan diberikan selama 4 hari.
Induk betutu berukuran 2,5 kg sanggup menghasilkan benih sebanyak 50.000 ekor.
Baca juga: Cara Budidaya Ikan Gurame Agar Cepat Besar dan Panen Cepat
Budidaya Ikan Betutu - Pendederan
Pendederan benih betutu sanggup dilakukan dikolam sesudah larva berumur 5 - 6 hari.
Sebelum melaksanakan pendederan, kolam dibersihkan dan diberi kapur dengan takaran 25 g/m2 serta diberi pupuk organik dengan takaran 200 g/m2.
Selanjutnya, pasang naungan berupa plastik transparan berlapis plastik berwarna cokelat.
Lembar plastik cokelat digulung pada siang hari untuk memungkinkan cahaya masuk sehingga pakan alami sanggup tumbuh dalam kolam.
Pakan yang dipakai berupa pakan komersial dengan takaran 5% biomasa yang diberikan sebanyak 2 kali dalam sehari.
Disamping itu, sumbangan pakan alami berupa serangga atau cacing sangat dianjurkan.
Umumnya, pembesaran ikan betutu dilakukan di kolam. Namun, ada yang mencoba mengupayakan pembesaran di KJA meskipun kesannya masih belum optimal.
Di KJA, derajat kelangsungan hidup maksimum ikan betutu hanya berkisar 40%. rendahnya kelangsungan hidup betutu di KJA ini sanggup dimengerti sebab ikan ini tidak mempunyai sisik.
Selain itu, ikan betutu kurang aktif atau malas sehingga lebih cenderung menunggu di dasar .
Jika dasar di KJA terbuat dari materi yang kasar, kulit ikan betutu sanggup terluka dan menyebabkan sakit.
Oleh sebab itu, materi atau bentuk KJA yang sesuai untuk pembesaran ikan betutu masih berada dalam tahap pengkajian.
Bobot awal ikan betutu ketika tebar sekitar 30 g/ekor. ikan ini dipelihara dengan padat penebaran antara 10-20 ekor/m2.
Untuk ikan betutu yang belum terlatih mendapat pakan buatan, pakan yang dipakai untuk pembesaran berupa benih ikan hidup.
Jika ikan betutu sudah terlatih dipendederan maka pakan buatan berupa pelet komersial sanggup diberikan.
Betutu yang dipelihara dalam KJA umumnya di beri pakan berupa ikan - ikan liar yang di tangkap dengan memakai bagan, begitu semacam jaring besar yang dikaitkan dengan bambu dan di susun sehingga berbentuk segi empat.
Umumnya, potongan tengah kolam ikan betutu dibangun sebuah karamba atau jaring yang di dalamnya terdapat pasangan induk ikan nila.
Dengan begitu, larva betutu hasil pemijahan yang keluar dari karamba atau jaring sanggup dijadikan santapan ikan betutu.
Hasil penelitian wacana budidaya ikan betutu masih dalam taraf pengkajian sehingga masih banyak info yang diharapkan untuk melengkapinya.
Ikan betutu dikenal dengan sebutan ikan malas. ikan ini hanya bergerak jikalau akan menangkap makanan, itu pun jikalau mangsanya lewat didepan hidungnya, jikalau tidak lapar, ikan ini sanggup seharian tidak bergerak.
Akan tetapi harga ikan betutu tak kalah jauh dengan jenis ikan konsumsi lainnya.
Malah bagi teman yang ingin membuka perjuangan ternak ikan ini, tentunya sudah banyak yang menyediakan bibit yang berkualitas.
Berikut beberapa tahapan budidaya ikan betutu mulai teori sampai sanggup Anda lihat sendiri prakteknya.
Budidaya Ikan Betutu
Pembenihan
Pemijahan ikan betutu masih bersifat alami, sedangkan teknologi pemijahan secara buatan masih belum didapatkan.
Adapun rangkaian proses pembenihan ikan betutu dijelaskan sebagai berikut.
Pemilihan induk
Induk yang dipakai dalam pemijahan mempunyai berat 250 - 300 g/ekor dan berumur lebih dari 1,5 tahun.
Fekunditas ikan ini berkisar 1,250 - 1,750 butir/kg induk. Ciri - ciri induk betutu yang dipakai tidak cacat fisik, baik bentuk tubuh maupun sisiknya.
Perlu diingat, semakin besar ukuran ikan maka semakin sulit pula penanganannya.
Pemilihan induk matang gonad sanggup dilakukan dengan cara menangkap induk dan melaksanakan pengamatan secara seksama terhadap genital papila serta ciri sekunder lainnya.
Ikan betutu betina mempunyai kelamin berbentuk segitiga dengan potongan ujung agak membulat dan berwarna kemerahan.
Sementara ikan jantan mempunyai genital papila berwarna merah dan berbentuk segitiga meruncing. Induk jantan tidak mengeluarkan sperma bila dilirit.
Induk yang terpilih kemudian ditempatkan dalam wadah yang terbuat dari waring, kolam plastik, atau kolam fiber berukuran 1 m x 1 m x 1 m.
Selama pemeliharaan, induk jantan dan betina sebaiknya di pisahkan. Adapun jumlah induk yang ditempatkan (padat tebar) sebanyak 5 - 10 ekor per wadah.
