Usaha Ternak Ikan Lele Untuk Pemula 100% Menguntungkan
Usaha Ternak Ikan lele Selama ini, ikan lele dikenal sebagai ikan yang nakal dan tahan banting terhadap kualitas air yang jelek.
Perkembangan budidaya ikan lele pun semakin pesat, seiring dengan semakin menjamurnya warung-warung tenda yang menjual pecel lele.
Dari sinilah wangsit muncul oleh para pemula mencari peluang besar membuka perjuangan yang di taksir tak ada matinya.
Ditambah lagi dengan melihat fakta yang sudah ada kalau ternak lele niscaya sangat gampang serta harganya relatif stabil dan juga ekonomis.
Berikut beberapa tahapan jikalau ingin membuka perjuangan ternak ikan lele di kolam tanah, kolam beton, maupun yang lainnya meraih laba besar.
Pembenihan
Pemijahan ikan lele sanggup dilakukan dengan dua cara, yaitu secara alami dan buatan.
Adapun rangkaian proses pembenihan ikan lele dijelaskan sebagai berikut.
Pemilihan induk merupakan langkah awal untuk memulai perjuangan ternak ikan lele.
Induk ikan lele betina yang optimal untuk dipijahkan berukuran antara 1,0 - 1,5 kg/ekor, sedangkan induk jantan berukuran sekitar 0,8 - 1,2 kg/ekor.
Induk jantan dan betina yang telah mencapai ukuran tersebut dipelihara secara terpisah dikolam tembok dengan dasar tanah dengan kepadatan 5-10 ekor/m2.
Ukuran kolam yang efisien berkisar 25-50 m2 untuk memudahkan pemilihan induk yang matang gonad.
Setelah pematangan gonad induk mencapai waktunya, pemilihan induk matang gonad dilakukan. induk betina yang matang gonad memiliki ciri - ciri sebagai berikut.
1) perut gendut
2) lubang genital berwarna merah
Perbandingan induk jantan dan betina yang di masukkan ke dalam kolam ialah 1 : 1.
Sebagai patokan, berat induk betina sama dengan berat induk jantan. selama pemijahan, jangan memasukkan air ke dalam kolam.
Pemijahan secara buatan dengan kawin suntik (induce breeding) juga umum dilakukan pada ikan lele.
Induk betina yang sudah matang telur dirangsang ovulasi dengan menyuntikkan hormon ovaprim dengan takaran 0,5 ml/kg bobot induk betina.
Penyuntikan dilakukan dua kali, yaitu 60% dosis pada suntikan pertama dan 40% pada suntikan kedua penyuntikan tersebut yaitu 6 jam.
Induk jantan juga disuntik dengan hormon yang sama. takaran yang dipakai untuk induk jantan yaitu 0,3 ml/kg bobot induk jantan.
Penyuntikan dilakukan bersamaan dengan suntikan kedua pada induk betina.
Selanjutnya, induk jantan dan betina ditempatkan pada kolam pemijahan yang telah dilengkapi dengan kakaban.
Umumnya, induk ikan lele akan memijah sesudah dipasangkan selama 12 - 14 jam.
Setelah semua telur keluar yang dicirikan dengan kempisnya perut induk ikan lele betina maka induk betina segera di ambil dari kolam untuk dioelihara kembali pada kolam pemeliharaan induk.
Sebaliknya, induk yang sudah memijah dikelompokkan dan di catat waktu pemijahannya semoga periode recovery-nya sanggup diketahui dengan baik.
Induk diberi pakan buatan atau pelet yang mengandung kadar protein sekitar 28 - 32% sebanyak 2 - 3% dengan frekuensi sumbangan 3 kali dalam sehari.
Makanan Induk Ikan Lele
Pakan yang baik akan memperlihatkan waktu pemulihan yang relatif lebih cepat dibandingkan pakan sekedarnya, umumnya induk betina ikan lele memiliki waktu recovery dalam memproduksi telur sekitar 2 bulan.
Pemberian pakan induk Hasil buatan balai riset perikanan budidaya air tawar sanggup memangkas masa recovery menjadi hanya sekitar 1 bulan saja, namun, harga pakan menjadi sedikit lebih, mahal yaitu sekitar 10.000,00/kg pakan.
