Jenis Hama Dan Penyakit Ikan Serta Cara Menanggulanginya
Hama dan Penyakit Ikan Hama dan penyakit merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi keberhasilan perjuangan budidaya, yaitu adanya hama dan penyakit.
Umumnya, semakin intensif teknologi budidaya yang dipakai menjadikan semakin besar pula kemungkinan timbulnya penyakit.
Hal tersebut disebabkan semakin tingginya kepadatan yang dipakai sehingga mendekati batas maksimal daya dukung lahan.
Timbulnya penyakit pada ikan disebabkan perpaduan tiga faktor, yaitu kondisi ikan, kondisi lingkungan, serta adanya jasad pathogen/hama.
Jika ketiga faktor tersebut mendukung timbulnya penyakit maka terjadinya ajal juga menjadi semakin cepat.
Hal terpenting yang perlu dilakukan untuk mengandung suksesnya suatu perjuangan budidaya yaitu dengan mengetahui jenis hama dan penyakit ikan serta penyebabnya. Dengan begitu, pelaku budidaya sanggup melaksanakan perjuangan pencegahan serta pengendaliannya.
Pencegahan hama dan penyakit ikan
Jenis - Jenis Hama pada Ikan
Hama yang sering mengganggu perjuangan pembenihan ikan air tawar yaitu ucrit. Ucrit ialah larva capung yang hidup di dalam kolam.
Siklus hidup ucrit dimulai dari penempelan telur capung di rerumputan bersahabat pinggiran kolam.
Selanjutnya, telur menetas dan larva capung tersebut jatuh ke kolam. Sifat merugikan ucrit yaitu menyedot cairan larva atau benih ikan sampai mati.
Kematian yang disebabkan oleh hama ini mencapai angka 70%, yaitu dikala pendederan I.
Solusi pencegahan serangan hama ini yaitu selalu membersihkan sekitar kolam dari rerumputan.
Kegiatan tersebut sanggup dilakukan pada dikala pengolahan kolam sebelum tebar benih. Obat - obatan belum banyak dipakai untuk mencegahnya.
Hal lain yang berkompetisi dengan larva/benih ikan yaitu anak katak. Anak katak sering mengganggu larva ikan dalam mencari pakan.
Baca ini: Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Ikan Hias
Penanganan Hama dan Penyakit Ikan
Untuk pencegahannya, kebersihan kolam dikala pengolahan perlu dijaga.
Pemasangan saringan air di pintu masuk inlet dan penggunaan kapur tohor dengan takaran 200 g/m2 cukup membantu dalam memberantas hama tersebut.
Selain itu, pembuatan pagar dari jaring di sekeliling kolam juga sanggup dilakukan.
Hama berikutnya ialah ular, burung dan ikan - ikan liar.
Untuk pencegahan hama ular, pelaku budidaya sanggup menciptakan pagar di sekeliling kolam dan saringan di pintu air masuk.
Sementara pencegahan terhadap serangan burung sanggup dilakukan dengan memasang pita keset yang ditempeli kertas – kertas dikala ditiup angin, pencegahan ikan - ikan liar juga sanggup dilakukan melalui penggunaan materi –bahan alami menyerupai cengkaling dan kapur pada dikala pengolahan kolam serta penyaringan air yang masuk kedalam kolam ikan.
Jenis Hama pada Budidaya Ikan Konsumsi
Hama yang umumnya menyerang pada dikala pembesaran ikan yaitu predator menyerupai musang, biawak, ular, serta manusia.
Pencegahan serangan predator sanggup dilakukan dengan menciptakan pagar mengelilingi kolam dan menyaring air yang masuk ke dalam kolam. Sementara mencegah pencurian oleh insan dilakukan dengan pendekatan sosial dan keamanan.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penyakit sanggup timbul jawaban kombinasi dari 3 faktor, yaitu jasad pathogen, lingkungan, dan kondisi ikan.
Dari ketiga faktor tersebut, dua faktor sanggup dikendalikan yaitu kondisi lingkungan dan ikan. Sementara jasad pathogen tidak sanggup dikontrol.
Jasad pathogen yang umum terhadap pada perairan tawar yaitu basil aeromonas, streptococcus, dan virus herpes.