Baca juga: Sistem Budidaya Ikan Nila Banyak Untung
Budidaya Ikan Betutu - Pemijahan
Pemijahan ikan betutu dilakukan secara alami, baik di kolam maupun di kolam fiberglass dengan menyediakan sarang/ substrat sebagai media untuk menempelkan telur sebab sifat telur betutu melekat pada substrat.
Substrat berupa potongan paralon yang telah di siapkan.
Induk jantan dan betina dipijahkan secara massal dengan perbandingan 1:1 setiap hari, potongan paralon harus diperiksa.
Jika ada telur yang melekat dan pemijahan dirasa sudah final maka pindahkan paralon berisi telur tersebut ke dalam akuarium atau kolam fiber yang sudah disiapkan untuk penetasan telur.
Selesainya proses pemijahan ditandai dengan adanya induk jantan dalam paralon untuk menjaga telur dan induk betina sudah tidak ada lagi dalam paralon.
Baca ini: Cara Budidaya Ikan Bandeng Air Tawar Secara Singkat
Pemeliharaan Larva Ikan Betutu
Keberhasilan penetasan telur sanggup di upayakan melalui pendekatan sifat telur sesudah di buahi.
Penetasan dilakukan dengan memakai bak-bak akuarium. Bak akuarium diisi air dan diberi aerasi.
Ukuran akuarium yang di gunakan sanggup bervariasi. Adapun ketinggian air dalam akuarium 20 - 30 cm.
Kepadatan tebar yang di sarankan yakni 2000 - 3000 butir per akuarium. Telur akan menetas dalam waktu 2 - 3 hari (48 - 72 jam) pada suhu 27 derajat c dengan kandungan oksigen 8 - 10 ppm.
Dengan kondisi tersebut, jumlah telur yang menetas rata - rata 76 - 85%.
Setelah semua telur menetas, larva sanggup dipanen dengan cara penyiponan memakai selang berdiameter 1 - 2 cm.
Larva di tampung pada wadah yang terbuat dari plastik atau akuarium kaca, atau kolam fiber.
Perawatan larva sanggup dilakukan dalam wadah akuarium. Pada wadah akuarium, kepadatan tebar larva berkisar 50 - 100 ekor/liter.
Selama pemeliharaan, larva di beri pakan artemia. Pemberian pakan artemia dilakukan pada hari ke-2, yakni ketika kuning telur telah habis dan diberikan selama 4 hari.
Induk betutu berukuran 2,5 kg sanggup menghasilkan benih sebanyak 50.000 ekor.
Baca juga: Cara Budidaya Ikan Gurame Agar Cepat Besar dan Panen Cepat
Budidaya Ikan Betutu - Pendederan
Pendederan benih betutu sanggup dilakukan dikolam sesudah larva berumur 5 - 6 hari.
Sebelum melaksanakan pendederan, kolam dibersihkan dan diberi kapur dengan takaran 25 g/m2 serta diberi pupuk organik dengan takaran 200 g/m2.
Selanjutnya, pasang naungan berupa plastik transparan berlapis plastik berwarna cokelat.
Lembar plastik cokelat digulung pada siang hari untuk memungkinkan cahaya masuk sehingga pakan alami sanggup tumbuh dalam kolam.
Pakan yang dipakai berupa pakan komersial dengan takaran 5% biomasa yang diberikan sebanyak 2 kali dalam sehari.
Disamping itu, sumbangan pakan alami berupa serangga atau cacing sangat dianjurkan.
Budidaya Ikan Betutu - Pembesaran
Umumnya, pembesaran ikan betutu dilakukan di kolam. Namun, ada yang mencoba mengupayakan pembesaran di KJA meskipun kesannya masih belum optimal.
Di KJA, derajat kelangsungan hidup maksimum ikan betutu hanya berkisar 40%. rendahnya kelangsungan hidup betutu di KJA ini sanggup dimengerti sebab ikan ini tidak mempunyai sisik.
Selain itu, ikan betutu kurang aktif atau malas sehingga lebih cenderung menunggu di dasar .
Jika dasar di KJA terbuat dari materi yang kasar, kulit ikan betutu sanggup terluka dan menyebabkan sakit.
Oleh sebab itu, materi atau bentuk KJA yang sesuai untuk pembesaran ikan betutu masih berada dalam tahap pengkajian.
Bobot awal ikan betutu ketika tebar sekitar 30 g/ekor. ikan ini dipelihara dengan padat penebaran antara 10-20 ekor/m2.
Untuk ikan betutu yang belum terlatih mendapat pakan buatan, pakan yang dipakai untuk pembesaran berupa benih ikan hidup.
Jika ikan betutu sudah terlatih dipendederan maka pakan buatan berupa pelet komersial sanggup diberikan.
Betutu yang dipelihara dalam KJA umumnya di beri pakan berupa ikan - ikan liar yang di tangkap dengan memakai bagan, begitu semacam jaring besar yang dikaitkan dengan bambu dan di susun sehingga berbentuk segi empat.
Umumnya, potongan tengah kolam ikan betutu dibangun sebuah karamba atau jaring yang di dalamnya terdapat pasangan induk ikan nila.
Dengan begitu, larva betutu hasil pemijahan yang keluar dari karamba atau jaring sanggup dijadikan santapan ikan betutu.
Hasil penelitian wacana budidaya ikan betutu masih dalam taraf pengkajian sehingga masih banyak info yang diharapkan untuk melengkapinya.
0 Response to "Cara Budidaya Ikan Betutu Lengkap Teori Dan Praktek"
Posting Komentar