Penetasan telur terjadi antara 1 - 2 hari sesudah pemijahan. larva yang masih berumur 2 - 3 hari belum membutuhkan pakan embel-embel alasannya ialah masih memiliki kandungan kuning telur.
Jika kuning telur habis, larva akan segera mencari pakan alami yang telah ada di kolam.
Setelah berumur 7 hari, benih ikan lele diberi pakan embel-embel berupa pelet yang sudah dihaluskan atau tepung secukupnya hingga siap panen.
Setelah 15 hari pemeliharaan, benih dipanen untuk segera dipelihara pada tahap pendederan.
Usaha Ternak Ikan Lele - Pendederan
Benih yang dipanen pada tahap 1 umumnya berukuran antara 1 - 2 cm.
Pada pendederan berikutnya, benih-benih tersebut ditebar dikolam berukuran 100 - 500 m2. Pada tebar benih yang dipakai berkisar 100 - 250 ekor/m2.
Sebelum digunakan, kolam dipupuk terlebih dahulu dengan kotoran ayam dengan takaran 100 g/m2 luas kolam.
Selanjutnya, kolam diisi air hingga ketinggian 1,2 m. Setelah 5 - 6 hari kemudian, benih ikan dimasukkan ke dalam kolam.
Benih dipelihara selama 30 hari. Selama masa pemeliharaan tersebut, benih diberi pakan embel-embel berupa pelet berukuran kecil dengan takaran sekitar 5 - 10% berat biomasa perharinya dengan frekuensi sumbangan minimal 3 kali sehari.
Setelah 30 hari didederkan, ukuran benih ikan antara 5-8 cm dengan berat tubuh 5-7 g.
Benih-benih tersebut siap untuk segera dipanen dan dipakai pada tahapan pembesaran dikolam.
Pemanenan dilakukan dengan cara menyurutkan air kolam setahap demi setahap.
Jika air sudah mencapai dasar kolam dan hanya tersisa didaerah caren maka benih ikan segera ditangkap dan ditampung sebelum diangkut ke tahap pemeliharaan berikutnya.
Pembesaran ikan lele hanya cocok dilakukan dikolam tanah dengan ukuran optimal antara 50-100 m2. benih yang dipakai berukuran 7-10 g.
kepadatan ikan lele yang dibesarkan dikolam tanah yang dengan kedalaman air 0,8 m yaitu 100-150 ekor/m2.
Pembesaran ikan lele dilakukan sesudah kolam selesai di olah. Pengolahan kolam terdiri dari beberapa tahap berikut.
1. Keringkan kolam selama 4 hari
2. Lakukan pengapuran dengan kapur pertanian atau tohor dengan takaran 25 g/m2. Biarkan selama 3 hari
3. Air kolam dengan air hingga setinggi 10 cm, kemudian pupuk dengan kotoran ayam dengan takaran 100 g/m2.
4. Setelah 3 hari, tambahkan air kolam hingga ketinggiannya mencapai 80 cm.
5. Tebarkan benih pada hari ke 6 dengan kepadatan 100 - 150 ekor/m2.
Jika eksklusif diberi makan, pakan tersebut tidak akan termanfaatkan dengan baik sehingga terbuang dengan percuma. parahnya, pakan justru menjadi polutan yang merugikan.
Pembesaran ikan lele terdiri dari dua tahapan yang harus dilakukan semoga mendapat hasil yang optimal, yaitu pembesaran I dan II.
Diantara kedua tahap pembesaran tersebut dilakukan griding atau panen sela.
Berdasarkan hasil kajian di lapangan, sistem ini jauh lebih baik dibandingkan jikalau ikan hanya dipelihara dalam satu tahapan hingga panen.
Dalam sistem satu tahap, seringkali ditemukan ikan lele berukuran bongsor, yang jauh lebih besar dibandingkan ikan lainnya.
Kajian tersebut dihubungkan dengan kanibalisme. Kanibalisme mengakibatkan hasil final untuk kelangsungan hidup ikan lele yang dipelihara dalam satu tahap hanya berkisar 60% dibandingkan dengan sistem 2 tahap yang sanggup mencapai lebih dari 80%.