Jasad pathogen tersebut tidak sanggup menyerang jikalau kondisi lingkungan tidak cocok untuk pertumbuhannya.
Pencegahan terpenting dilakukan dengan menjaga dua factor yang sanggup diatur, yaitu kondisi lingkungan dan ikan.
Baca juga: Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Bawal Ampuh
Penanganan Hama dan Penyakit Ikan
Kondisi lingkungan dipelihara sebaik mungkin melalui pengolahan kolam maupun treatmen terhadap air yang digunakan.
Parameter penting yang umum diharapkan oleh ikan untuk kehidupan yang layak mencakup suhu, ph, oksigen, danamoniak.
Jika keempat parameter tersebut sanggup dijaga pada batas - batas minimal kelayakan, 50% perjuangan budidaya yang dilakukan akan berhasil.
Adapun batas kisaran suhu yang optimal untuk pembesaran ikan yaitu 28 - 32 derajat c, sedangkan ph berkisar 6 - 8, batas minimal oksigen terlarut dalam air yang diharapkan yaitu 5 ppm dan batas maksimal amoniak dibawah 0,1 ppm.
Suhu dan ph air sanggup dijaga kestabilannya dengan memakai air hijau. Air hujan ialah air yang dihasilkan dengan menumbuhkan biota air melalui pemupukan dan pengapuran di kolam.
Pemupukan biasanya dilakukan dengan memakai kotoran ayam dengan takaran 20 g/m2, sedangkan pengapuran dilakukan dengan memakai kapurtohor atau kapur pertanian dengan takaran 100 - 200 g/m2.
Pengendalian oksigen dilakukan dengan penambahan air masuk atau aerasi dengan blower.
Sementara pengendalian jumlah amoniak sanggup dilakukan dengan pengapuran.
Kisaran perubahan parameter yang diperbolehkan dalam satu hari ialah sebagaiberikut.
Perubahan suhu tidak lebih dari 3 derajat c, perubahan ph tidak lebih dari 1, penurunan oksigen minimal 3 ppm dalam satu hari dan kenaikan kadar amoniak tidak melebihi 0,1 ppm.
Pengendalian kualitas air juga sanggup dilakukan dengan system resirkulasi dengan memakai filter. Namun demikian, system ini gres diterapkan untuk kegiatan pembenihan.
Untuk kegiatan pembesaran, system yang sudah dilaksanakan masih dalam tahapan uji coba, yaitu dengan penggunaan system akuaponik.
Langkah berikutnya untuk mencegah serangan hama dan penyakit ialah membekali inang dengan daya tahan yang cukupbaik.
Daya tahan ikan sanggup ditingkatkan dengan beberapa tindakan Antara lain, pemanfaatan vaksin dan materi – materi suplemen.
Vaksinasi sanggup meningkatkan kekebalan ikan terhadap serangan penyakit sampai 80%.
Sementara dukungan pemanis berupa vitamin c sanggup meningkatkan kekebalan sampai 70% dibandingkan ikan normal.
Vaksin yang sudah diluncurkan oleh BRPBAT ialah vaksin aeromonas untuk kekebalan ikan mas dari penyakit pendarahan dan vaksin streptococcus untuk kekebalan ikan nila dari penyakit streptocociasis.
Sementara itu, kekebalan terhadap serangan KHV sanggup ditingkatkan dengan dukungan vitamin c dengan takaran 750 mg/kg pakan atau vaksinasi ikan dengan proses kohabitasi selama 2 - 3 hari.
Selanjutnya, lanjutkan penyehatan dengan pemeliharaan pada suhu 28 - 32 derajat c selama 14 hari.
Baca juga yuk,.Hama dan Penyakit Ikan Gurame serta Cara Mengatasinya
Pengendalian hama dan penyakit ikan sanggup dilakukan melalui aktivitas pencegahan dan pengobatan.
Pencegahan hama dan penyaki tikan diterapkan dengan menjaga daya tahan ikan supaya tetap baik atau dengan melemahkan daya serang jasad pathogen.
Sementara pengobatan terhadap serangan hama dan penyakit ikan sanggup dilakukan dengan memakai obat – obatan materi kimia, antibiotic, maupun herbal.
Pencegahan hama dan penyakit ikan dengan meningkatkan daya tahan ikan biasanya dilakukan dengan penggunaan vaksin.
Vaksinasi sanggup dilakukan dengan melalui cara perendaman merupakan cara yang paling efisien.
Untuk ikan induk, cara penyuntikan merupakan yang paling efektif dan efisien. Sementara untuk benih ikan atau ikan budidaya, vaksinasi dengan pakan atau perendam merupakan cara yang paling efisien.
Pencegahan hama dan penyakit ikan dengan melemahkan daya serang sanggup dilakukan dengan menjaga kualitas air agar tidak sesuai dengan keadaan optimum bagi pertumbuhan jasad pathogen.
Sebagai contoh, untuk mencegah serangan virus KHV, pemeliharaan ikan pada suhu di atas 26 derajat c merupakan salah satu alternative solusinya.
Baca ini: Ini Dia Hama dan Penyakit Ikan Nila Organik serta Cara Mengatasinya
Metode Alternatif Menanggulangi Hama dan Penyakit Ikan
Pengendalian hama dan penyakit ikan melalui pengobatan merupakan alternatif berikutnya yang sanggup dilakukan oleh para pelaku budidaya.
Pengobatan dengan memakai antibiotik ataupun materi – materi kimia sudah mulai ditinggalkan oleh para pelaku budidaya lantaran imbas negative yang ditimbulkannya.
Selainitu, harga materi yang cukup tinggi juga merupakan materi pertimbangan tersendiri.
Pengobatan dengan materi - materi herbal mulai dilirik dan diterapkan oleh para masyarakat.
Sebagai contoh, penyakit koreng pada ikan gurami sanggup diobati dengan memakai daun kipait.
Penyakit jawaban serangan basil aeromonas yang mengakibatkan penyakit perut berdarah sanggup diobati dengan memakai daun kamboja.
Sementara penyaki tich sebagai jawaban serangan parasite I. MULTIFILIS sanggup di atasi dengan rendaman air garam.
Selesai sudah beberapa daftar hama dan penyakit ikan serta cara mengatasinya dengan materi alami di sekitar kita. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Umumnya, semakin intensif teknologi budidaya yang dipakai menjadikan semakin besar pula kemungkinan timbulnya penyakit.
Hal tersebut disebabkan semakin tingginya kepadatan yang dipakai sehingga mendekati batas maksimal daya dukung lahan.
Timbulnya penyakit pada ikan disebabkan perpaduan tiga faktor, yaitu kondisi ikan, kondisi lingkungan, serta adanya jasad pathogen/hama.
Jika ketiga faktor tersebut mendukung timbulnya penyakit maka terjadinya ajal juga menjadi semakin cepat.
Hal terpenting yang perlu dilakukan untuk mengandung suksesnya suatu perjuangan budidaya yaitu dengan mengetahui jenis hama dan penyakit ikan serta penyebabnya. Dengan begitu, pelaku budidaya sanggup melaksanakan perjuangan pencegahan serta pengendaliannya.
Hama dan Penyakit Ikan
Pencegahan hama dan penyakit ikan
Jenis - Jenis Hama pada Ikan
Hama yang sering mengganggu perjuangan pembenihan ikan air tawar yaitu ucrit. Ucrit ialah larva capung yang hidup di dalam kolam.
Siklus hidup ucrit dimulai dari penempelan telur capung di rerumputan bersahabat pinggiran kolam.
Selanjutnya, telur menetas dan larva capung tersebut jatuh ke kolam. Sifat merugikan ucrit yaitu menyedot cairan larva atau benih ikan sampai mati.
Kematian yang disebabkan oleh hama ini mencapai angka 70%, yaitu dikala pendederan I.
Solusi pencegahan serangan hama ini yaitu selalu membersihkan sekitar kolam dari rerumputan.
Kegiatan tersebut sanggup dilakukan pada dikala pengolahan kolam sebelum tebar benih. Obat - obatan belum banyak dipakai untuk mencegahnya.
Hal lain yang berkompetisi dengan larva/benih ikan yaitu anak katak. Anak katak sering mengganggu larva ikan dalam mencari pakan.
