Tips Menentukan Piranti/Peralatan Fly Fishing Yang Baik Dan Benar
Piranti atau peralatan yang baik dalam setiap teknik memancing tentu akan memudahkan dan mengasyikkan kita pada ketika acara mancing berlangsung. Hal yang sama juga harus dilakukan pada teknik mancing Fly Fishing. Memang teknik ini masih sangat jarang dan tidak begitu banyak peminatnya di Indonesia. Tentunya banyak yang bertanya-tanya bagaimana bergotong-royong pemilihan piranti Fly fishing yang baik dan benar.
Saat ini memang ada beberapa rujukan yang sanggup dijadikan rujukan sebelum menentukan piranti fly fishing. Karena penerapan dan tidak begitu banyak peminat pada teknik ini, hanya beberapa saja yang menyediakan rujukan dalam bahasa Indonesia. Jika ingin rujukan yang lengkap dan detail sangat banyak, namun sumbernya biasa dari website luar negri dengan bahasa abnormal juga tentunya. Karena memang di negara-negara Eropa dan Amerika pemancing banyak yang berminat dengan teknik fly fishing. Maka dalam ulasan berikut ini, mungkin ada sedikit citra ihwal tips menentukan piranti fly fishing, meskipun tidak begitu detail dikarenakan telah dibahas pada ulasan-ulasan sebelumnya.
Reel pada teknik fly fishing hanya dipakai sebagai kawasan penyimpan Senar. Baik itu mulai dari backing, fly line, leader dan tippet. Pada reel fly juga terdapat prosedur drag yang sama dengan reel pada umumnya yang berfungsi Menahan laju fly line ketika sedang fight.
Pemilihan reel fly sama juga dengan pemilihan antara senar dengan joran fly. Dimana piranti fly ini selalu memakai istilah ''WT''. Contohnya joran fly dengan ukuran 3 ''wt'' diubahsuaikan dengan reel fly ukuran 3 ''wt'' pula. Untuk harga reel biasanya bervariasi sanggup itu mahal dan sanggup juga murah tergantung dari kandingan bahannya. Biasanya murah dan mahal pada reel terletak pada material materi pembuatan dragnya. Tentu ada juga merek yang memakai drag dan material materi pembuatan memalsukan reel fly yang mahal yang dijual dengan harga murah.
Jika pada reel spinning dengan sasaran ikan 10 kg keatas dan teknik yang dipakai yaitu jigging tentu prosedur menyerupai bearing hingga drag haruslah yang mumpuni. Pastinya pemancing tidak akan berani mencoba reel spinning dengan harga 700 kebawah tentunya. Pada reel fly itu tidak berlaku alasannya yaitu prosedur gear tidak ada dan dragpun sanggup dengan drag yang telah dibentuk sanggup juga dengan drag memakai tangan sendiri. Seni memakai teknik fly fishing biasanya terletak pada cara kita memainkan fly line.
Untuk materi reel fly sendiri majemuk menyerupai :
ü Plastik
ü Logam (Dalam istilah fly fishing dikenal dengan kaleng Tuna)
ü Alumunium (Die Cast dan CNC Cut Machined)
ü Titanium
Sebelum menentukan reel fly maka pertimbangkanlah beberapa hal berikut ini :
ü Kondisikan reel sesuai dengan kantong. Artinya jikalau memang ingin menerapkan teknik fly namun dana kurang memadai maka pilihlah harga reel sesuai dengan kantong. Terutama untuk pemula yang gres mencoba teknik fly fishing.
ü Target ukuran ikan pada spot tertentu semoga sanggup diubahsuaikan antara ''WT'' reel dengan ''WT'' joran.
ü Pemilihan spot apakah itu perairan tawar atau asin. Jika tawar maka bebas memakai materi apa saja, jikalau itu air asin lebih baik pilih reel bermaterial anti korosi.
ü Selalu meminta petunjuk dari sang jago fly fishing.
ü Bahan material pembuatan reel tidak selalu menjadi patokan untuk sanggup ikan besar. Semua tergantung dari skill si pemancing, kecuali pada penggunaan air tawar dan air asin.
Joran biasanya mempunyai variasi panjang mulai dari panjang 180-450 cm. Dengan aneka macam material pembuatannya sanggup dari carbon/graphite, fiber dan bambu. Sama menyerupai pada reel, joran fly juga memakai prosedur ''WT'' untuk menyesuaikan berat fly line dengan joran. Untuk pemula disarankan memakai joran dan fly line yang sesuai ukurannya. Misalkan Fly line ukuran 4 ''WT'' maka dipakai untuk joran ukuran 4 ''WT'' juga. Jika sudah berkembang skill maka sanggup mencoba istilah uplining dan downlining.
Yang jadi pertanyaan kira-kira yang mana joran yang cocok dipakai dengan level mancing fly fishing kita.
Berikut ini mungkin sanggup jadi sedikit citra penggunaan istilah ''WT'' sesuai sasaran ikan dan spot.
ü 1-2 WT, spot air tawar untuk ukuran ikan-ikan kecil menyerupai Bader, Tawes, Betok, dll.
ü 3 Wt, spot air tawar untuk ikan-ikan berukuran sedang menyerupai hampala, ikan Mas, gabus dengan ukuran kecil dan sedang.
ü 4 WT, spot sanggup di air payau dan air tawar untuk ikan menyerupai hampala, bandeng, kakap muara, gabus,lele dll dengan ukuran besar.
ü 5-6 WT, Spot air asin pinggir bahari dan air tawar untuk ikan-ikan dibawah 3-4 kg menyerupai Kerapu, Toman dan Tapah
ü 7-8 WT, spot air asin pinggir, pemecah ombak dan tengah sasaran ikan bahari dengan bobot sekitar 7 kg kebawah.
ü 9-10 WT, spot air asin pinggir, pemecah ombak dan tengah sasaran ikan bahari dengan bobot sekitar 15 kg kebawah.
ü 11-15 WT, spot air asin di tengah bahari dengan sasaran ikan GT, Tuna, Barrakuda dll.
Istilah ''WT'' diatas sanggup dijadikan pertimbangan sebelum menentukan joran fly. Ada beberapa aksesori lainnya yang sanggup dijadikan pertimbangan sebelum menentukan joran fly.
ü Panjang 180-200 cm lebih baik dipakai pada spot air tawar dengan kawasan yang kecil menyerupai kali kecil, dan rawa-rawa yang banyak dahan-dahan kayu.
ü Panjang 250-300 cm cocok dipakai di pinggir,pemecah ombak dan dimuara-muara.
ü Panjang 310-450 cm cocok dipakai pada pemecah ombak dan ditengah.
Untuk harga joran fly biasanya berkisar antara Rp. 350.000 hingga jutaan, tergantung dari materi pembuatannya. Perkirakan juga dengan spot dan target. Misalkan harga di bawah Rp. 500.000 sudah sanggup dipakai pada spot air tawar menyerupai sungai dan rawa-rawa.
0 Response to "Tips Menentukan Piranti/Peralatan Fly Fishing Yang Baik Dan Benar"
Posting Komentar