Ada beberapa hal yang secara umum perlu dipahami oleh pembudi daya dalam tahap pembesaran ikan lele dumbo. Yaitu sumbangan pakan sebaiknya secara umum dikuasai pada waktu malam hari.
Frekuensi sumbangan pakan yaitu 3 - 5 kali sehari dengan jumlah sumbangan pakan harian 3 - 5% dari berat populasi.
Jenis pakan yang diberikan berupa pelet dengan protein tinggi (kandungan protein 28%).
Sebagai pakan tambahan, berikan cacahan bekicot/keong mas, limbah rumah makan, ikan rucah, dan sebagainya. sumbangan pakan hendaknya dilakukan secara merata.
Usaha Ternak Ikan Lele Tahap I
Pada pembesaran tahap I, benih dipuasakan selama 1-2 hari sesudah penebaran. selanjutnya, ikan lele diberi pakan berupa pelet dengan kadar protein yang tinggi (28-32%).
Jenis pakan hendaknya berupa pelet apung. sumbangan pelet apung ini sangat menguntungkan alasannya ialah sanggup dimonitor secara visual perihal pemanfaatanya.
Jumlah yang diberikan pada masa awal ini tergantung dari pengamatan dilapangan.
Mula-mula, pelet diberikan bertahap dan tunggu hingga 1-2 menit. Jika habis, pelet diberikan lagi hingga ikan terlihat tidak berangasan untuk makan lagi.
Pelatihan sumbangan pakan ini sangat penting untuk mengefesienkan pemeliharaan.
Setelah nafsu makan ikan normal, sumbangan pakan diadaptasi dengan jadwal, baik waktu, jumlah, serta frekuesi yang di anjurkan.
Secara garis besar, jumlah pakan yang diharapkan dalam pembesaran I yaitu 5 - 10% berat biomasa/hari dengan frekuensi sumbangan 4 - 5 kali sehari.
Utamakan sumbangan pakan pada malam hari. Jika memungkinkan, sumbangan pakan hanya dilakukan pada ketika suasana gelap.
Pembesaran ikan tahap ini memerlukan waktu sekitar 2 - 3 minggu, tergantung kondisi kualitas air yang ada ketika itu, jikalau kualitas air tidak banyak berubah, tercemin dari final hidup ikan yang cenderung berkurang (umumnya final hidup ikan berlangsung maksimum hingga hari ke 5 sesudah tebar benih), pemeliharaan sanggup diperpanjang hingga 3 minggu.
Jika terjadi periode final hidup ikan yang cukup usang maka pemeliharaan dicukupkan selama 2 ahad untuk memperbaiki kualtas air kolam.
Setelah 2 - 3 ahad pemeliharaan, dilakukan panen sela untuk griding atau penyortiran.
Proses penyortiran ini besar lengan berkuasa cukup aktual dalam menghasilkan produk lele yang seragam. sampai ketika ini, proses penyortiran terbaik dilakukan secara manual, tetapi memerlukan sedikit keahlian dan ketekunan.
Pada proses ini, ikan lele ditempatkan dalam kolam plastik berukuran 1 m x 1m x 0,2 m tanpa air.
Selanjutnya, dilakukan penyortiran manual menurut ukuran.
Hasilnya, terdapat 2 kelompok ukuran ikan yaitu ukuran palang (25 - 40% ekor/kg) sebanyak 70% dan ukuran kecil (sekitar 60% ekor/kg) sebanyak 20%.
Sementara sisanya berukuran super dan ada yang sangat kecil. ikan lele ukuran super sanggup eksklusif dijual atau disimpan dan dibesarkan sebagai calon induk.
Sementara lele yang berukuran sangat kecil dipakai sebagai pakan embel-embel atau ikan rucah.
Usaha Ternak Ikan Lele Tahap II
Pada pembesaran tahap II, ikan hasil pembesaran tahap I dipelihara secara terpisah menurut ukurannya.
Ikan dengan ukuran palang dipelihara kembali selama 21 hari. sementara ikan dengan ukuran lebih kecil dipelihara selama 25-30 hari.
Sistem pemeliharaan tahap II ini hampir sama dengan pemeliharaan tahap I. Perbedaannya hanya terletak pada jenis pakan yang diberikan serta kepadatan ikan yang digunakan.
Ikan lele yang dipelihara pada tahap II diberi pakan berupa pelet karam dengan kadar protein 23-25%.
Pakan diberikan sebanyak 5 - 7% berat biomasa per hari dengan frekuensi sumbangan 3 - 4 kali pada ketika hari sudah gelap.
Pemberian pelet karam ini dimungkinkan alasannya ialah ikan pada tahap II ini sudah cukup bisa memanfaatkan sumber energi lainnya di luar potein untuk tumbuh.
Alasan lainnya, ikan yang diberi pelet karam ternyata memiliki bobot tubuh yang jauh lebih berat dibandingkan ikan yang diberi pelet apung. Selain itu, harga pelet karam lebih murah.
Dengan begitu, dari segi efisiensi biaya atau laba pelet karam lebih menguntungkan. hasil panen per 100 m2 ukuran kolam ialah 700 - 900 kg selama masa pemeliharaan 40 - 60 hari.
Selesai sudah menyebarkan kali ini perihal perjuangan ternak ikan lele bagi pemula 1000 ekor di lahan sempit dan besar baik kolam tanah maupun kolam tembok yang menguntungkan sekaligus minim kerugian.
Perkembangan budidaya ikan lele pun semakin pesat, seiring dengan semakin menjamurnya warung-warung tenda yang menjual pecel lele.
Dari sinilah wangsit muncul oleh para pemula mencari peluang besar membuka perjuangan yang di taksir tak ada matinya.
Ditambah lagi dengan melihat fakta yang sudah ada kalau ternak lele niscaya sangat gampang serta harganya relatif stabil dan juga ekonomis.
Berikut beberapa tahapan jikalau ingin membuka perjuangan ternak ikan lele di kolam tanah, kolam beton, maupun yang lainnya meraih laba besar.
Usaha Ternak Ikan Lele
Pembenihan
Pemijahan ikan lele sanggup dilakukan dengan dua cara, yaitu secara alami dan buatan.
Adapun rangkaian proses pembenihan ikan lele dijelaskan sebagai berikut.
Baca: Obat Alami Ikan Lele Agar Tidak Mati
Pemilihan induk merupakan langkah awal untuk memulai perjuangan ternak ikan lele.
Induk ikan lele betina yang optimal untuk dipijahkan berukuran antara 1,0 - 1,5 kg/ekor, sedangkan induk jantan berukuran sekitar 0,8 - 1,2 kg/ekor.
Induk jantan dan betina yang telah mencapai ukuran tersebut dipelihara secara terpisah dikolam tembok dengan dasar tanah dengan kepadatan 5-10 ekor/m2.
Ukuran kolam yang efisien berkisar 25-50 m2 untuk memudahkan pemilihan induk yang matang gonad.
Setelah pematangan gonad induk mencapai waktunya, pemilihan induk matang gonad dilakukan. induk betina yang matang gonad memiliki ciri - ciri sebagai berikut.
1) perut gendut
2) lubang genital berwarna merah
Sementara induk jantan yang matang kelamin memiliki ciri-ciri berikut.
1) panjang alat genital mencapai pangkal sirip perut
1) panjang alat genital mencapai pangkal sirip perut
2) alat genital berwarna merah
3) jikalau bab pangkal perut di urut ke arah alat genital, keluar cairan putih sperma.
Baca: Cara Ternak Lele Sangkuriang di Semua Kolam
Pemijahan
Pemijahan dilakukan sesudah induk-induk di puasakan selama satu hari.
Pemijahan dilakukan dengan memasangkan induk betina dan jantan yang matang gonad di dalam kolam atau kolam beton berukuran 4 m x 3 m yang diisi air setinggi 30-40 cm.
Pemijahan dilakukan sesudah induk-induk di puasakan selama satu hari.
Pemijahan dilakukan dengan memasangkan induk betina dan jantan yang matang gonad di dalam kolam atau kolam beton berukuran 4 m x 3 m yang diisi air setinggi 30-40 cm.
Perbandingan induk jantan dan betina yang di masukkan ke dalam kolam ialah 1 : 1.
Sebagai patokan, berat induk betina sama dengan berat induk jantan. selama pemijahan, jangan memasukkan air ke dalam kolam.
Pemijahan secara buatan dengan kawin suntik (induce breeding) juga umum dilakukan pada ikan lele.
Induk betina yang sudah matang telur dirangsang ovulasi dengan menyuntikkan hormon ovaprim dengan takaran 0,5 ml/kg bobot induk betina.
Penyuntikan dilakukan dua kali, yaitu 60% dosis pada suntikan pertama dan 40% pada suntikan kedua penyuntikan tersebut yaitu 6 jam.
Induk jantan juga disuntik dengan hormon yang sama. takaran yang dipakai untuk induk jantan yaitu 0,3 ml/kg bobot induk jantan.
Penyuntikan dilakukan bersamaan dengan suntikan kedua pada induk betina.
Selanjutnya, induk jantan dan betina ditempatkan pada kolam pemijahan yang telah dilengkapi dengan kakaban.
Umumnya, induk ikan lele akan memijah sesudah dipasangkan selama 12 - 14 jam.
Setelah semua telur keluar yang dicirikan dengan kempisnya perut induk ikan lele betina maka induk betina segera di ambil dari kolam untuk dioelihara kembali pada kolam pemeliharaan induk.
Sebaliknya, induk yang sudah memijah dikelompokkan dan di catat waktu pemijahannya semoga periode recovery-nya sanggup diketahui dengan baik.
Induk diberi pakan buatan atau pelet yang mengandung kadar protein sekitar 28 - 32% sebanyak 2 - 3% dengan frekuensi sumbangan 3 kali dalam sehari.
Baca: Obat Agar Lele Cepat Besar Hasil Melimpah
Makanan Induk Ikan Lele
Pakan yang baik akan memperlihatkan waktu pemulihan yang relatif lebih cepat dibandingkan pakan sekedarnya, umumnya induk betina ikan lele memiliki waktu recovery dalam memproduksi telur sekitar 2 bulan.
Pemberian pakan induk Hasil buatan balai riset perikanan budidaya air tawar sanggup memangkas masa recovery menjadi hanya sekitar 1 bulan saja, namun, harga pakan menjadi sedikit lebih, mahal yaitu sekitar 10.000,00/kg pakan.
Baca: Usaha Ternak Lele Rumahan? Untung Atau Rugi? Berikut Ulasannya
Selanjutnya, kakaban yang sudah ditempeli telur dikeluarkan dari kolam untuk ditetaskan dikolam atau kolam khusus.
Kolam hendaknya sudah ditumbuhi pakan alami melalui kegiatan pemupukan dengan kotoran ayam sebanyak 200 g/m2 luas kolam.
Kolam hendaknya sudah ditumbuhi pakan alami melalui kegiatan pemupukan dengan kotoran ayam sebanyak 200 g/m2 luas kolam.
Penetasan telur terjadi antara 1 - 2 hari sesudah pemijahan. larva yang masih berumur 2 - 3 hari belum membutuhkan pakan embel-embel alasannya ialah masih memiliki kandungan kuning telur.
Jika kuning telur habis, larva akan segera mencari pakan alami yang telah ada di kolam.
Setelah berumur 7 hari, benih ikan lele diberi pakan embel-embel berupa pelet yang sudah dihaluskan atau tepung secukupnya hingga siap panen.
Setelah 15 hari pemeliharaan, benih dipanen untuk segera dipelihara pada tahap pendederan.
Baca: Cara Ternak Lele di Kolam Terpal Agar Hasil Bagus
Usaha Ternak Ikan Lele - Pendederan
Benih yang dipanen pada tahap 1 umumnya berukuran antara 1 - 2 cm.
Pada pendederan berikutnya, benih-benih tersebut ditebar dikolam berukuran 100 - 500 m2. Pada tebar benih yang dipakai berkisar 100 - 250 ekor/m2.
Sebelum digunakan, kolam dipupuk terlebih dahulu dengan kotoran ayam dengan takaran 100 g/m2 luas kolam.
Selanjutnya, kolam diisi air hingga ketinggian 1,2 m. Setelah 5 - 6 hari kemudian, benih ikan dimasukkan ke dalam kolam.
Benih dipelihara selama 30 hari. Selama masa pemeliharaan tersebut, benih diberi pakan embel-embel berupa pelet berukuran kecil dengan takaran sekitar 5 - 10% berat biomasa perharinya dengan frekuensi sumbangan minimal 3 kali sehari.