Baca ini: Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Ikan Hias
Penanganan Hama dan Penyakit Ikan
Untuk pencegahannya, kebersihan kolam dikala pengolahan perlu dijaga.
Pemasangan saringan air di pintu masuk inlet dan penggunaan kapur tohor dengan takaran 200 g/m2 cukup membantu dalam memberantas hama tersebut.
Selain itu, pembuatan pagar dari jaring di sekeliling kolam juga sanggup dilakukan.
Hama berikutnya ialah ular, burung dan ikan - ikan liar.
Untuk pencegahan hama ular, pelaku budidaya sanggup menciptakan pagar di sekeliling kolam dan saringan di pintu air masuk.
Sementara pencegahan terhadap serangan burung sanggup dilakukan dengan memasang pita keset yang ditempeli kertas – kertas dikala ditiup angin, pencegahan ikan - ikan liar juga sanggup dilakukan melalui penggunaan materi –bahan alami menyerupai cengkaling dan kapur pada dikala pengolahan kolam serta penyaringan air yang masuk kedalam kolam ikan.
Jenis Hama pada Budidaya Ikan Konsumsi
Hama yang umumnya menyerang pada dikala pembesaran ikan yaitu predator menyerupai musang, biawak, ular, serta manusia.
Pencegahan serangan predator sanggup dilakukan dengan menciptakan pagar mengelilingi kolam dan menyaring air yang masuk ke dalam kolam. Sementara mencegah pencurian oleh insan dilakukan dengan pendekatan sosial dan keamanan.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penyakit sanggup timbul jawaban kombinasi dari 3 faktor, yaitu jasad pathogen, lingkungan, dan kondisi ikan.
Dari ketiga faktor tersebut, dua faktor sanggup dikendalikan yaitu kondisi lingkungan dan ikan. Sementara jasad pathogen tidak sanggup dikontrol.
Jasad pathogen yang umum terhadap pada perairan tawar yaitu basil aeromonas, streptococcus, dan virus herpes.
Jasad pathogen tersebut tidak sanggup menyerang jikalau kondisi lingkungan tidak cocok untuk pertumbuhannya.
Pencegahan terpenting dilakukan dengan menjaga dua factor yang sanggup diatur, yaitu kondisi lingkungan dan ikan.
Baca juga: Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Bawal Ampuh
Penanganan Hama dan Penyakit Ikan
Kondisi lingkungan dipelihara sebaik mungkin melalui pengolahan kolam maupun treatmen terhadap air yang digunakan.
Parameter penting yang umum diharapkan oleh ikan untuk kehidupan yang layak mencakup suhu, ph, oksigen, danamoniak.
Jika keempat parameter tersebut sanggup dijaga pada batas - batas minimal kelayakan, 50% perjuangan budidaya yang dilakukan akan berhasil.
Adapun batas kisaran suhu yang optimal untuk pembesaran ikan yaitu 28 - 32 derajat c, sedangkan ph berkisar 6 - 8, batas minimal oksigen terlarut dalam air yang diharapkan yaitu 5 ppm dan batas maksimal amoniak dibawah 0,1 ppm.
Suhu dan ph air sanggup dijaga kestabilannya dengan memakai air hijau. Air hujan ialah air yang dihasilkan dengan menumbuhkan biota air melalui pemupukan dan pengapuran di kolam.
Pemupukan biasanya dilakukan dengan memakai kotoran ayam dengan takaran 20 g/m2, sedangkan pengapuran dilakukan dengan memakai kapurtohor atau kapur pertanian dengan takaran 100 - 200 g/m2.
Pengendalian oksigen dilakukan dengan penambahan air masuk atau aerasi dengan blower.
Sementara pengendalian jumlah amoniak sanggup dilakukan dengan pengapuran.
Kisaran perubahan parameter yang diperbolehkan dalam satu hari ialah sebagaiberikut.
Perubahan suhu tidak lebih dari 3 derajat c, perubahan ph tidak lebih dari 1, penurunan oksigen minimal 3 ppm dalam satu hari dan kenaikan kadar amoniak tidak melebihi 0,1 ppm.
Pengendalian kualitas air juga sanggup dilakukan dengan system resirkulasi dengan memakai filter. Namun demikian, system ini gres diterapkan untuk kegiatan pembenihan.
Untuk kegiatan pembesaran, system yang sudah dilaksanakan masih dalam tahapan uji coba, yaitu dengan penggunaan system akuaponik.
Langkah berikutnya untuk mencegah serangan hama dan penyakit ialah membekali inang dengan daya tahan yang cukupbaik.
Daya tahan ikan sanggup ditingkatkan dengan beberapa tindakan Antara lain, pemanfaatan vaksin dan materi – materi suplemen.
Vaksinasi sanggup meningkatkan kekebalan ikan terhadap serangan penyakit sampai 80%.
Sementara dukungan pemanis berupa vitamin c sanggup meningkatkan kekebalan sampai 70% dibandingkan ikan normal.
Vaksin yang sudah diluncurkan oleh BRPBAT ialah vaksin aeromonas untuk kekebalan ikan mas dari penyakit pendarahan dan vaksin streptococcus untuk kekebalan ikan nila dari penyakit streptocociasis.
Sementara itu, kekebalan terhadap serangan KHV sanggup ditingkatkan dengan dukungan vitamin c dengan takaran 750 mg/kg pakan atau vaksinasi ikan dengan proses kohabitasi selama 2 - 3 hari.
Selanjutnya, lanjutkan penyehatan dengan pemeliharaan pada suhu 28 - 32 derajat c selama 14 hari.
Baca juga yuk,.Hama dan Penyakit Ikan Gurame serta Cara Mengatasinya
Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan
Pengendalian hama dan penyakit ikan sanggup dilakukan melalui aktivitas pencegahan dan pengobatan.
Pencegahan hama dan penyaki tikan diterapkan dengan menjaga daya tahan ikan supaya tetap baik atau dengan melemahkan daya serang jasad pathogen.
Sementara pengobatan terhadap serangan hama dan penyakit ikan sanggup dilakukan dengan memakai obat – obatan materi kimia, antibiotic, maupun herbal.
Pencegahan hama dan penyakit ikan dengan meningkatkan daya tahan ikan biasanya dilakukan dengan penggunaan vaksin.
Vaksinasi sanggup dilakukan dengan melalui cara perendaman merupakan cara yang paling efisien.
Untuk ikan induk, cara penyuntikan merupakan yang paling efektif dan efisien. Sementara untuk benih ikan atau ikan budidaya, vaksinasi dengan pakan atau perendam merupakan cara yang paling efisien.
Pencegahan hama dan penyakit ikan dengan melemahkan daya serang sanggup dilakukan dengan menjaga kualitas air agar tidak sesuai dengan keadaan optimum bagi pertumbuhan jasad pathogen.
Sebagai contoh, untuk mencegah serangan virus KHV, pemeliharaan ikan pada suhu di atas 26 derajat c merupakan salah satu alternative solusinya.
Baca ini: Ini Dia Hama dan Penyakit Ikan Nila Organik serta Cara Mengatasinya
Metode Alternatif Menanggulangi Hama dan Penyakit Ikan
Pengendalian hama dan penyakit ikan melalui pengobatan merupakan alternatif berikutnya yang sanggup dilakukan oleh para pelaku budidaya.
Pengobatan dengan memakai antibiotik ataupun materi – materi kimia sudah mulai ditinggalkan oleh para pelaku budidaya lantaran imbas negative yang ditimbulkannya.
Selainitu, harga materi yang cukup tinggi juga merupakan materi pertimbangan tersendiri.
Pengobatan dengan materi - materi herbal mulai dilirik dan diterapkan oleh para masyarakat.
Sebagai contoh, penyakit koreng pada ikan gurami sanggup diobati dengan memakai daun kipait.
Penyakit jawaban serangan basil aeromonas yang mengakibatkan penyakit perut berdarah sanggup diobati dengan memakai daun kamboja.
Sementara penyaki tich sebagai jawaban serangan parasite I. MULTIFILIS sanggup di atasi dengan rendaman air garam.
Selesai sudah beberapa daftar hama dan penyakit ikan serta cara mengatasinya dengan materi alami di sekitar kita. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
0 Response to "Jenis Hama Dan Penyakit Ikan Serta Cara Menanggulanginya"
Posting Komentar