Budidaya,Pembenihan,Pemijahan Belut - Blog Mas Tilunk

Belut yaitu jenis ikan yang merupakan sumber protein hewani yang sanggup diolah menjadi aneka macam jenis makanan, dengan kandungan nilai gizi yang tinggi. Selain untuk dikonsumsi, belut sanggup juga bermanfaat sebagai penambah darah.Sehingga berpeluang untuk dibudidayakan secara komersial.
Belut merupakan jenis ikan air tawar dengan bentuk tubuh bulat, licin, memanjang dilengkapi dengan sirip punggung. Dalam penjabaran perikanan yang berlaku di Indonesia, pengertian belut jenis ikan ini diperinci sebagai berikut:

Kelas : Pisces

Gbr. Belut sawah

Subkelas : Teleostei

Ordo : Synbranchoidae

Famili : Synbranchoidae Struktur tubuh belut tidak mempunyai sirip dada, punggung, dan dubur. Ketiga komponen strutur tersebut berubah fungsi mek berjari-jari.Tubuh belut juga tidak bersisik dan bersirip perut. Letak dubur berada di bab belakang badan.

Secara umum jenis belut ada 3, yaitu : 1. belut sawah (Monopterus Albus), 2.belut rawa (Synbrancus Bengalensis), 3.belut bahari (Macrotema Caligans).
belut bernafas dengan ingsang dan kulit tipis didalam ronga mulutnya.
Ukuran insang sangat kecil, dilengkapi dengan lubang yang menghubungkan insang dengan media di luar tubuh. ingsang mempunyai kegunaan untuk menghirup oksigen dalam air. alasannya habitat di lumpur belut mempunyai alat bantu pernafasan kulitnya di dalam rongga mulutnya.

Belut termasuk binatang pemakan daging (carnivora), dengan ciri-ciri:

Belut besar lengan berkuasa bertahan usang walau pun beliau tidak menemukan kuliner jadi pertumbuhannya tidak signifikan. sebanding antara yang di makanya dengan berat tubuhnya.
Alat pencernaan makanannya memakai sistem hormonal dan enzimase, sehingga belut gampang mencerna daging.

Sejak larva hingga fase belut muda, belut memangsa micro organisme ibarat cacing sutra, plankton, daphnia, larva serangga, berudu, dan ikan kecil.

Secara biologis belut mengalami perubahan kelamin (hermaprodit protogini) dari fase betina ke fase jantan, atau sebaliknya.

belut muda berkelamin betina rata-rata 40 cm kulit berwarna lebih cerah, sehabis berumur lebih dari 9 bulan akan mengalami perubahan kelamin menjadi jantan berukuran lebih dari 40 cm berwarna lebih gelap, masa ini belut menjadi bergairah dan ganas sanggup menjadi kanibalisme. saat populasi belut sedikit maka belut jantan berubah lagi menjadi kelamin berjenis betina.



Ciri-ciri Belut Indukan
Proses pembenihan belut memang bantu-membantu tergantung bagaimana kita memahami ciri-ciri dan pemeliharaan indukan yang tepat. Karena beberapa jenis belut ada yang sanggup berubah kelamin, ibarat belut betina yang sehabis bertelur akan manjadi jantan dan belut jantan juga sebaliknya dan juga ada belut dengan kelamin tidak biasa. Untuk itu berikut ada beberapa ciri belut yang baik sebagai indukan:
1. Pastikan belut berusia 3-5 bulan

2. Pilih belut yang lincah dan gesit

3. Jangan pilih belut yang luka dan kulitnya tidak mulus

4. Pilih yang berpostur keras

5. Untuk belut betina berciri kepala runcing, panjang tubuh tidak mencapai 30cm, ekor lancip dan umur tidak hingga 7 bulan

6. Untuk belut jantan, kepala tumpul, lebih panjang dari 30 cm, ekor kurang lancip dan umur lebih 7 bulan.

Proses Pembenihan Belut
A. Persiapan Kolam
Persiapan peralatan dan perlengkapan, alasannya kolam untuk proses pembenihan belut harus dibedakan antara kolam pemijahan, kolam pendederan, kolam penetasan, kolam belut remaja, kolam pemeliharaan dan lainnya. Untuk kolam pendederan khusus untuk belut berukuran 1-2 cm. Untuk kolam belut cukup umur khusus belut 3-5 cm, untuk kolam pemeliharaan ada dua, untuk 5-8 cm ke 15-20 cm, dan ukuran 15-20 cm ke 30-40 cm.

Bedakan ukuran kapasitas perkolam, untuk kolam induk 6 ekor per m2. Untuk kolam pendederan 500 ekor/m2, untuk belut cukup umur 250 ekor/m2, kolam pemeliharaan belut tahap 1, 100 ekor /m2 dan tahap 2 itu 50 ekor/m2.