Setelah 30 hari didederkan, ukuran benih ikan antara 5-8 cm dengan berat tubuh 5-7 g.
Benih-benih tersebut siap untuk segera dipanen dan dipakai pada tahapan pembesaran dikolam.
Pemanenan dilakukan dengan cara menyurutkan air kolam setahap demi setahap.
Jika air sudah mencapai dasar kolam dan hanya tersisa didaerah caren maka benih ikan segera ditangkap dan ditampung sebelum diangkut ke tahap pemeliharaan berikutnya.
Baca: Jenis Kolam untuk Ternak Lele Sekaligus Menjadi Hiasan Taman
Usaha Ternak Ikan Lele - Pembesaran
Pembesaran ikan lele hanya cocok dilakukan dikolam tanah dengan ukuran optimal antara 50-100 m2. benih yang dipakai berukuran 7-10 g.
kepadatan ikan lele yang dibesarkan dikolam tanah yang dengan kedalaman air 0,8 m yaitu 100-150 ekor/m2.
Pembesaran ikan lele dilakukan sesudah kolam selesai di olah. Pengolahan kolam terdiri dari beberapa tahap berikut.
1. Keringkan kolam selama 4 hari
2. Lakukan pengapuran dengan kapur pertanian atau tohor dengan takaran 25 g/m2. Biarkan selama 3 hari
3. Air kolam dengan air hingga setinggi 10 cm, kemudian pupuk dengan kotoran ayam dengan takaran 100 g/m2.
4. Setelah 3 hari, tambahkan air kolam hingga ketinggiannya mencapai 80 cm.
5. Tebarkan benih pada hari ke 6 dengan kepadatan 100 - 150 ekor/m2.
Setelah ditebar kedalam kolam, benih di puasakan selama 1 - 2 hari. Hal ini bertujuan semoga ikan lele bisa menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang baru.
Jika eksklusif diberi makan, pakan tersebut tidak akan termanfaatkan dengan baik sehingga terbuang dengan percuma. parahnya, pakan justru menjadi polutan yang merugikan.
Pembesaran ikan lele terdiri dari dua tahapan yang harus dilakukan semoga mendapat hasil yang optimal, yaitu pembesaran I dan II.
Diantara kedua tahap pembesaran tersebut dilakukan griding atau panen sela.
Berdasarkan hasil kajian di lapangan, sistem ini jauh lebih baik dibandingkan jikalau ikan hanya dipelihara dalam satu tahapan hingga panen.
Dalam sistem satu tahap, seringkali ditemukan ikan lele berukuran bongsor, yang jauh lebih besar dibandingkan ikan lainnya.
Kajian tersebut dihubungkan dengan kanibalisme. Kanibalisme mengakibatkan hasil final untuk kelangsungan hidup ikan lele yang dipelihara dalam satu tahap hanya berkisar 60% dibandingkan dengan sistem 2 tahap yang sanggup mencapai lebih dari 80%.
Ada beberapa hal yang secara umum perlu dipahami oleh pembudi daya dalam tahap pembesaran ikan lele dumbo. Yaitu sumbangan pakan sebaiknya secara umum dikuasai pada waktu malam hari.
Frekuensi sumbangan pakan yaitu 3 - 5 kali sehari dengan jumlah sumbangan pakan harian 3 - 5% dari berat populasi.
Jenis pakan yang diberikan berupa pelet dengan protein tinggi (kandungan protein 28%).
Sebagai pakan tambahan, berikan cacahan bekicot/keong mas, limbah rumah makan, ikan rucah, dan sebagainya. sumbangan pakan hendaknya dilakukan secara merata.
Usaha Ternak Ikan Lele Tahap I
Pada pembesaran tahap I, benih dipuasakan selama 1-2 hari sesudah penebaran. selanjutnya, ikan lele diberi pakan berupa pelet dengan kadar protein yang tinggi (28-32%).
Jenis pakan hendaknya berupa pelet apung. sumbangan pelet apung ini sangat menguntungkan alasannya ialah sanggup dimonitor secara visual perihal pemanfaatanya.
Jumlah yang diberikan pada masa awal ini tergantung dari pengamatan dilapangan.
Mula-mula, pelet diberikan bertahap dan tunggu hingga 1-2 menit. Jika habis, pelet diberikan lagi hingga ikan terlihat tidak berangasan untuk makan lagi.
Pelatihan sumbangan pakan ini sangat penting untuk mengefesienkan pemeliharaan.
Setelah nafsu makan ikan normal, sumbangan pakan diadaptasi dengan jadwal, baik waktu, jumlah, serta frekuesi yang di anjurkan.
Secara garis besar, jumlah pakan yang diharapkan dalam pembesaran I yaitu 5 - 10% berat biomasa/hari dengan frekuensi sumbangan 4 - 5 kali sehari.
Utamakan sumbangan pakan pada malam hari. Jika memungkinkan, sumbangan pakan hanya dilakukan pada ketika suasana gelap.
Pembesaran ikan tahap ini memerlukan waktu sekitar 2 - 3 minggu, tergantung kondisi kualitas air yang ada ketika itu, jikalau kualitas air tidak banyak berubah, tercemin dari final hidup ikan yang cenderung berkurang (umumnya final hidup ikan berlangsung maksimum hingga hari ke 5 sesudah tebar benih), pemeliharaan sanggup diperpanjang hingga 3 minggu.
Jika terjadi periode final hidup ikan yang cukup usang maka pemeliharaan dicukupkan selama 2 ahad untuk memperbaiki kualtas air kolam.
Setelah 2 - 3 ahad pemeliharaan, dilakukan panen sela untuk griding atau penyortiran.
Proses penyortiran ini besar lengan berkuasa cukup aktual dalam menghasilkan produk lele yang seragam. sampai ketika ini, proses penyortiran terbaik dilakukan secara manual, tetapi memerlukan sedikit keahlian dan ketekunan.
Pada proses ini, ikan lele ditempatkan dalam kolam plastik berukuran 1 m x 1m x 0,2 m tanpa air.
Selanjutnya, dilakukan penyortiran manual menurut ukuran.
Hasilnya, terdapat 2 kelompok ukuran ikan yaitu ukuran palang (25 - 40% ekor/kg) sebanyak 70% dan ukuran kecil (sekitar 60% ekor/kg) sebanyak 20%.
Sementara sisanya berukuran super dan ada yang sangat kecil. ikan lele ukuran super sanggup eksklusif dijual atau disimpan dan dibesarkan sebagai calon induk.
Sementara lele yang berukuran sangat kecil dipakai sebagai pakan embel-embel atau ikan rucah.
Usaha Ternak Ikan Lele Tahap II
Pada pembesaran tahap II, ikan hasil pembesaran tahap I dipelihara secara terpisah menurut ukurannya.
Ikan dengan ukuran palang dipelihara kembali selama 21 hari. sementara ikan dengan ukuran lebih kecil dipelihara selama 25-30 hari.
Sistem pemeliharaan tahap II ini hampir sama dengan pemeliharaan tahap I. Perbedaannya hanya terletak pada jenis pakan yang diberikan serta kepadatan ikan yang digunakan.
Ikan lele yang dipelihara pada tahap II diberi pakan berupa pelet karam dengan kadar protein 23-25%.
Pakan diberikan sebanyak 5 - 7% berat biomasa per hari dengan frekuensi sumbangan 3 - 4 kali pada ketika hari sudah gelap.
Pemberian pelet karam ini dimungkinkan alasannya ialah ikan pada tahap II ini sudah cukup bisa memanfaatkan sumber energi lainnya di luar potein untuk tumbuh.
Alasan lainnya, ikan yang diberi pelet karam ternyata memiliki bobot tubuh yang jauh lebih berat dibandingkan ikan yang diberi pelet apung. Selain itu, harga pelet karam lebih murah.
Dengan begitu, dari segi efisiensi biaya atau laba pelet karam lebih menguntungkan. hasil panen per 100 m2 ukuran kolam ialah 700 - 900 kg selama masa pemeliharaan 40 - 60 hari.
Selesai sudah menyebarkan kali ini perihal perjuangan ternak ikan lele bagi pemula 1000 ekor di lahan sempit dan besar baik kolam tanah maupun kolam tembok yang menguntungkan sekaligus minim kerugian.
0 Response to "Usaha Ternak Ikan Lele Untuk Pemula 100% Menguntungkan"
Posting Komentar