Kolam harus ditembok semen, dasarnya jangan diplester. Dasar kolam di beri pupuk kandang, sekam dan jerami, dengan urutan 10 cm pertama diberi sekam 10 cm, lapisan kedua pupuk sangkar 10 cm dan ditimbun dengan jerami atau merang setebal 10 cm, kemudian gres di airi hingga 50 cm dan dibiarkan hingga menjadi lumpur.

Cara lainnya untuk Media Kolam Budidaya Belut;
1. Bersihkan kolam dari segala macam kotoran, kemudian masukkan jerami yang sudah dirajang setinggi sekitar 20cm.
2. Kemudian berilah pelepah pisang yang sudah dirajang diatas tumpukan jerami tersebut kira-kira dengan tinggi ketebalan 6cm.
3. Berikan pupuk sangkar diatasnya dengan ketebalan kira-kira 20-25 cm, materi yang sanggup dipakai untuk pupuk ibarat : pupuk kandang, pupuk kompos, humus, dan kotoran ternak. Pupuk disini agan berfungsi sebagai media berkembangnya mikroorganisme baik yang sanggup dipakai untuk kuliner belut.
4. Setelah diberi pupuk, siramlah dengan air yang sudah dicampur dengen cairan bioaktivator atau mikroba dekomposer, cairan ini sanggup memakai ibarat larutan EM4.
5. Setelah itu, isilah dengan lumpur, lumpur sanggup didapat dari sawah atau rawa, pemberiannya kira-kira setebal 10-15 cm, kemudian diamkan selama kurang lebih 1-2 ahad untuk jangka waktu tumbuhnya mikroorganisme baik.
6. Selanjutnya sanggup diisi air higienis kira-kira setinggi 5cm dari media yang ada didalam kolam tersebut, berilah tumbuhan air ibarat enceng gondok, namun jangan terlalu banyak.
Jika semua sudah siap dari lapisan media tumbuh tersebut akan menghasilkan ketebalan kurang lebih 60 cm, dan selanjutnya bibit belut siap dimasukkan.

B. Pembibitan
Pemilihan benih sanggup dengan mengambil dari kolam peternakan atau sanggup dengan pemijahan. Caranya dengan memisahkan satu ekor pejantan dan dua ekor betina di kolam pemijahan seluas 1 m2 biar belut siap memijah, waktu yang dibutuhkan 10 hari hingga penetasan di kakaban, kemudian sehabis 5 hari menetas, dilakukan penyortiran dan telur yang menetas dipindah ke kolam pendederan selama 1 bulan hingga belut berukuran 5-8 cm. Setelah itu belut sudah sanggup di masukkan ke kolam pemeliharaan untuk belut konsumsi, hingga 2 hingga 4 bulan.

C. Perawatan Induk dan Bibit
Pastikan air kolam penetasan dan pemeliharaaan serta pendederan tetap higienis dan bila sanggup tetap dengan air mengalir. Benih harus di cermati sebaik mungkin biar tidak banyak yang mati dan hilang. Untuk jerami di dasar kolam yang sudah lapuk, sanagt baik untuk sumber materi organik utama. Pemberian pakan perhiasan ibarat cacing, kecoa, ulat besar ibarat belatung juga diberikan setiap 10 hari. Agar benih belut sanggup berkembang sempurna, pastikan kolam atau tambak tidak terganggu dan tidak terkena racun pestisida dan lainnya.


D. Cara Pemanenan Budidaya Belut
Kali ini kita telah memasuki tahap yang telah ditunggu-tunggu dalam tahap ini kita tentunya berharap untuk mendapat penghasilan perhiasan dari laba hasil panen belut. Proses pemanenan sangat gampang alasannya tidak ada patokan ukuran pemanenan terhadap belut, yang kecil atau yang besar semuanya yummy untuk dikonsumsi, bahkan beberapa orang menyukai belut berukuran kecil untuk dikonsumsi. Tetapi untuk belut yang akan diexsport harus berukuran lebih besar, untuk mendapat belut yang lebih besar dibutuhkan waktu pemeliharaan kurang lebih 5-6 bulan.


   Ciri Belut akan bereproduksi yang wajib di ketahui:

  • Belut bergerombol dan mencari pasangan
  • Jika sudah menemukan pasangan, belut jantan akan menciptakan lubang untuk sarang kawin dan mereka akan menuju lubang itu.
  • Beberapa hari sehabis itu, permukaan air akan ibarat berbusa putih kekuningan, itu artinya ada telur yang disimpan di busa dan induk jantan akan menjaga telur tersebut dan induk betina akan pergi mencari makan.
  • Dalam 7 hari telur akan menetas dan busa akan tetap ada hingga penetasan tamat dan telur menjadi larva.
  • Larva atau bibt akan mulai mencari makan sendiri, namun harus dipastikan pisahkan belut dengan ukuran berbeda alasannya belut bersifat kanibal atau memakan jenis mereka sendiri.



Demikian artikel ihwal Budidaya,Pembenihan,Pemijahan Belut . Semoga bermanfaat. Selamat mencoba.

0 Response to "Budidaya,Pembenihan,Pemijahan Belut - Blog Mas Tilunk"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel